Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Super 30, Kisah Perjalanan Anand Kumar dan Tiga Puluh Muridnya

8 Februari 2021   21:45 Diperbarui: 8 Februari 2021   21:49 6640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Super 30 [Sumber : IMDb]

Bagi kalian pecinta film Bollywood, sudahkah kalian menonton film super 30 ?. Sekilas jika dilihat dari judulnya, kita akan beranggapan jika film ini bercerita tentang superhero, bukan ?. Jika kalian menduga seperti itu, kalian salah besar.

Super 30 adalah salah satu film Bollywood yang mengangkat tema pendidikan. Film ini merupakan kisah nyata dari seorang guru matematika bernama Anand Kumar.

Film Super 30 pertama kali dirilis pada 12 Juli 2019. Disutradai oleh Vikas Bahl yang merupakan salah seorang sutradara sekaligus penulis yang terkenal  dengan karyanya dalam sinema hindi.

Film super 30 turut dibintangi oleh aktor Hrithik Roshan yang memerankan sosok Anand Kumar. Kalian akan dimanjakan oleh aktingnya yang begitu lihai dan profesional. Suasana menegangkan, sedih, senang, semuanya bisa membuat kalian sebagai penonton ikut menyelami masuk ke dalam cerita.

Anand Kumar dulunya merupakan siswa miskin yang sangat pintar dalam matematika. Ia tinggal di sebuah desa kecil bernama Patna, Bihar, India.  Ketika ia sekolah dulu, Anand Kumar banyak mendapat penghargaan karena selalu menjuarai berbagai lomba matematika.

Setiap libur ia selalu menyempatkan diri naik kereta api menuju perpustakaan di kota. Disana Anand Kumar banyak belajar tentang matematika dengan membaca jurnal asing. Hingga pada suatu hari ia diusir oleh penjaga perpustakaan dengan alasan kalau dia bukan mahasiswa disana.

Melihat hal itu, salah satu petugas perpustakaan memberi solusi kepada Anand Kumar agar ia turut menulis di jurnal asing sehingga ia bisa bebas masuk ke perpustakaan secara gratis. Akhirnya dengan tekad yang kuat, Anand memberanikan diri menulis di jurnal asing dengan menyelesaikan salah satu soal yang belum bisa terpecahkan.

Setelah soal tersebut bisa ia selesaikan. Melalui ayahnya yang berprofesi sebagai tukang pos, Anand Kumar mengirimkan karyanya itu ke Inggris. Tidak berselang lama, kabar baik sampai ke  Anand Kumar. Karena karyanya itu, ia di undang oleh Cambridge University untuk melanjutkan pendidikan disana.

Hidup Anand Kumar selalu saja dilanda masalah. Meski sudah mendapat undangan untuk melanjutkan pendidikan disana, ia justru terus kesulitan dalam mencari biaya untuk berangkat kesana. Tidak hanya itu, hidup Anand Kumar seakan hancur setelah ayahnya tiba-tiba meninggal dunia.

Dengan berat hati, akhirnya Anand Kumar memutuskan untuk membuang jauh-jauh impiannya melanjutkan pendidikan di Cambridge. Ia akhirnya berjualan papad (roti) demi menghidupi keluarganya.

Tidak lama berselang, secercah cahaya harapan kembali datang kepada Anand Kumar. Ia secara tidak sengaja bertemu dengan salah satu guru bernama Lallan Singh. Anand Kumar kemudian ditawari untuk mengajar di salah satu tempat kursus miliknya. Anand kumar kini kembali semangat seperti dulu.

Saban berlalunya hari, sikap Anand Kumar seakan berubah dalam memandang dunia. Mungkin ini didasari oleh pengalaman pahitnya tatkala ia tidak berhasil meraih mimpinya dulu. Kini ia beranggapan bahwa pendidikan hanyalah milik mereka yang punya uang.

Hingga pada suatu hari Anand Kumar diingatkan oleh seseorang mengenai jati dirinya. Anand Kumar juga kembali teringat dengan sosok ayahnya yang tidak pernah menyerah membantunya dalam meraih pendidikan.

Menyadari hal ini, Anand Kumar kemudian memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Lalu ia membuka tempat kursus dengan program belajar sendiri dibantu oleh adiknya dan diberi nama Super 30. Target Anand Kumar adalah anak-anak miskin yang tidak mampu melanjutkan pendidikan. Ia juga memfalisitasi semua keperluan mereka, mulai dari makan, tempat tinggal hingga keperluan lainnya.

Momen Kebersamaan Guru dan Murid Super 30 [Sumber: India Today]
Momen Kebersamaan Guru dan Murid Super 30 [Sumber: India Today]

Sesuai dengan namanya, program belajar ini hanya menerima 30 orang siswa untuk kemudian ia ajarkan. Awalnya semuanya berjalan dengan lancar. Hingga kemudian Lallan Singh di protes oleh orangtua siswa di kursus miliknya karena anak-anak mereka tidak lagi diajari oleh Anand Kumar.

Segala macam cara Lallan Singh lakukan, dengan tujuan agar Anand Kumar kembali mengajar di tempat miliknya. Tapi semua itu sia-sia. Anand Kumar tetap kokoh dengan langkahnya.

Anand Kumar bersama Hritikh Roshan [Sumber: India TV News]
Anand Kumar bersama Hritikh Roshan [Sumber: India TV News]

Kurang lebih begitulah alur dari film Super 30 yang dibintangi oleh Hrithik Roshan ini. Tentu, banyak hal yang bisa kita jadikan pelajaran dari film tersebut. Setidaknya, menurut hemat saya, ada lima pelajaran atau pesan yang bisa kita petik dari kisah ini,

Pertama, Semua Bisa Mendapatkan Pendidikan

Pada dasarnya, sebagai manusia pendidikan merupakan salah satu hak yang harus dimiliki setiap orang. Negara bertanggungjawab untuk ini. Sudah semestinya, stigma-stigma seperti " yang menjadi raja hanyalah anak raja " ini harus dihapuskan dan dibuang jauh-jauh dari pikiran.

Mau itu anak petani, tukang becak, hingga kuli bangunan, pendidikan tetap harus mereka dapatkan. Pada film super 30 ini mengingatkan kita bahwa anak-anak miskin selama ini seakan dilupakan. Tidak ada yang peduli pada mereka. Apalagi jika menyangkut pendidikan.

Anand Kumar melalui program belajar super 30 miliknya, mengubah hingga menghapus stigma tersebut. Bahkan anak miskin sekalipun juga wajib mendapat pendidikan tanpa pengecualian.

Kedua, Bahasa Asing Penting, Tapi jangan Lupakan Bahasa Sendiri

Ada yang menarik dalam film super 30 ini. Ada satu adegan yang memperlihatkan Anand Kumar marah kepada muridnya karena mereka kalah bersaing dengan siswa di tempat ia dulu mengajar. Sebagai hukuman, Anand Kumar menyuruh mereka semua membuat sebuah pertunjukan ketika perayaan holi. Anand Kumar menghukum mereka dengan melarang bicara dalam bahasa Hindi dan hanya boleh berbicara dalam bahasa inggris saja.

Tentu ini menjadi tantangan besar untuk mereka semua. Kesulitan sudah pasti. Awalnya mereka berbicara dalam bahasa inggris meski terbata-bata sehingga mereka ditertawakan. Namun, ditengah-tengah pertunjukan mereka melakukan hal yang tidak terduga. Mereka semua kompak kembali berbicara Hindi tanpa memedulikan lagi hukuman mereka.

Melalui adegan tari dan nyanyian, mereka mengatakan jika bahasa asing itu perlu, tapi bahasa sendiri juga tidak boleh dilupakan.

Ketiga, Perubahan Tidak Mesti Bermula dari Hal yang Besar

Melalui program Super 30, Anand Kumar seakan berteriak pada dunia, tidak perlu hal besar untuk membuat sebuah perubahan. Bermodalkan keberanian Anand Kumar menghancurkan semua sekat kemustahilan itu dan menjadikannya sebuah jalan menuju perubahan.

Meski terkadang tidak semua berjalan mulus seperti yang ia harapkan. Melalui kesabarannya, Anand Kumar mampu melewati itu semua dengan penuh kebanggaan.  

Keempat, Metode Belajar " Teori lalu Praktikkan " Lebih Efektif  digunakan

Dalam mengajarkan siswanya, Amand Kumar menggunakan cara belajarnya sendiri. Dia mengajar dengan gaya yang begitu menyenangkan. Tidak melulu belajar dalam ruangan, belajar langsung dengan lingkungan sekitar juga ia lakukan.

Dalam salah satu adegan ketika Anand Kumar dirawat di rumah sakit. Siswanya menerapkan semua yang mereka pelajari ketika melawan beberapa preman yang ingin membunuh Anand Kumar. Mereka mengingat semua yang diajarkan dan kemudian diterapkan dalam kehidupan nyata.

Kelima, Masalah itu dihadapi Bukan dihindari

Dalam film super 30 ini Anand Kumar terlihat selalu menghadapi masalah secara langsung. Ia tidak menghindari masalah yang terus menimpanya. Pada salah satu adegan memperlihatkan Anand Kumar diingatkan oleh seseorang bahwa ia akan dijadikan target pembunuhan. Tapi yang terjadi adalah, Anand Kumar tidak takut sedikitpun. 

Bahkan ia berpesan, jika di kemudian hari ia mati karena dibunuh, jangan pernah membuat berita tentang itu. Anand Kumar takut, jika berita itu tersebar, tidak akan ada lagi orang yang akan berani melakukan sebuah gebrakan seperti yang ia lakukan.

Sebagai tambahan, program belajar super 30 milik Anand Kumar telah diakui dunia dan mendapatkan berbagai penghargaan. Pada tahun 2010, majalah Time menobatkan super 30 adalah sekolah terbaik di ASIA.

Kemudian, salah satu dari empat sekolah paling inovatif di dunia oleh Newsweek. Anand Kumar juga mendapatkan penghargaan S Ramanujan Award pada tahun 2010, serta beberapa penghargaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun