Mohon tunggu...
MUHAMMAD NAUFAL TAQIYYUDDIN
MUHAMMAD NAUFAL TAQIYYUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik Semester 5 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

" Filterisasi Berita : Peran Etika Jurnalistik Cegah Hoax Dengan Bijak di LKBN ANTARA"

31 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 31 Januari 2025   15:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Company Visit Mahasiswa Ilmu Komunikasi di LKBN ANTARA Jakarta Pusat, Indonesia pada 22 Januari 2025

Peralihan dari media tradisional ke media daring merupakan babak baru dalam dunia penyiaran yang dengan sendirinya memberikan tantangan bagi dinamika dunia jurnalistik. Konsentrasi komunitas dan kebutuhan informasi yang tinggi, serta meningkatnya kekuatan komunitas di dunia virtual. Mayoritas aktivitasnya difokuskan pada media daring. Dengan latar belakang tersebut, informasi menjadi unsur krusial dalam kehidupan dunia maya yang mendorong keberadaan dan kemunculan media baru, khususnya media daring.

Namun sayangnya, dengan munculnya media baru, tidak semua orang mampu memberikan informasi yang akurat, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab. Faktanya, beberapa media daring tersebut memiliki praktik pelaporan berita palsu, atau yang disebut berita palsu. Berita telah menyebabkan media daring itu sendiri dikategorikan menjadi media daring tepercaya dan media daring ‘palsu’. Demi kepentingan, media baru ini kini menjadi sarana paling efektif untuk memengaruhi opini publik. Media baru sering digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi buruknya penilaian sebagian besar pengguna aplikasi dan meremehkan karakter lawan politik dengan menggunakan sumber data palsu.

Faktanya, konsep filter informasi tidak hanya berlaku pada era informasi digital. Penyaringan informasi pada dasarnya adalah tentang kemampuan untuk menyaring informasi yang faktual, positif, dan berguna serta menghindari dampak buruk dari informasi sampah, atau yang sekarang dikenal sebagai "misinformasi". Ini adalah konsep klasik. Namun sayang, seiring dengan perubahan jaman dan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang menyebabkan semakin banyaknya informasi, manusia menjadi tidak berdaya dalam menyaringnya. Informasi yang beredar di masyarakat seringkali dengan cepat dipercaya dan disebarkan melalui berbagai aplikasi media sosial tanpa melalui proses penyaringan informasi.

Dalam konteks ini, kantor berita resmi Indonesia, Kantor Berita Negara (LKB) ANTARA, memegang peranan penting dalam upaya menyebarluaskan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Sebagai organisasi berita yang sudah lama berdiri, ANTARA memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa berita yang disampaikannya memenuhi standar jurnalisme yang tinggi, termasuk akurasi, keandalan, dan tidak menyesatkan publik. Karena itu, penyaringan berita yang dilakukan  ANTARA tidak hanya bertujuan  mengidentifikasi dan mencegah berita palsu, tetapi juga mematuhi prinsip-prinsip etika jurnalistik dalam seluruh pemberitaannya.

  • Filterisasi 

Penyaringan berita adalah proses penyaringan atau pengkategorian informasi yang didistribusikan melalui berbagai saluran media. Hal ini terutama berlaku di era digital. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa berita yang disampaikan kepada masyarakat umum akurat, dapat diandalkan, dan mematuhi prinsip-prinsip jurnalisme yang baik. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengekang penyebaran berita palsu atau menyesatkan, dan berita yang dapat menyebabkan kebingungan di masyarakat umum. Melalui penyaringan berita, organisasi berita dan media massa memainkan peran penting dalam menjaga kualitas informasi yang sampai ke masyarakat untuk mencegah penyebaran laporan palsu, berita palsu, dan disinformasi yang dapat merugikan masyarakat.

  • Peran Etika Jurnalistik Cegah Hoax

Dengan melakukan penyaringan berita, lembaga berita dan media massa dapat mencegah penyebaran berita palsu, berita bohong, dan disinformasi yang dapat merugikan masyarakat dan menjaga kualitas informasi yang sampai ke  masyarakat. Hal ini memegang peranan penting. Media massa dan jurnalis memiliki peran kunci dalam memerangi berita palsu dengan mematuhi prinsip-prinsip etika jurnalistik. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa publik menerima informasi yang valid, berimbang, dan dapat diandalkan. Etika ini tidak hanya menjamin kualitas pelaporan tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan literasi media masyarakat.

  • Penjelasan Cara LKBN ANTARA Memfilter Berita Mencegah Hoax

Perusahaan telah melaksanakan inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem media di seluruh Indonesia. Salah satu langkah terpenting yang kami ambil adalah menawarkan paket  berlangganan berita yang terjangkau. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap berita yang akurat, cepat, dapat diandalkan, dan tidak palsu. Kami percaya setiap orang memiliki hak untuk mengakses informasi yang akurat, dan dengan program ini kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang merespons informasi secara lebih cerdas.

Keakuratan dan kecepatan selalu menjadi prioritas utama dalam pelaporan kami. Kami berusaha memberitakan berita dari sudut pandang netral, tanpa memihak. Misalnya, ketika memberitakan peristiwa  sains, teknologi, atau berita viral, kami selalu memastikan bahwa semua informasi yang disajikan  melalui proses verifikasi yang ketat. Berita yang kami sajikan bukan bertujuan untuk membuat sensasi atau memanipulasi emosi pembaca, melainkan untuk memberikan wawasan yang mendalam dan bermanfaat.

Sebagai cerminan netralitas kami, semua laporan mengenai tokoh-tokoh penting, termasuk pejabat pemerintah dan menteri, disiapkan secara objektif. Misalnya, jika ada kejadian di mana ada menteri yang diduga melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap bawahannya, kami akan melaporkannya  tanpa menyertakan pendapat yang memutarbalikkan fakta. Lebih jauh lagi, kami menganut prinsip-prinsip etika dalam pelaporan kami. Ini termasuk tidak mengeksploitasi kehidupan keluarga atau  pribadi sumber yang tidak sesuai dengan kepentingan publik.

Kami juga mencoba menetapkan batasan pada jenis pesan yang Anda kirim. Misalnya, saat melaporkan berita tentang manajer tim nasional  baru, kami berfokus pada hal-hal yang relevan, seperti kinerja manajer, strategi tim, dan visi untuk masa depan, sambil mengabaikan aspek-aspek yang tidak relevan. Pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan publik terhadap informasi  dan perlindungan privasi individu.

Kami percaya bahwa dengan mempertahankan standar jurnalistik yang tinggi dan menyediakan akses yang terjangkau, program ini dapat berkontribusi dalam membangun ekosistem media yang sehat. Dengan langkah kecil ini, kami ingin memerangi penyebaran berita palsu dan berkontribusi dalam  membangun masyarakat yang memperlakukan informasi secara lebih kritis, bijak, dan hati-hati.

Transisi dari media tradisional ke media daring merupakan awal era baru dalam penyiaran yang menimbulkan tantangan besar bagi jurnalisme. Meskipun media daring telah menjadi titik fokus bagi orang-orang yang haus informasi, kehadirannya juga membawa serta masalah mendasar.

Tidak semua media daring mampu menyediakan informasi yang akurat, dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Banyak di antara mereka yang menyebarkan berita bohong dan misinformasi yang merugikan masyarakat dan merusak reputasi media itu sendiri. Banyak media daring mencoba memengaruhi opini publik dan bahkan menggunakan data palsu untuk mengejar kepentingan tertentu, misalnya dengan merendahkan kepribadian lawan politik.

Di era digital, kemampuan untuk memilah informasi faktual dari misinformasi semakin penting. Namun, cepatnya arus informasi sering kali membuat orang kesulitan memilah informasi yang benar. Banyak orang cenderung cepat percaya pada suatu informasi dan menyebarkannya tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu sehingga mengakibatkan tersebarnya berita bohong.

Dalam konteks ini, kantor berita negara (LKB) ANTARA berperan penting sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Sebagai kantor berita resmi yang mapan, ANTARA bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua berita yang diterbitkan memenuhi standar jurnalistik yang tinggi, termasuk akurasi, keandalan, dan etika. Penyaringan berita ANTARA tidak hanya bertujuan untuk mencegah penyebaran berita palsu, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan publik dengan mematuhi prinsip-prinsip jurnalistik yang ketat. Peran ANTARA menjadi pilar utama dalam menjaga integritas informasi di era digital ini.

Daftar Pustaka

Fadli, A. (2018). Etika dan tanggung jawab jurnalis (studi pemberitaan hoax melalui media online di Kota Makassar). Jurnalisa, 4(2), 181–195.

Rohmiyati, Y., Christiani, L., & Irhandayaningsih, A. (2020). Filter informasi dalam proses penyebaran informasi pada pengguna Facebook kategori usia remaja di Kota Yogyakarta. Anuva, 4(1), 119–132.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun