Tolong-menolong dalam kebaikan adalah nilai penting yang diajarkan oleh Islam. Dalam QS
Al-Ma'idah ayat 2, Allah berfirman:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 2).
Ayat ini memberikan arahan yang jelas kepada umat Islam untuk saling membantu dalam
kebaikan (al-birr) dan takwa, serta menghindari kerja sama dalam perbuatan dosa dan
kemaksiatan. Dalam pandangan saya, ayat ini tidak hanya menekankan pentingnya kontribusi
positif dalam masyarakat, tetapi juga mengingatkan kita untuk menjadi pribadi yang selektif
dalam memilih aktivitas dan tujuan hidup.
Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk tolong-menolong yang dimaksud dalam ayat ini
mencakup segala kebaikan, baik dalam hal kecil maupun besar. Misalnya, membantu saudara
yang sedang membutuhkan, mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat, atau bahkan hanya
memberikan dukungan moral kepada seseorang yang sedang dalam kesulitan. Rasulullah
bersabda: "Barang siapa yang meringankan beban seorang mukmin dari kesulitan dunia, maka
Allah akan meringankan kesulitannya di akhirat." Dalam opini saya, hadis ini menunjukkan
bahwa Islam sangat menghargai setiap bentuk bantuan, baik berupa materi, tenaga, maupun
doa, karena semuanya memiliki nilai pahala di sisi Allah.
Namun, QS Al-Ma'idah ayat 2 juga memberikan peringatan agar tidak terlibat dalam kerja
sama yang mengarah pada dosa dan pelanggaran. Misalnya, mendukung kegiatan yang
merugikan orang lain atau membantu dalam perbuatan maksiat. Menurut saya, ayat ini
menguatkan pesan QS Al-Ma'idah ayat 2 bahwa dengan menjaga prinsip takwa, kita akan
mampu memilih jalan hidup yang benar dan bermanfaat bagi sesama.
Tolong-menolong dalam kebaikan juga menjadi salah satu cara menjaga keharmonisan
masyarakat. Ketika setiap individu memiliki kesadaran untuk saling membantu, maka akan
tercipta solidaritas sosial yang kokoh. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara."
(QS. Al-Hujurat: 10).
Bagi saya, ayat ini menegaskan bahwa rasa persaudaraan dalam iman harus diwujudkan dalam
tindakan nyata melalui saling membantu dan mendukung, terutama dalam kebaikan dan
kebermanfaatan.
Selain itu, QS Al-Ma'idah ayat 2 juga mengajarkan umat Islam untuk memiliki kesadaran
sosial yang tinggi. Islam tidak hanya menekankan hubungan individu dengan Allah, tetapi juga
hubungan manusia dengan sesamanya. Setiap kebaikan yang dilakukan kepada orang lain akan
kembali kepada pelakunya.
Dalam opini saya, ayat ini adalah pengingat bahwa kebaikan tidak hanya membantu orang lain,
tetapi juga meningkatkan kualitas diri kita sebagai manusia dan hamba Allah.
Kesimpulannya, QS Al-Ma'idah ayat 2 memberikan panduan praktis tentang pentingnya
tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. Islam mendorong umatnya untuk menjadi pribadi
yang bermanfaat bagi orang lain, tetapi tetap berhati-hati agar tidak terlibat dalam keburukan.
Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat membangun kehidupan yang harmonis, penuh
keberkahan, dan sesuai dengan ajaran Islam. Panduan dari Al-Qur'an ini selayaknya menjadi
landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H