Selain mengalami kerusakan organ dan cacat permanen. So-won juga mengalami guncangan psikologis yang cukup berat.
Permasalahan Psikologis
So-won mengalami gangguan psikologis yang cukup serius. Dia sangat trauma dengan kejadian yang telah dialaminya. Apalagi setelah kabar tentangnya masuk dalam sebuah siaran berita di televisi. Wartawan mencarinya ke rumah sakit. Akibatnya orangtua So-won terpaksa harus menyembunyikannya dari kejaran para wartawan. Mereka takut keadaan psikologisnya semakin memburuk.
Puncaknya adalah ketika So-won takut bertemu dengan lelaki dewasa, bahkan ia takut bertemu dengan ayahnya sendiri. Hal ini membuat ayahnya sedih. Ia tidak bisa mendampingi anaknya ketika sedang dalam keadaan yang cukup memilukan.
Namun, hal ini tidak membuat Dong-hoon kehabisan akal. Ia memakai kostum boneka kesukaan So-won dan terus bermain sepanjang hari dengannya.
Meski begitu, keadaan psikologisnya juga masih belum sepenuhnya stabil. Tidak mudah perjuangan orangtuanya dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Nah, mungkin cuma itu sedikit sinopsis yang bisa saya ceritakan seputar film Korea berjudul Hope. Berikut akan saya rangkum beberapa cara yang ditempuh oleh keluarga So-won dalam mengatasi permasalahan psikologis yang menimpa anaknya pasca menjadi korban kekerasan seksual. Mari langsung disimak.
Dukungan Penuh KeluargaÂ
Ini kunci pertama. Dukungan keluarga harus selalu ada ketika sedang ditimpa masalah apapun. Begitu juga yang diperlihatkan di dalam film Hope ini. Kita bisa melihat bagaimana peran ayah dari So-won dalam membantu proses penyembuhan psikologis anaknya.