Kedua, Menderita Gangguan Kecemasan
Faktor resiko yang kedua adalah orang yang mengalami ganggguan kecemasan. Orang dengan gangguan kecemasan biasanya akan lebih beresiko untuk mengalami PTSD. Hal ini disebabkan karena ada sebuah hal yang ia cemaskan dan takutkan.
Hal ini akan berpengaruh apabila kemudian ada yang memicu penyebab dari kecemasannya. Makanya orang dengan gangguan kecemasan akan lebih beresiko. Apalagi dia tidak punya cara mengatasi rasa kecemasan yang ia rasakan. Maka tentu hal tersebut akan sangat berbahaya.
Ketiga, Pernah Mendapat Pengalaman Traumatis Sebelumnya
Tidak semua orang yang mendapat trauma mengalami PTSD. Namun beberapa pakar menyebutkan, biasanya orang dengan trauma apalagi terkait dengan kasus pelecehan seksual atau kekerasan akan lebih beresiko untuk mengalami PTSD.
Orang dengan mengalami trauma biasanya akan sulit keluar dari rasa traumanya. Namun hal ini bukanlah sebuah hambatan jika ia ingin keluar dari masa sulitnya. Ada terapi yang bisa dipilih untuk mengatasi rasa traumanya. Membutuhkan waktu yang lama, dan besar harapan ada secercah harapan di dalamnya untuk berhasil.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, PTSD berhubungan dengan kejadian trauma pada masa lalu. Trauma ini kemudian menjadi bumerang pada diri mereka dan menjadi sebuah masalah dalam hidupnya.
Maka penting rasanya jika kita mengenal dan paham mengenai gejala apa saja yang terlihat pada penderita PTSD.Â
Kita perlu paham, tujuannya adalah untuk mendeteksi sedini mungkin, karena tidak pernah tahu bisa saja ada gejala PTSD yang sedang kita alami saat ini. Lalu apa saja gejalanya?
Pertama, Ingatan pada Peristiwa Traumatis
Gejala pertama adalah ia akan ingat pada kejadian yang membuat trauma. Ingatan tersebut akan muncul apabila ada pemicunya. Misalnya dia pergi ke sebuah tempat pada kejadian yang membuat ia trauma, maka ingatan itu akan muncul kembali. Maka bisa kita lihat dia akan lebih sering menghindari tempat yang membuat ia trauma.