Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Wot Ie Bu, Tradisi Memasak Bubur Beras Selama Ramadan di Aceh

18 Maret 2024   22:32 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:42 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wot ie bu di Aceh, Sumber [Tagar.id]

Ramadan selalu menjadi berbeda dan istimewa. Selalu ada hal-hal yang baru dan hanya dilakukan di bulan tersebut. Hal seperti ini kemudian menjadi sebuah adat ataupun tradisi yang dilakukan setiap tahunnya.

Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah yang mempunyai tradisi unik ketika Ramadan. Saya mengalami dan turut menjadi bagian dari orang yang menikmati tradisi ini. Konon, entah sudah sejak kapan tradisi ini berlangsung. Setiap Ramadan masyarakat Aceh selalu memasak bubur beras atau lebih dikenal dengan istilah wot ie bu.

Wot mempunyai arti memasak, ie bu memiliki arti bubur beras. Setiap Ramadan tradisi wot ie bu selalu dilakukan di Gampong/Desa yang ada di Aceh khususnya Kabupaten Pidie.

Hampir semua Gampong menjalankan tradisi wot ie bu ini. Ini dilakukan mulai dari Ramadan hari pertama hingga akhir Ramadan nantinya.

Peran Teungku Imum

Kegiatan wot ie bu ini biasanya dibawah tanggungjawab tengku imum atau imam. Kegiatan wot ie bu biasanya dilakukan di Meunasah/Surau. Tenang saja, di Masjid pun tetap ada. Untuk biaya peralatan masak, bumbu dan ongkos juru masak, semuanya telah ditanggung oleh pihak Gampong. Biasanya uang yang diambil adalah hasil dari ongkos sewa tanah sawah milik Gampong yang disewakan ke masyarakat.

Biasanya pihak Gampong juga mempunyai dana lain hasil dari BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) yang kemudian dijadikan anggaran untuk masak ie bu selama Ramadan.

Jauh hari sebelum Ramadan, pihak Gampong biasanya sudah mencari juru masak. Orang yang ditunjuk menjadi juru masak biasanya adalah orang yang memang ahli memasak ie bu. Karena memasak ie bu dilakukan menggunakan peralatan khusus. Yaitu dimasak di atas kuali besar menggunakan bambu kering sebagai bahan bakar api.

Wot Ie Bu

Wot ie bu, Sumber [Diadona]
Wot ie bu, Sumber [Diadona]
Juru masak mulai melakukan persiapan memasak ie bu sekitar pukul 15:00 WIB. Mulai dari menyiapkan bumbu hingga isi dari bubur beras. Masyarakat sering menyumbang ayam dan udang sebagai tambahan isi dari bubur beras nantinya.

Proses memasak ini  lumayan lama. Membutuhkan waktu satu hingga dua jam memasak. Kemudian jika sudah selesai dimasak, Teungku Imum akan membuat pengumuman di Meunasah menggunakan pengeras suara agara masyarakat khususnya anak kecil untuk datang mengambil ie bu yang sudah dimasak.

Kemudian ie bu ini juga disisakan untuk masyarakat yang ingin berbuka puasa di Meunasah. Biasanya juga disisakan untuk jamaah tarawih agar bisa disantap ketika selesai salat nanti.

Tradisi ini sudah sangat lama dilakukan oleh masyarakat Aceh khususnya yang berada di Kabupaten Pidie. Sungguh tradisi yang begitu baik dan cukup pantas untuk dipertahankan. Saling berbagi dan kebersamaan menjadi salah satu nilai yang paling mencolok dari tradisi wot ie bu.

Teurimong Geunaseh.

Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun