Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Bulan Muharram dengan Mengimplementasikannya dalam Kehidupan Sehari-hari

20 Agustus 2020   12:05 Diperbarui: 20 Agustus 2020   12:01 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1 Muharram 1442 Hijriah Jatuh Pada Tanggal 20 Agustus 2020 Masehi [Islami.co]

Di tengah pandemi seperti sekarang ini, banyak hal yang berubah. Mulai dari aktivitas pribadi, pekerjaan, hingga kegiatan-kegiatan yang sebenarnya cukup lazim kita jalani kini menjadi sulit untuk dilakukan. Kemarin, perayaan Hari Kemerdekaan di Istana Negara dilakukan hanya dengan upacara virtual, begitu juga di tingkat Provinsi dan Kabupaten  perayaannya tidak semegah dulu, semuanya serba dibatasi. Bahkan, perlombaan-perlombaan yang biasanya menghiasi hari-hari kemerdekaan ditiadakan.

Begitu juga dengan Perayaan Tahun Baru Islam ke 1442 Hijriah, 1 Muharram yang jatuh tepat pada 20 Agustus kali ini juga tidak dirayakan. Biasanya pada 1 Muharram sering kita saksikan anak-anak tingkat TK hingga Sekolah Dasar melakukan pawai sepanjang jalan menggunakan pakaian-pakaian yang memperlihatkan nuansa islam. Kali ini, acara-acara seperti ini juga tidak diadakan.  

Namun, kita juga tidak perlu merasa sedih karena perayaan tahun baru islam kali ini tidak dimeriahkan seperti biasanya. Sebab, percuma hanya merayakan secara megah nan mewah jika kita sendiri tidak bisa memaknai lebih tentang Bulan Muharram itu sendiri.

Salah Satu dari Empat Bulan yang Dimuliakan Allah SWT

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan hijriah. Makna Muharram itu sendiri adalah " diharamkan ", yang diharamkan dalam hal ini adalah melakukan peperangan atau pertumpahan darah.

Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Bulan Muharram disebut sebagai syahrullah ( bulan Allah ). Allah begitu memuliakan Bulan Muharram, maka siapa saja yang melakukan amal kebajikan di bulan ini, Allah akan memberikan ganjaran pahala yang begitu besar. Bagi mereka yang melakukan keburukan, murka Allah juga akan lebih besar.

Bulan Muharram juga penuh dengan dengan peristiwa-peristiwa besar islam. Salah satunya adalah Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa Alaihisallam dari kejaran Firaun dan menenggelamkan Firaun beserta pengikutnya ke dasar laut. Allah SWT juga menjadikan langit, bumi dan surga pada Bulan Muharram. Jadi bisa dibayangkan bagaimana mulianya Bulan Muharram disisi Allah SWT. Juga, masih banyak peristiwa besar lainnya yang terjadi pada Bulan Muharram.

Mengimplementasikan Muharram Dalam Kehidupan

Mengingat sejarah Bulan Muharram saja tentu belum cukup membuktikan kecintaan kita pada bulan yang mulia ini. Banyak yang perlu kita lakukan dan harus dibuktikan, salah satunya adalah mengimplementasikan makna Muharram itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam hal ini, kita bisa memulainya dengan melaksanakan amalan yang menjadi anjuran di Bulan Muharram.

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah salat fardhu adalah shalat malam". [ H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu].

Puasa merupakan amalan pilihan yang mungkin bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari puasa senin dan kamis, puasa pada hari kesembilan dan pada hari kesepuluh Muharram, bahkan jika mampu berpuasa sebulan penuh pada Bulan Muharram tentu itu akan sangat baik. Karena, seperti yang kita tahu, selain mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT, berpuasa juga sangat baik bagi kesehatan tubuh.

"Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyura (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat."

"Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga." Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit." (HR. Bukhari no. 5304)

Menyantuni anak yatim adalah perbuatan yang sangat mulia dan dicintai oleh Allah SWT. Sudah selayaknya bagi kita yang mampu wajib mengamalkan amalan yang satu ini. Lakukanlah dengan niat semata-mata karena Allah SWT, pasti Allah SWT akan meridhai perbuatan kita.

Bicara amalan di Bulan Muharram tentu menjadi pembicaraan yang panjang. Sebab, begitu banyak amalan yang dianjurkan pada bulan ini. Meskipun begitu, jangan hanya melakukan amalan tersebut sebatas di bulan ini saja, lakukan juga di bulan-bulan lainnya. Karena sesungguhnya semua bulan itu mulia di sisi Allah SWT. Maka, lakukanlah dengan hati yang iklas dan semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah SWT, pasti kita akan mendapat balasan terbaik dari-Nya.

Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1442 Hijriah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun