Buleun Safaa (Bulan Safar)
Bulan kedua dalam almanak Aceh adalah buleun Safaa atau kita kenal dengan Safar. Dalam bulan ini masyarakat Aceh biasanya beramai-ramai pergi ke laut untuk melakukan acara manoe safaa atau mandi Safar. Ada yang mandi di laut, sungai, bahkan ada juga yang memilih mandi di sumur rumah.
Manoe Safaa biasanya dilakukan pada hari Rabu terakhir bulan Safar atau dikenal dengan nama Rabu Habeh. Tujuan mandi ini adalah untuk membuang sial atau naas. Karena masyarakat Aceh percaya pada bulan ini banyak diturunkan penyakit.Â
Selesai mandi biasanya masyarakat Aceh akan menghabiskan waktu untuk makan bersama (meuramien) dengan keluarga atau kerabat di tepi pantai.
Namun upacara manoe safaa ini sudah mulai memudar di zaman sekarang. Terlebih di daerah perkotaan, hal-hal seperti ini sudah dianggap tidak lagi mempunyai nilai sakral.Â
Maka pada zaman sekarang, masyarakat Aceh lebih memilih untuk mengunjungi pantai dan melakukan makan bersama saja ketika datangnya bulan Safar.
Buleun Maulod, Adoe Maulod, dan Maulod Akhe (Rabiul Awal, Rabiul Akhir, dan Jumadil Awal)
Tiga bulan berikutnya adalah buleun Maulod, adoe maulod, dan maulod akhe. Pada bulan ini masyarakat Aceh melakukan kenduri untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.Â
Perayaan maulid di Aceh berlangsung selama 100 hari atau lebih dikenal dengan lhee buleun siploeh uroe (tiga bulan sepuluh hari).
Perayaan maulid di Aceh berlangsung cukup meriah. Berbagai acara dilakukan ketika bulan maulid tiba. Salah satu perayaan wajib adalah khanduri maulod.Â
Masyarakat Aceh melakukan kenduri di Meunasah ataupun masjid dengan membawa hidangan besar untuk merayakannya dengan seluruh masyarakat.