Dengan kecakapannya dalam berbicara. Juga sifatnya yang begitu matang. Amanah ini dapat dijalankan oleh Mush'ab dengan begitu lancar. Ia membukakan pintu bagi rombongan Rasululllah untuk leluasa masuk ke Madinah.
Wafatnya Mush'ab bin Umair
Mush'ab adalah salah seorang sahabat yang sangat cakap berperang. Ketika perang uhud terjadi, Mush'ab dipercayakan menjadi salah satu pemegang bendera tatkala perang tersebut terjadi.
Seperti yang kita tahu, perang uhud sebenarnya dimenangkan oleh Rasulullah SAW. Namun karena kaum muslimin abai dengan perintah Rasulullah dan asyik dengan harta rampasan. Akhirnya momen ini dimanfaatkan oleh kaum kafir Quraisy untuk menyerang balik.
Alhasil Rasulullah SAW juga ikut menjadi korban pada perang tersebut. Lalu bagaimana dengan Mush'ab ?
Melihat kondisi yang begitu kacau di medan perang. Mush'ab akhirnya menerobos pasukan kaum kafir Quraisy dengan bendera di tangannya. Ia melakukan ini agar konsentrasi musuh jadi pecah sehingga tidak lagi memperhatikan posisi Rasulullah.
Namun, di tengah perjalanan, seorang musuh yang bernama Ibnu Qumaiah datang menghampirinya dan kemudian menebas tangan kanannya. Â Mush'ab pun terjatuh. Namun, ia kembali berdiri seraya mengambil bendera tersebut dengan tangan kirinya.
Namun, naas tatkala Mush'ab kembali diserang oleh orang tersebut hingga kemudian membuat dirinya gugur di perang tersebut.
Selesai perang, Rasulullah SAW berkeliling melihat sahabat yang telah wafat dalam peperangan. Tibalah beliau di depan jasad Mush'ab. Air mata beliau bercucuran jatuh. Rasulullah SAW tak mampu menahan tangis melihat keadaan Mush'ab yang harus wafat dengan keadaan tak sehelai pun kain yang menutupi dirinya selain sehelai kain burdah.
Andai ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya bila ditutupkan di kakinya, terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kakinya tutuplah dengan rumput idzhkir".