Keesokan harinya, Natsuki berusaha bersikap biasa di depan Yuu dan Ayase. Ia mau melupakan semua kejadian kemarin dan ingin memulainya kembali dengan lembaran baru. Ia juga memutuskan agar tidak mengungkapkan lagi perasaannya kepada Yuu. Menurutnya, itu adalah pilihan terbaik untuk mereka berdua.
Namun, namanya juga cinta. Mau ditahan bagaimanapun, perasaan cinta tetap tidak bisa dipendam lama-lama.
Pikiran dan hati Natsuki kembali bergejolak. Ia kembali mengingat momen kebersamaannya dengan Yuu. Hingga hatinya tidak bisa lagi menampik jika ia memang cinta kepada Yuu.
Ketika kegiatan sekolah hampir berakhir. Natsuki mengirim sepucuk surat kepada Yuu. Ia meminta Yuu menemuinya sepulang sekolah di salah satu ruangan kelas. Ia ingin melakukan latihan mengungkapkan perasaan untuk terakhir kalinya.
Setelah pulang sekolah, Yuu menunggu Natsuki di salah satu ruangan seperti keinginan Natsuki.
Lalu tibalah Natsuki dengan segudang keberaniannya.
Melihat Natsuki datang, Yuu menghampirinya. Dengan berani, Natsuki mengungkapkan semua isi hatinya. Setelah mendengar semua itu, Yuu pun kembali menyemangatinya. Yuu juga berharap, latihan tersebut dapat berbuah hasil yang baik ketika Natsuki menyatakan perasaan kepada lelaki yang disukainya.
Mendengar  jawaban Yuu yang begitu datarnya, Natsuki sangat sedih. Ia tidak menyangka jika isi hatinya sama sekali tidak tersampaikan kepada Yuu. Akhirnya Natsuki kembali mempertegas jika latihannya selama ini semuanya adalah kebohongan.
"Aku mencintaimu, Yuu!", ucap Natsuki.
"Aku ingin menjadi pacarmu", lanjut Natsuki.