Maka pada tulisan kali ini saya akan  mengisahkan atau mereview sedikit film Hope. Yuk, mari langsung disimak.
Sinopsis Film Hope
Film ini berkisah tentang seorang anak bernama So-won (Lee Ree). Dia adalah anak yang periang dan masih berumur delapan tahun. Ayahnya bernama Dong-hoon (Sol Kyung Gu) merupakan seorang pekerja di sebuah pabrik. Ibunya bernama Mi Hee (Uhm Ji Won) bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus sebuah toko kecil di rumahnya.
Kehidupan sehari-hari So-won berjalan normal seperti kebanyakan anak seusianya. Dia masih menjadi gadis periang dan bergaul bersama teman-teman di sekolahnya.
So-won memiliki seorang teman kecil bernama Han Young Soek. Ia adalah anak dari tetangga mereka yang juga merupakan teman dari orangtuanya. Mereka berdua sering pergi bersama ke sekolah. Layaknya anak-anak yang lain, mereka juga sering bertengkar karena masalah yang sepele. Begitulah anak-anak.
Hari yang penuh tragedi pun tiba. So-won sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ibunya tengah sibuk mengurusi pekerjaan rumah. Ayahnya juga sedang buru-buru untuk bekerja. Kebetulan hari itu sedang turun hujan. So-won yang tidak lagi sabar menunggu ibunya, akhirnya berinisiatif pergi sendiri ke sekolah.
Dengan seragam sekolah yang lengkap. So-won memakai payung dan segera bergegas menuju ke sekolah. Mengetahui So-won pergi sendiri, ibunya pun menyusul. Namun, So-won bersikeras bisa berangkat sendiri. Ibunya pun membiarkan So-won pergi namun harus melewati jalan utama.
Namun naas tidak bisa dihindari. Ketika hampir sampai ke pintu gerbang sekolah, langkah So-won dihentikan oleh seorang lelaki yang merupakan seorang residivis kekerasan seksual.
Awalnya pria tersebut meminta So-won memayunginya ke sebuah tempat. Namun siapa sangka, akhirnya So-won dipukuli secara brutal oleh pria tersebut lalu memperkosanya. Sungguh begitu sadis.
Akibat kejadian tersebut, So-won mengalami kerusakan organ dari dubur hingga usus. Hal ini mengharuskannya untuk operasi, usus besar dan usus kecilnya harus diangkat. So-won juga harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan memakai kantung kolostomi sebagai pengganti anusnya.