Logika berpikir adalah elemen sentral dalam proses pemikiran manusia yang memainkan peran penting dalam cara kita membentuk argumen, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Artikel ini bertujuan untuk mendalam dalam tiga konsep utama dalam logika berpikir: logisme (pemikiran yang benar), silogisme (alat penalaran), dan falasi (kesalahan berpikir). Melalui penjelasan mendalam dan contoh-contoh yang relevan, kita akan memahami peran masing-masing konsep ini dalam pemikiran dan argumen sehari-hari.
Logika berpikir adalah aspek penting dalam pemikiran manusia yang memengaruhi cara kita membentuk argumen, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Dalam artikel ini, kami menggali tiga konsep utama dalam logika berpikir, yaitu logisme (pemikiran yang benar), silogisme (alat penalaran), dan falasi (kesalahan berpikir). Kami memberikan penjelasan mendalam tentang masing-masing konsep ini dan menyajikan contoh-contoh yang relevan untuk membantu pemahaman mereka dalam konteks pemikiran dan argumen sehari-hari. Pemahaman logika berpikir ini memiliki implikasi yang signifikan dalam berpikir kritis, pengambilan keputusan yang informasional, dan penghindaran penipuan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengembangkan kemampuan logika berpikir, kita dapat menjadi pemikir yang lebih baik dan memberikan kontribusi pada perkembangan intelektual dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan.(Ura, 2017)
Logika berpikir ini juga merupakan kualitas yang membedakan pemikiran manusia dari hewan lainnya. Ini adalah kemampuan yang memungkinkan kita untuk merumuskan pemikiran yang benar, menyusun argumen yang kuat, dan membuat keputusan yang informasional. Dalam pemikiran manusia, terdapat tiga konsep penting yang membentuk dasar pemahaman logika berpikir: logisme, silogisme, dan falasi.
Logisme - Pemikiran yang Benar
Logisme adalah fondasi dari logika berpikir yang baik. Ini merujuk pada pemikiran yang benar atau pemahaman yang akurat tentang dunia berdasarkan fakta dan bukti yang ada. Dalam kasus logisme, kita berbicara tentang keselarasan antara pemikiran kita dan realitas. Misalnya, ketika kita menyatakan bahwa "Semua manusia adalah makhluk berpikir," pernyataan ini adalah logisme karena benar berdasarkan sifat manusia. Kemampuan untuk mengenali logisme adalah kunci untuk berpikir kritis dan membuat argumen yang kuat. Ini membantu kita memahami dunia dengan lebih baik dan menghindari kesalahan dalam penalaran.
Salah satu faktor yang sangat relevan dengan prestasi belajar siswa adalah kemampuan berpikir logis atau penalaran, yang mencakup kemampuan dalam menemukan kebenaran berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu, sebagaimana dikemukakan oleh Suriasumantri (1990). (Pembelajaran & Realistik, 2009)
Seorang siswa saja membutuhkan berpikir logis untuk meningkatkan prestasinya, apalagi seorang mahasiswa. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menjadikan berpikir logis ini menjadi hal yang paling awal dan utama dalam mengerjakan sesuatu. Bukan hanya hal-hal yang menurut kita besar atau penting, tapi juga hal-hal kecil yang seringkali kita sepelekan
Silogisme - Alat Penalaran
Silogisme adalah alat penalaran yang membantu kita mencapai kesimpulan dari dua premis atau pernyataan sebelumnya. Silogisme terdiri dari tiga bagian: premis pertama, premis kedua, dan kesimpulan. Ini adalah cara formal untuk berpikir yang membantu kita memahami hubungan antara premis-premis tersebut.
Penggunaan silogisme adalah salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan pemahaman yang didasarkan pada logika. Konsep ini dinyatakan oleh Fraenkel dan Wallen (1993: 5) dalam kaitannya dengan pendekatan pemikiran logis.(Haeniah, 2019)
 Dalam penggunaannya, silogisme membantu seseorang untuk menghubungkan dua premis atau pernyataan sebelumnya dengan mencapai sebuah kesimpulan yang logis. Ini adalah alat yang berguna dalam berpikir kritis dan merumuskan argumen yang kuat. Dengan memahami dan menggunakan silogisme, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang lebih tepat secara logis. Oleh karena itu, penggunaan silogisme sebagai metode berpikir adalah langkah penting dalam pengembangan pemahaman berbasis logika.