Dalam sebuah hubungan, kita semua pasti kerap mendengar istilah Long Distance Relationship (LDR). Istilah LDR ini mengacu pada sebuah hubungan jarak jauh yang dijalani sepasang kekasih.
Selama ini, LDR dianggap sebagai satu hambatan dalam sebuah hubungan. Pasalnya terdapat banyak sekali rintangan saat menjalani hubungan jarak jauh. Banyak pasangan kekasih yang akhirnya terpaksa menyerah dengan keadaan.
Sebagai seorang jomlo yang sudah sangat senior, membahas soal hubungan LDR rasanya belum pantas untuk aku lakukan. Maka dalam hal ini, aku akan mengambil pengalaman teman baik ku ketika ia menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya sebagai referensi tulisan ini.
Sebut saja namanya Bunga ( bukan nama sebenarnya ). Ia sudah menjalani hubungan jarak jauh dengan pacarnya sekitar enam tahun lamanya. Lama kan ?
Bunga yang kesehariannya berprofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Aceh harus tabah menjalin hubungan jarak jauh dengan pacarnya yang sedang melanjutkan pendidikan di luar negeri, tepatnya di Mesir.
Bunga mengatakan, awalnya memang sangat berat kala harus LDR-an dengan sang pacar. Tidak ada hari dilewati tanpa perdebatan. Meski hanya karena masalah sepele saja ia dan pacarnya selalu berselisih paham tak jelas.
Hal ini cukup lumrah terjadi. Mengingat menjalani hubungan jarak jauh tentu akan banyak menyiksa hati. Misalnya, ketika sang kekasih tidak memberi kabar keadaannya. Apalagi jika saat sang pujaan hati sedang ngumpul bersama teman-temannya. Perasaan cemburu pasti akan mulai terbesit di hati.
Mengingat hal ini saja, sebagian orang pasti akan menghindari hubungan jarak jauh seperti ini, termasuk aku. Tapi tidak semua orang menghindarinya, salah satunya adalah Bunga teman baikku.
Menurut Bunga, dia dan sang pacar sangat menikmati hubungan jarak jauh seperti ini. Meski memang banyak rintangannya, namun mereka selalu memilih untuk bertahan. Hubungan LDR itu biasanya terasa berat di awal-awalnya saja. Setelah lama menjalani, LDR-an pun akan mulai terbiasa sendiri.
Bunga mengatakan, ada momen-momen yang begitu menyesakkan bagi sepasang kekasih yang sedang LDR-an. Misal ketika ia sedang sedih. Kehadiran sang kekasih sangat diperlukan pada momen-momen seperti itu. Bagi mereka yang sedang LDR-an tentu hanya akan berkomunikasi via telepon atau melalui media sosial lainnya. Meski begitu, rasanya tentu masih akan sangat berbeda.
Ada beberapa hal yang cukup menarik yang bisa aku ambil dari kisahnya Bunga. Ternyata hubungan LDR itu tidak semuanya sad ending. Pada kisah Bunga aku bisa belajar bahwa hubungan LDR itu akan happy ending jika mereka mau memenuhi beberapa persyaratan berikut.
Pertama, Saling Berkomitmen
Poin pertama dari sebuah hubungan adalah komitmen. Hubungan yang baik tidak dilihat dari berapa lama mereka mampu bertahan ketika pacaran. Tapi yang dilihat adalah komitmennya. Percuma jika pacaran belasan tahun jika tidak ada komitmen untuk menikah, itu percuma saja.
Maka, komitmen ini sangat penting. Apalagi jika pasangan tersebut sedang menjalani hubungan jarak jauh. Sudah pasti hal utama yang diperlukan adalah komitmen. Jika keduanya sudah berkomitmen, serta sudah memutuskan ke arah mana hubungan ini akan dibawa, maka hubungan mereka seharusnya akan baik-baik saja.
Kedua, Saling Percaya
Jika sudah berkomitmen, maka hal selanjutnya yang tidak kalah penting adalah kepercayaan. Dalam sebuah hubungan, kepercayaan satu sama lain merupakan modal utama yang sangat diperlukan.
Dalam hubungan LDR, kepercayaan menduduki posisi yang sangat penting. Berakhir atau tidaknya sebuah hubungan salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kepercayaan. Bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya menjalani hubungan jarak jauh tanpa adanya kepercayaan satu sama lain.
Yang ada pasti kita akan dibawa perasaan. Cemburu tak jelas, mood berubah hingga saling berdebat panas. Maka sudah sewajarnya pada hubungan jarak jauh, memperkuat kepercayaan satu sama lain perlu ditingkatkan.
Jika satu sama lain sudah mempunyai kepercayaan yang kuat. Mau apapun rintangannya nanti, semuanya pasti bisa mendapatkan solusi.
Ketiga, Menjaga Komunikasi
Hal selanjutnya yang perlu dijaga ketika sedang LDR-an adalah komunikasi. Komunikasi yang baik tidak mesti dengan harus tiap menit mengabari. Tetapi, gunakanlah waktu sebaik mungkin untuk menjaga komunikasi.
Atur waktumu untuk berkomunikasi dengan sang pujaan hati. Dengan adanya  komunikasi yang baik, tentu  juga akan mempengaruhi perasaan. Tidak ada rasa khawatir dari sang kekasih jika kita rutin mengabari, maka hatinya pun akan tenang.
Keempat, Saling Bersikap Terbuka dan Dewasa
Nah ini dia poin terakhir yang perlu dimiliki jika sedang LDRÂ dengan sang kekasih. Saling terbuka dan bersikap dewasa. Jangan ada yang ditutupi dengan pasangan kita. Jika misalnya kamu tidak suka dia bersikap begini atau begitu, katakanlah langsung, jangan dipendam.
Jika sudah saling terbuka, maka kedewasaan pun akan diuji. Bagaimana cara kalian menyikapi berbagai uneg-uneg tersebut akan memperlihatkan sejauh mana kedewasaan kalian selama ini. Maka dalam sebuah hubungan, baik itu yang sedang LDR atau tidak, bersikap dewasa merupakan poin penting yang menentukan bertahan atau tidaknya sebuah hubungan.
Maka, sudah semestinya keempat poin diatas diterapkan jika sedang menjalani hubungan LDR dengan sang kekasih.
Nah itu dia empat poin yang bisa aku berikan kali untuk kalian yang sedang LDR-an dengan sang pujaan hati. Satu hal lagi yang perlu diingat, jika dia memang jodohmu, mau kemanapun kamu pergi, dia tetap akan bersamamu kelak. Maka, untuk kaum jomlo, haraplah tenang, tetap semangat, aku bersama kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H