Mohon tunggu...
Muhammad Naqsya Riwansia
Muhammad Naqsya Riwansia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa antropologi yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media Digital dan Antropolog Muslim: Talal Asad dan Irwan A

5 Juni 2023   14:03 Diperbarui: 5 Juni 2023   16:20 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://bitterwinter.org/confucianism-atheism-or-religion-1/

Irwan Abdullah merupakan salah satu staf pengajar pada Universitas Gadjah Mada. Beliau lahir pada tanggal 8 September 1963 di Aceh Utara. Selain menjadi staf pengajar, Irwan Abdullah juga merupakan seorang konsultan pendidikan, reviewer penelitian, trainer pelatihan kepemimpinan, dan seorang youtuber. Kanal Youtube miliknya bertajuk "IA Scholar Channel". Nama tersebut ia ambil dari yayasan yang dibangunnya bernama IA Scholar Foundation yang bertujuan untuk membimbing orang-orang untuk menulis artikel tingkat internasional. Kanal tersebut digunakan untuk seminar dan pelatihan menulis artikel ilmiah. Nama program pelatihan di kanal Youtube miliknya adalah "Ngaji Riset & Publikasi Bereputasi" dimana dirinya atau orang-orang yayasannya mengkaji artikel pilihan yang telah bertingkat internasional untuk dibedah bersama-sama dengan peserta. 

Sumber: https://iascholar.org/tentang-kami/ Input sumber gambar
Sumber: https://iascholar.org/tentang-kami/ Input sumber gambar

Berlangsungnya globalisasi membuat dunia semakin "dekat". Globalisasi ikut mendorong berkembangnya revolusi digital 4.0. Menurut (Hermawanto & Anggrani, 2020) cara menjalankan hidup di era sekarang terhubunga dalam suatu sistem virtual dengan instrumen teknologi (internet). Dengan adanya internet, segala informasi dapat kita dapatkan dengan secepat kilat. Begitu juga dengan media massa.

Media massa merupakan sarana untuk menyebarkan informasi pada khalayak umum. Menurut Bungin dalam (Habibie, 2018) merupakan "media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media massa merupakan alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi berita, opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya." Media massa semakin mudah untuk diakses oleh masyarakat berkat adanya internet. Kapan saja dan dimana saja masyarakat dapat melihat dan membaca atau bahkan mendengarkan berita atau opini yang muncul di media massa digital. Media massa digital dapat berupa koran elektronik, berita video, dan lainnya yang terdapat di internet.

Lantas, apa peran antropolog muslim yang telah disebutkan diatas pada era digital ini? Talal Asad, dalam wawancara yang dilakukan oleh Hasan Azad pada media massa Jadaliyyah menjawab beberapa pertanyaan tentang umat muslim dan posisinya di negara-negara Eropa. Beliau menyatakan bahwa Muslim dan orang Barat "sulit" untuk bersatu itu terjadi karena orang-orang Barat sendiri tidak cocok dengan apa yang diimajinasikan oleh Muslim sebagai sebuah masyarakat (...the problem is seen as a matter of why "they" do not fit in to what is thought of as "our" society, rather than: What or who are "we,"...).

Disini kita dapat melihat sosok beliau sebagai seseorang yang menyampaikan (Tabligh), yang jujur/benar (Shiddiq), serta cerdas (Fathonah). Dengan nada yang lembut serta pemilihan kata yang santun, Talal Asad menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan meskipun pertanyaannya sedikit provokatif seperti "Are Muslims seen as blasphemers in relation to the proclamations of secularism?" atau "Apakah umat Islam dipandang sebagai penghujat dalam kaitannya dengan proklamasi sekularisme?". Dengan ilmu yang digunakan dengan baik, Talal Asad dapat menjadi salah satu cerminan umat muslim saat ini.

Irwan Abdullah disisi lain dengan yayasan pendidikannya, beliau memanfaatkan media digital dengan sangat baik. Melalui Youtube, dirinya dapat berbagi pengetahuan dan melatih orang-orang yang melihat video atau live-streaming beliau. Dalam video terbaru beliau, dapat terlihat dirinya sedang melatih menulis ilmiah untuk dosen UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sekitar 6 bulan lalu.


Sama seperti halnya dengan Talal Asad, Irwan Abdullah dapat mencerminkan sifat Tabligh, Fathonah, serta Shiddiq.

Salah satu dimensi kecerdasan terletak pada nilai kejujuran yang merupakan mahkota kepribadian orang-orang mulia. Jujur nilai dasarnya adalah integritas, ikhlas, terjamin dan keseimbangan emosional. Jujur berarti melandaskan ucapan, keyakinan serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Karakter sifat Shiddiq mengarah pada kejujuran dalam perkataan, perbuatan, atau keadaan batin, yang mana dalam perilaku tersebut tidak ada yang dibuat-buat atau biasa disebut bohong, jadi perilaku yang benar-benar jujur dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya, sifat Shiddiq juga memiliki kemampuan yang mantap, stabil, dewasa, arif, jujur, dan berwibawa, menjadi teladan bagi Muslim, dan berakhlak mulia (Musyirifin, 2020)

Dalam (Sakinah et al., 2022) dijelaskan tentang hadits kejujuran "Dari Ibnu Mas'ud ra. ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seorang hamba itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi, dimana Tirmidzi menshahihkannya)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun