dengan baik.
Yang terakhir yaitu membiasakan diri untuk tidur dan bangun pada jam yang sama secara teratur. Hal ini membuat tubuh memiliki ritme sirkadian, irama sirkadian seperti jam biologis tubuh yang mengatur proses penting bagi tubuh, dimulai dari kapan waktunya anda bangun dan tidur, yang mengatur kapan Anda merasa mengantuk dan kapan Anda terjaga. Dengan mencoba tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, Anda dapat membantu mengatur ulang sirkadian Anda agar lebih teratur.
Selain langkah-langkah tersebut, beberapa hal lain yang dapat membantu adalah menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari konsumsi kafein atau minuman berenergi sebelum tidur, serta mengurangi stres sebisa mungkin.
Berbagai pengamatan dan penelitian menunjukkan bahwa sleep paralysis atau ketindihan bukanlah fenomena supranatural atau hal mistis seperti yang sering dipersepsikan.Â
Sebaliknya, itu adalah respons otak yang terjadi ketika seseorang mengalami kondisi fisik tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak terlalu takut atau panik ketika mengalami sleep paralysis, karena itu merupakan kejadian alami yang sebagian orang mengalaminya secara sporadis, jika dirasa mengganggu segera menghubungi tenaga kesehatan profesional.Â
Dalam mencari pemahaman terhadap hal-hal yang terkait dengan sleep paralysis, sangatlah penting untuk tetap kritis dan tidak langsung mempercayai penjelasan yang berbau mistis. Sebagai gantinya, kita perlu meneliti dan memeriksa fakta secara objektif, menggunakan saringan ilmiah dan nalar yang logis dalam prosesnya. Dengan demikian, kita dapat menghadapi sleep paralysis dengan tenang dan menghentikan persepsi yang keliru bahwa itu adalah sesuatu yang jahat atau mistis, tetapi lebih sebagai kondisi alami di dalam tubuh kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H