curving relationship ? ini merupakan istilah yang kerap digunakan dalam hubungan asmara yang mengacu pada perilaku seseorang untuk menolak, tidak tertarik, mengabaikan dan hilang perasaan pada pasangan atau pdkt-annya.
Kalian pernah mendengar istilahKalian pasti pernah mengalami situasi ini kan ? dekat, ngobrol, nyambung eh tiba-tiba ngilang. Sakit gak ? pastinya dong.
Curving relationship sebenarnya hampir mirip dengan perilaku ghosting. Namun tidak persis sama, ada perbedaannya. Ghosting adalah perilaku yang tiba-tiba menghilang tanpa ada kabar apapun, cenderung juga langsung hilang kontak, tidak bisa dihubungi.
Berbeda dengan Curving Relationship, perilaku ini lebih kepada tarik ulur. Lagi chat-chatan, tiba-tiba menghilang. Kemudian chat kamu dibalas lagi seminggu kemudian. Begitulah perbedaan mendasar antara ghosting dan curving.
Pasti pernah kan dalam situasi ini ? atau jangan-jangan kamu adalah pelaku curving ? hehe
Untuk lebih jelasnya, mari kenali tanda-tanda jika kamu sering di-curving, di antaranya adalah:
Pertama, Diberikan Harapan
Curver atau pelaku curving seringkali memberikan harapan padamu. Berbeda dengan pelaku ghosting yang langsung menghilang, curver seringkali hilang kemudian kembali datang. Begitulah polanya.
Dia akan kembali datang mencari simpati dari kamu. Alasannya bisa bermacam-macam. Karena pekerjaan, sibuk dan berbagai alasan lainnya.
Kedua, Tidak pernah Memulai Percakapan
Pelaku curving jarang memulai percakapan. Dia terkesan cuek menanggapi kamu yang sedang berkomunikasi dengannya. Jika kamu peka, ini adalah pertanda bahwa dia sedang menolak kamu secara halus.
Ketiga, Sering Mengingkari Janji
Tanda selanjutnya adalah pelaku curving sering membatalkan janji. Misalnya begini, kamu sedang pdkt-an dengannya, kemudian kamu ajak dia untuk bertemu. Awalnya dia mengiyakan ajakanmu, tapi jangan senang dulu. Pelaku curving seringkali membatalkan janji di menit-menit terakhir.
Kemudian dia akan mengatakan, padahal ia sangat merindukanmu, ingin sekali bertemu. Lalu dia kembali berjanji untuk bertemu di lain waktu.
Keempat, Membalas Pesan Berhari-hari Kemudian
Kamu pasti pernah bertemu gebetan atau pdkt-an yang balas pesannya itu lama sekali. Bisa berhari-hari atau berminggu-minggu. Pasti pernah kan ?
Itu adalah salah satu tanda pelaku curving atau curver. Pasti alasannya karena sibuk, pesan kita tenggelam dalam banyaknya pesan yang masuk. Yakinlah, jika kamu orang yang dituju, sesibuk-sibuknya dia pasti akan ada waktu untuk sekedar membalas satu dua pesan darimu.
Kelima, Tidak Ada Kejelasan Hubungan
Tanda yang terakhir adalah hubungan kamu tidak ada kejelasan. Ketika kamu membahas masalah hubungan, curver akan mengalihkan pembicaraan. Dia akan terus mengulanginya hingga korbannya ini merasa lelah dan kemudian meninggalkannya.
Jika kamu pernah menjadi korban dari pelaku curving, jadikan pengalaman untuk menghadapi persoalan ini kedepannya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi curving.
Pertama, Bersikap Tegas
Langkah pertama adalah bersikap tegas. Ketika dia beberapa kali membuat janji palsu denganmu, inilah momen yang tepat untuk bersikap tegas pada dirinya. Segera cut dan jangan di tolerir perbuatan yang seperti ini.
Kedua, Terima Penolakan
Ketika pesanmu di abaikan, itu adalah pertanda jika kamu bukanlah pilihan. Segera sadar diri dan terima penolakan meski sakit di perasaan. Terima penolakan adalah langkah bijak untuk mengatasi pelaku curving menyakitimu jauh lebih dalam.
Ketiga, Berhenti Membuang Waktu
Mau sampai kapan kamu akan membuang waktu pada orang yang tidak tertarik padamu. Bukankah masih banyak yang harus dikerjakan, diraih dan diperjuangkan ?
Makin lama waktu yang kamu buang pada hubungan yang tidak sehat semakin jauh sakit yang kamu rasakan. Jadi berhentilah buang waktu pada hal-hal yang menyakitkan.
Dalam sebuah hubungan feedback itu sangat diperlukan. Ada timbal balik dalam perbuatan. Jika kamu saja yang peduli, kamu melulu yang berinisiatif, apakah hubungan seperti ini yang kamu harapkan ? ayo pikirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H