Pertanyaannya, Apakah Vape Aman ?
Jawabannya tentu saja tidak. Vape memiliki zat nikotin yang sama dengan rokok tembakau. Artinya, menghisap vape sama saja tetap membuat seseorang akan kecanduan. Awalnya vape memang digunakan untuk mengurangi kecanduan rokok tembakau. Namun penggunaan vape secara berkepanjangan juga tidak dianjurkan.
Selain nikotin, vape juga mengandung zat propilen glikol. Zat ini berfungsi untuk desinfektan, pengawet dan pelarut sehingga zat ini banyak digunakan pada gel berbasis air atau hydrogel. Penggunaan zat ini secara tidak tepat tentu akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.
Kemudian dalam vape juga terdapat kandungan perasa seperti diacetyl dan zat lainnya seperti logam dan silika. Diacetyl merupakan zat yang berbahaya, sering dijumpai pada banyak kasus penyakit seperti paru obstruktif kronis (PPOK). Siapa sangka dibalik rasa enak dan unik yang kita hirup tersimpan banyak sekali zat berbahaya bagi kesehatan.
Lebih Aman Mana, Vape atau Rokok Tembakau ?
Sejauh ini para pakar kesehatan masih berdiskusi tentang perkara tersebut. Belum ada jawaban yang pasti tentang lebih aman mana antara vape dan rokok tembakau. Namun ada juga yang berspekulasi jika menggunakan vape lebih aman ketimbang rokok tembakau.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR, Dr drg Amaliya, MSc, PhDÂ menyatakan bahwa vape sangat berbeda dengan rokok tembakau, karena vape tidak dibakar, yang artinya vape bebas dari tar. (Sumber, Inews.id).
Lantas apa yang harus diperhatikan dari vape ? kenyataannya adalah vape tetap saja menghasilkan nikotin. Sehingga menggunakan vape dengan durasi waktu yang lama juga akan memberi dampak pada kesehatan. Karena semua kandungannya juga sama dengan rokok tembakau.
Apalagi diperparah dengan gaya hidup anak muda sekarang yang condong suka gaya-gayaan. Vape sudah menjadi gaya hidup. Akibatnya vape bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan seseorang jika sudah digunakan berulang kali.