Setanda hitam itu bersarang di bawah mataku, menarik-narik aku ke ujung bantal untuk segera menutup pintu mata.
Kuping-kuping itu sudah aku sumbat,
Tapi suara-suara itu tak henti-henti menyalak
"Hei bodoh, mau ke mana?"
Biarkan aku pejam sebentar, aku penat
Energi ini sudah terbuang sia-sia, kamu tahu?
Hampir aku melukis diri,
Mencari kanvas yang paling semu di antara lengan dan kaki,
Atau mungkin perut
Kumohon, biarkan aku baring dan lelap sejenak
ya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!