Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menyiasati Diri agar Terhindar dari Stres akibat Pekerjaan yang Tak Berkesudahan

17 Maret 2021   17:50 Diperbarui: 18 Maret 2021   11:06 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatur Waktu Seefisien Mungkin juga diperlukan Untuk Mengurangi Stres saat Bekerja [Sumber, Beuatynesia]

Sudah lebih dari dua minggu saya tidak menulis di Kompasiana. Bukan tanpa alasan, dalam beberapa minggu terakhir ini kerjaan saya sedang padat-padatnya. Kerja dari pagi hingga malam, begitu rutinitas saya selama hampir dua pekan ini.

Kebetulan saya bekerja di salah satu sekolah boarding school mengurusi  bagian kesehatan siswa. Karena banyak siswa yang sedang sakit, akhirnya kerjaan saya pun semakin bertambah. Belum lagi dengan tugas administrasi lainnya. Semua kerjaan ini sempat membuat saya kewalahan.

Saya merasa cemas. Ditambah istirahat dan tidur saya tidak cukup  selama hampir dua pekan ini. Kelelahan sudah pasti. Dari beberapa keluhan saya tersebut, saya menyadari jika ini adalah gejala stres.

Perlu digaribawahi, stres yang saya maksud di sini adalah stres dalam dalam artian perubahan sikap yang diakibatkan karena tekanan. Baik itu tekanan dalam pekerjaan atau perubahan suatu kondisi tertentu sehingga mempengaruhi kondisi tubuh kita.

Weinberg dan Gould (2003), mendefinisikan stres sebagai "a substansial imbalance between demand (physical and psychological) and response capability, under condition where failure to meet that demand has importance concequences". Artinya, ada ketidakseimbangan antara tuntutan fisik dan psikis dan kemampuan untuk memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial.

Stres ini akan berdampak buruk jika tidak segera ditangani dengan benar. Penyebab stres juga bisa bermacam-macam. Brannon dan Feist (2007) dan Myers (1996) menyebutkan, jika stres berasal dari tiga sumber.

Pertama, katastrofi

Katastrofi adalah kejadian besar yang tidak bisa ditebak ataupun diprediksi. Misalnya seperti bencana alam dan perang.

Kedua, perubahan kehidupan

Perubahan kehidupan bisa memicu terjadinya stres. Seperti perceraian, kematian hingga kehilangan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun