Kamis, 9 Maret 2023 telah terjadi banjir bandang di Lahat, Sumatera Selatan. Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, bencana ini disebabkan oleh tingginya debit air di Sungai Lematang sejak beberapa hari terakhir.
Tercatat sudah 4 kali banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Indonesia di awal tahun 2023, seperti di Ponorogo, Manado, Buleleng, dan Lahat saat ini. Selain dari faktor intensitas hujan yang tinggi, faktor lain juga dimungkinkan menjadi sebabnya.
Penyebab banjir bandangÂ
Pendangkalan sungai adalah salah satu faktornya, karena sungai tidak bisa menampung air hujan saat curah hujan meningkat. Ada beberapa material yang menyebabkan sungai mengalami pendangkalan, seperti limbah padat dan tanah. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa limbah padat menjadi faktor utama pendangkalan sungai, karena tidak bisa lapuk dan menyebabkan penimbunan di dasar sungai.
Tanah juga bisa menjadi sebab pendangkalan sungai. Meskipun tanah merupakan bahan organik, tetapi tetap mendangkalkan sungai. Air yang mengalir dari hulu biasanya membawa material tanah yang menyebabkan sungai mengalami pendangkalan. Sehingga diperlukan pengelolaan hulu sungai untuk mengurangi kuantitas tanah yang terbawa ke sungai.
Hulu sungai yang menjadi daerah penyangga juga dapat menyebabkan banjir bandang. Bagaimana tidak, daerah penyangga menjadi ekosistem alami yang dapat mengatur siklus air. Deforestasi yang tidak terkendali menyebabkan rusaknya daerah penyangga. Air hujan tidak lagi diserap oleh akar tanaman, melainkan dialirkan langsung ke tempat yang lebih rendah. Tidak hanya ke sungai, bisa jadi ke daerah pemukiman warga juga. Saat terjadi hujan deras dalam kurun waktu yang singkat, air akan mengalir membawa material tanah dalam jumlah banyak. Saat itulah banjir bandang tidak terelakkan lagi. Sehingga, mitigasi banjir bandang perlu dilakukan secepatnya.
Mitigasi bencana alam perlu dilaksanakan sedini dan secepat mungkin. Kerjasama antara pemerintah dan organisasi masyarakat yang peduli dengan bencana alam perlu dikuatkan. Karena sangat berat bagi pemerintah untuk berjalan sendiri dan mengawasi semua titik rawan bencana, khususnya banjir bandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H