Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengurai Beberapa Cara agar Kebiasaan Merokokmu Tidak Lagi Merajalela

15 Oktober 2021   11:15 Diperbarui: 15 Oktober 2021   20:19 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dilema berhenti merokok | Sumber: Shutterstock via money.kompas.com

"Setiap orang bisa berhenti merokok, dan itu mudah. Caranya adalah dengan tidak merokok. Sesederhana itu. Kita sendiri yang bikin ribet dengan banyak asumsi" (Kompasianer Syarif Enha)

Saya akan mengawali tulisan ini dengan satu penggalan kalimat dari salah satu Kompasianer bernama Syarif Enha. Beliau berkomentar pada postingan topik pilihan kompasiana mengenai cara berhenti merokok.

Tidak ada yang salah dengan kalimat yang beliau sampaikan. Bahkan, saya sempat merenung memikirkan hal ini. Memang benar semua orang bisa berhenti merokok, caranya? Ya dengan tidak merokok. Benar kan?

Tetapi, tidak semudah itu Ferguso! hehe.

Apalagi jika orang tersebut sudah begitu menikmatinya. Pasti bakalan susah.

Saya punya seorang kawan yang sudah begitu candu merokok. Ketika saya tanya mengapa dia tidak berhenti saja merokok, dia menjawab tidak bisa berhenti, terlalu nikmat. Sudah begitu candu, sehari saja tidak merokok rasanya cukup berat untuk dilalui. Seperti ada yang hilang dalam dirinya, katanya.

Saya sendiri dulu juga pernah merokok, tapi tidak begitu sering. Satu bungkus rokok cukup untuk dua hari. 

Pada 2019 lalu, saya memutuskan untuk berhenti merokok. Sekarang saya cuma menghisap satu atau dua batang rokok saja jika sedang stres dengan pekerjaan. Itupun dalam rentang waktu dua bulan sekali.

Nah menyangkut dengan tema yang diberikan Kompasiana mengenai dilema berhenti merokok. Saya tertarik ingin mengulasnya mulai dari alasan mengapa seseorang tidak bisa berhenti merokok, hingga bagaimana kiat yang baik agar bisa berhasil menghilangkan kebiasaan merokok. Ayo langsung saja kita ulas.

Kenapa Begitu Sulit untuk Berhenti Merokok?

Rokok mengandung banyak zat nikotin yang bersifat sangat adiktif. Inilah yang akhirnya membuat seorang perokok kecanduan. 

Sekali merokok kita akan menyerap 1-1,5 mg nikotin dari sebatang rokok. Kemudian nikotin ini akan diserap oleh darah dan diteruskan ke otak. 

Zat nikotin inilah yang berfungsi melepaskan dopamine. Yaitu zat yang dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik dan akan cenderung merasa puas.

Karena suasana hati kerap membaik ketika merokok. Hal inilah yang kemudian mendorong seseorang kecanduan merokok ketika sedang dalam banyak tekanan dan masalah hidup. Sadar atau tidak, akhirnya dia akan menjadi candu dan terus terikat dengan kebiasaan merokoknya.

Selain karena hal di atas, alasan mengapa seseorang sulit untuk berhenti merokok juga dipengaruhi oleh beberapa alasan. Misalnya karena harga rokok yang relatif masih sanggup dijangkau oleh masyarakat. Karena hal inilah, wabah merokok ini masih sulit untuk dihilangkan.

Di beberapa negara lain, harga rokok relatif mahal. Hal ini pula yang menyebabkan hanya beberapa kelompok masyarakat saja yang dapat menikmati rokok.

Alasan lainnya adalah karena pengaruh lingkungan. Ini juga menjadi masalah serius. Ada pula sebagian orang yang kecanduan merokok karena pengaruh lingkungan sekitarnya. Karena alasan ini pula dia tidak bisa terlepas dari rasa kecanduannya pada rokok.

Kita tentu sepakat, jika merokok merupakan perilaku yang tidak baik. Selain merusak kesehatan diri sendiri, nyatanya merokok juga banyak memberi mudharat untuk orang-orang di sekitarnya.

Perokok Aktif dan Pasif

Dalam hal ini, kita mengenal dua istilah, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. 

Perokok aktif ini adalah orang yang merokok. Sedangkan perokok pasif tidak merokok, namun secara sengaja atau tidak dia menghirup asap rokok orang-orang di sekitarnya.

Dalam penjelasan para ahli, perokok pasif lebih berisiko ketimbang dengan perokok aktif. Bahkan, World Health Organization (WHO) memperkirakan dalam satu tahun jumlah kematian perokok pasif berkisar antara 890.000 kasus di seluruh dunia.

Sering menghirup asap rokok nyatanya bisa meningkatkan seseorang terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung coroner. 

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, dalam sebatang rokok itu mengandung banyak sekali zat-zat yang berbahaya. Maka sudah sepatutnya, para perokok ini diberi pengertian. 

Mungkin benar, kondisi tubuh kita sekarang ini masih sehat dan bugar. Mau merokok sebanyak apapun, tidak cukup berdampak buruk bagi tubuh kita. Namun, yakinlah hal ini akan membawa mudharat untuk kita di masa depan.

Berikut akan saya urai beberapa cara yang mungkin bisa teman-teman lakukan untuk berhenti merokok, mari disimak.

Pertama, Niat

Ini adalah langkah yang paling utama. Saya percaya, segala sesuatu yang dilakukan dengan niat akan menuai hasil yang baik. Begitu pula dengan langkah ketika ingin berhenti merokok. Mulailah dengan niat.

Jika niat untuk berhenti merokok sudah bulat. Mau bagaimanapun godaannya, pasti kalian akan sanggup menghindarinya. 

Sebenarnya ini yang sering diabaikan oleh banyak orang. Mereka ingin berhenti merokok, tapi niat mereka masih setengah-setengah. Jikalaupun berhasil, pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kedua, Hindari Pemicu Kebiasaan untuk Merokok

Pemicu kebiasaan merokok bisa jadi adalah lingkungan, teman-teman dan pergaulan. 

Banyak sekali anak-anak muda yang mulai merokok karena tergoda dengan ajakan teman-teman. Lingkungan tempat dia tinggal mayoritasnya adalah para perokok.

Langkah yang baik untuk berhenti merokok adalah, hindari lingkungan dan teman-teman perokok. Saya juga terkadang begitu, suka merokok kalau ada teman yang ajak.

Maka cara ini bisa dilakukan. Hindari dulu lingkungan yang seperti ini. Jika sudah terbiasa, kebiasaan merokok pasti akan mudah dihilangkan.

Ketiga, Kelola Stres

Merokok Akibat Stres dengan Pekerjaan | Sumber: KlikDokter
Merokok Akibat Stres dengan Pekerjaan | Sumber: KlikDokter
Berangkat dari diri saya sendiri, nyatanya stres bisa dengan mudah membuat seseorang kembali ingin merokok. 

Saya sering merokok jika kondisi pekerjaan membuat saya harus berpikir keras. Terkadang rokoklah jadi penenang. Satu atau dua batang hisapan, stres biasanya akan hilang.

Maka untuk menghindari hal tersebut. Aturlah diri sendiri jangan sampai mudah terkena stres. Misalnya dengan cara istirahat cukup dan mengatur pola hidup sehat.

Baca Juga : Menyiasiati Diri agar Terhindar dari Stres akibat Pekerjaan yang Tak Berkesudahan

Keempat, Menggali Informasi tentang Bahaya Merokok

Ini langkah yang terakhir. Sering diabaikan namun sebenarnya inilah langkah penting untuk berhenti merokok. Menggali informasi tentang bahaya rokok.

Saya juga merasa bingung, padahal di bungkus rokok sudah jelas tertulis bahaya apa yang terjadi jika merokok. Lalu mengapa semuanya abai?

Setidaknya ada dua sebab:

Peringatan Bahaya Merokok di Bungkus Rokok tidak Terlalu berdampak bagi Perokok | Sumber: iNews
Peringatan Bahaya Merokok di Bungkus Rokok tidak Terlalu berdampak bagi Perokok | Sumber: iNews

Pertama, masih ada anggapan bagi sebagian orang jika merokok itu keren. Tidak merokok cupu alias gak gaul. Hal ini dikuatkan juga dengan berbagai iklan rokok di televisi yang dibintangi oleh berbagai aktor keren dan macho. 

Kedua, mayoritas masyarakat kita masih membeli rokok secara ketengan atau eceran tanpa bungkus. Lalu, gambar peringatan di bungkus rokok jadi tidak terlihat.

Poin kedua tadi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Sebab sekarang sudah banyak sekali media-media menampilkan bahaya merokok yang bisa diakses di internet. Ya begitulah kira-kira.

Nah itulah beberapa poin saya tentang bahaya merokok dan kiat agar berhasil berhenti merokok. Semoga bermanfaat.

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun