BERITA TERAKHIR Hari ini Rabu ( 23 ) Kolonel Muammar Qaddafi masih berada di Lybia, Lewat televisi Dia telah bersumpah untuk bertempur dan mati Syahid, Dia juga telah menyerukan kepada para pendukungnya untuk mengambil alih jalan-jalan dalam kota dari para demonstran, Dia dengan marah berteriak dan memukul-mukulkan tinjunya berpidato di TV Nasioal Lybia. Mengenakan Jubah Coklat berbicara pada malam Rabu dari podium di pintu masuk Gedung yang pernah di Bom Oleh Amerika Serikat pada tahun 1980 yang kemudian dibagun kembali oleh Gaddafi sebagai monumen perlawanan terhadap barat dan menjadi miliknya d Ibukota Tripoli.
Dalam pidaonya yang berapi-api Qaddafi menghimbau para pendukunganya untuk turun ke Jalan laki-laki dan wanita yang mencintai Qaddafi untuk meninggalkan rumah mereka bergabung bersama yang lain untuk menyerang para demonstran di markas-markas mereka, Demonstran dengan damai adalah hal yang wajar namun pemberontakan bersenjata tak boleh dibiarkan harus dilawan dengan senjata pula.
Saya bukanlah Presiden Libya untuk mundur saya adalah pemimpin Revolusi Lybia, Ini Adalah Negara Saya, Muammar bukanlah Presiden untuk meninggalkan Pos-Nya.
Sebenarnya yang membuat saya menjadi yakin bahwa Qaddafi belum akan meninggalkan Libya dalam beberapa hari ini disebabkan oleh sumpah yang di lontarkan berkali-kali baik oleh Putranya yang kemudian tadi malam langsung oleh Gaddafi sendiri kalau tak di buktikan akan berdampak sangat buruk seperti ini " Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai ", kita tahu bahwa Qaddafi adalah pemimpin Lybia yang masih disegani di Dunia Barat.
Kalau saja Qaddafi akan mengalami nasib sial dan terus terdesak oleh para demonstran dan harus berjibaku sampai titik darah penghabisan, maka hal yang mungkin terpikir olehnya adalah menyelematkan keluarga-Nya serta harta benda dan kekayaannya yang bisa diselamatkan keluar dari Libya. Sedang Dia dan pengikutnya akan terus melakukan perlawanan sebagaimana janjinya.
Dalam bagian lain pidatonya Qaddafi juga mengancam dan mengatakan " Saya belum memerintahkan kepada Prajurit setia saya untuk menggunakan kekuatan atau menembakkan satu pelurupun dan ketika itu saya lakukan Libya akan terbakar " katanya.
Dia mendesak semua orang muda untuk segera "membentuk komite lokal untuk keamanan yang populer", memberitahu mereka untuk memakai gelang hijau untuk mengidentifikasi diri. "Orang-orang Libya dan revolusi populer akan mengendalikan Libya."
Qaddafi suatu ketika sebelum mengakhiri Pidatonya tampak sedikit melunak dia menawarkan sebuah konstitusi baru untuk Rakyat dan Negara Lybia dan akan diberlakukan melalui dialoq.
Dia mengatakan bahwa pemuda - pemuda di negara itu dibius dan tidak tahu apa-apa, mereka mengikuti pemimpin Suku mereka dan pemimpin mereka akan dihukum dengan kematian sesuai dengan hukum yang berlaku di Libya.
Hanya beberapa Jam setelah Pidato Menteri Dalam Negeri Libya Jenderal Abdul Fattah Younis mengundurkan diri dari Kabinet dan berbalik mendukung para Demonstran dengan apa yang disebut dengan Revolusi 17 Pebruari.
Apa yang akan terjadi selanjutnya hanya Tuhan yang tahu***
Dari : Berbagai Sumber yang layak di percaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H