Mohon tunggu...
Muhammad Nanang
Muhammad Nanang Mohon Tunggu... Freelancer - Be humble and chill

Abadi dalam karya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Manusia yang Manusia

25 Juni 2020   23:22 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:50 4665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Manusia yang Manusia. | pexels

Makin hari makin susah saja,

Menjadi manusia yang manusia

Sepertinya menjadi manusia adalah masalah buat manusia

Potongan lirik lagu dari Iksan Skuter yang berjudul "bingung" adalah gambaran realitas kehidupan manusia. Kita terlalu sibuk menjadi Tuhan bagi manusia lain, padahal kita juga manusia yang seharusnya memanusiakan manusia. 

Sesuai dengan fitrah manusia, kita memiliki hak dan kewajiban serta tanggungjawab sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna dan paling seksi, eh becanda sayang. 

Berbicara perihal hak dan kewajiban manusia tidak luput dari persoalan-persoalan yang hari ini sangat dekat dan sering terjadi disekitar kita, yakni pelanggaran HAM. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi tentu disebabkan oleh berbagai aspek, salah satunya adalah ketidakpahaman terhadap HAM itu sendiri. 

Baca juga: Menjadi Manusia Tangguh dengan Filsafat Teras

Ketidakpahaman terhadap HAM juga disebabkan dari penolakan terhadap HAM yang kerap kali digaungkan sebagai produk barat. Hal ini sering terdengar dikalangan mayoritas dan terjadinya pelanggaran-pelanggaran HAM kebanyakan dilakukan oleh kelompok mayoritas. 

Jika ditelisik lebih jauh, semua agama meyakini tentang "fitrah" manusia dan mengajarkan untuk saling menjaga serta menghormati terhadap sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah nilai tertinggi, bahkan diatas agama. Sebab, setiap agama menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 

Persoalan paling mendasar dari pelanggaran HAM yang terjadi adalah ketidakpahaman terhadap HAM serta hilangnya kepedulian terhadap manusia-manusia lain. 

Baca juga: Bagaimana Menjadi Manusia?

Bisa jadi, kita adalah salah satu dari sekian banyak pelaku pelanggaran HAM. Hal-hal sepele yang kita anggap biasa saja, mungkin bagian dari pelanggaran HAM yang tidak kita ketahui. Oleh sebab itu, pentingnya menumbuhkan kesadaran tentang kepedulian terhadap manusia lain dengan edukasi-edukasi seputar HAM. 

Suar Asa Khatulistiwa yang kini tlah memfasilitasi pemuda-pemudi dalam membangun kesadaran dan pemahaman seputar HAM. Hal ini merupakan langkah kongkrit sebagai upaya mencetak manusia yang peduli perihal HAM. 

Dengan harapan, alumni kelas HAM Suar Asa Khatulistiwa dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menekan tingkat pelanggaran HAM serta mampu mengedukasi lingkungan sekitar untuk sadar dan peduli terhadap HAM. 

Bcaa juga: Cara Menjadi Manusia Seutuhnya

Pada dasarnya, menjadi manusia yang manusia tidaklah sulit. Jika kita tidak mengambil peran sebagai Tuhan dengan menghakimi manusia lain. Cukup menjadi manusia seutuhnya dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. 

Setiap dari kita memilik hak, kewajiban serta tanggungjawab yang harus terpenuhi. Setiap manusia pasti memiliki kepentingan. Jangan sampai kepentingan pribadi mengalahkan kepentingan manusia lain. Hingga rela mengorbankan manusia lain demi kepentingan pribadi. 

Saling menjaga, saling mengingatkan dan saling menguatkan adalah bentuk dari manusia yang memanusiakan. Karena nilai kemanusiaan lebih berharga dari apapun J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun