Apakah kalian tahu bahwa sekarang Perkembangan AI ini berkembang dengan pesat?
Kecerdasan Buatan, atau AI ( Artificial Intelligence ), merupakan sebuah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan system dan mesin yang mampu meniru cara berpikir, belajar, dan bertindak layaknya manusia. Dengan AI, mesin dapat memahami data, mengenali pola, mengambil Keputusan, dan menyelesaikan masalah secara efisien dan otomatis.
Saat ini, perkembangan AI berlangsung dengan sangat cepat, bahkan melampaui banyak prediksi para ahli teknologi, serta memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor kehidupan. Kemajuan teknologi, seperti AI generative contohnya ChatGPT, DALL-E, dan MidJourney telah memungkinkan mesin untuk menciptakan teks, gambar, sound, dan video yang menyerupai karya manusia. Dukungan dari teknologi deep learning dan motorcar eruditeness, Bersama dengan peningkatan kapasitas komputasi ( GPU/TPU ), menjadikan AI semakin efisien dalam memproses data besar dan memahami konteks yang kompleks.
Di sektor industri, AI digunakan untuk mengotomatiskan proses bisnis, memprediksi pasar, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Sementara  itu, dalam bidang Kesehatan, AI berperan penting dalam diagnosa penyakit, dan pengembangan obat. Negara - negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa saling bersaing dalam melakukan investasi besar - besaran di bidang AI, yang diperkirakan akan mencapai angka $ 150 miliar pada tahun 2024.
Namun, perkembangan yang pesat ini tidak tanpa tantangan. Ada risiko pengangguran akibat otomatisasi, permasalahan etika terkait privasi datum, serta ancaman penyalahgunaan teknologi seperti deepfake. Untuk itu, diperlukan regulasi yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan Masyarakat guna memastikan bahwa kemajuan AI dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan nilai – nilai etika dan sosial.
(Sumber: PwC, McKinsey & Company, World Economic Forum)
Apakah dengan Perkembangan AI yang Sangat Pesat Ini, Bisa Membuat Ratusan Ribu Bahkan Jutaan Orang Kehilangan Pekerjaan?
Iya, sangat bisa, perkembangan AI memiliki potensi untuk menggantikan banyak pekerjaan, terutama yang bersifat repetitive, berbasis data point, dan manual. Laporan dari World Economic Forum ( 2023 ) menyebutkan bahwa 14 juta pekerjaan global dapat tergantikan oleh AI pada tahun 2027, terutama dalam bidang seperti administrasi, produksi, dan layanan pelanggan. Teknologi AI, seperti otomatisasi proses robotic ( RPA ) dan kecerdasan buatan generative ( seperti GPT ), semakin mengurangi kebutuhan tenaga manusia untuk tugas – tugas rutin dan analitis.  Sebagai contoh, pekerjaan seperti penginput datum, kasir, analis sederhana, dan pekerjaan produksi di pabrik sangat rentan terhadap otomatisasi.
Namun, AI juga menciptakan peluang baru. Menurut laporan McKinsey & amp ; Company ( 2022 ), AI dapat menciptakan sekitar 97  juta pekerjaan baru pada periode yang sama, khususnya dalam bidang – bidang seperti analisis datum, pengembangan AI, manajemen teknologi, dan pekerjaan yang memerlukan keterampilan interpersonal serta kreativitas yang tinggi. Jadi, meskipun AI menyebabkan pengurangan tenaga kerja di beberapa sektor, pekerjaan baru juga muncul seiring berkembangnya teknologi.
(Sumber: McKinsey & Company, Jobs Lost, Jobs Gained Report 2022. World Economic Forum, The Future of Jobs Report 2023)