Nama             : Muhammad Nahdi
Nim               : 2410416110002
Program Studi    : S1 Geografi
Kelas              : B
Fakultas          : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Lambung Mangkurat
Mata Kuliah       : pengindraan jauhÂ
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Dalam era modern ini, perkembangan teknologi telah membawa manusia pada kemampuan untuk mengamati dan memahami bumi serta alam semesta dengan cara yang sebelumnya tak terbayangkan. Bagaimana kita bisa memantau perubahan iklim yang terjadi di seluruh penjuru dunia? Bagaimana kita dapat mengawasi perluasan kota, pemanfaatan lahan pertanian, atau bahkan mengidentifikasi lokasi bencana alam dalam hitungan detik? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini terletak pada sebuah teknologi canggih yang setiap hari mengelilingi bumi tanpa kita sadari, yaitu citra satelit. Apa sebenarnya citra satelit itu, dan bagaimana teknologi ini mampu memberikan dampak yang begitu besar terhadap berbagai aspek kehidupan kita?
Citra satelit adalah gambar atau data visual yang diambil dari permukaan bumi, atmosfer, atau bahkan benda-benda luar angkasa, yang dihasilkan oleh satelit yang mengorbit bumi. Satelit ini dilengkapi dengan sensor canggih yang dapat menangkap berbagai informasi dari jarak jauh, baik dalam spektrum cahaya tampak maupun tak tampak oleh mata manusia, seperti inframerah, ultraviolet, dan gelombang mikro. Data yang dihasilkan kemudian diproses untuk menghasilkan gambar atau citra yang dapat digunakan dalam berbagai analisis. Pada dasarnya, citra satelit berfungsi sebagai mata di langit yang memantau dan merekam informasi secara berkelanjutan. Teknologi ini sangat vital karena kemampuannya untuk mengambil gambar dalam skala luas dan resolusi tinggi, memungkinkan kita untuk melihat permukaan bumi secara detail tanpa harus berada di lokasi. Dari satelit yang ditempatkan di orbit rendah (LEO), menengah (MEO), hingga geostasioner (GEO), berbagai jenis citra satelit bisa dihasilkan tergantung pada misi dan tujuan penggunaannya.
Teknologi citra satelit telah membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam bidang lingkungan, teknologi ini memungkinkan pemantauan perubahan iklim secara real-time, seperti penyusutan es di kutub, deforestasi, dan kenaikan permukaan laut, yang membantu ilmuwan memprediksi pola cuaca ekstrem serta mendukung upaya konservasi. Di sektor pertanian, citra satelit memfasilitasi pertanian presisi dengan memantau kesehatan tanaman, kebutuhan air, dan kondisi tanah, sehingga meningkatkan hasil panen dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam tata kota dan perencanaan wilayah, citra satelit digunakan untuk memantau pertumbuhan perkotaan, infrastruktur, dan penggunaan lahan, memungkinkan perencana kota membuat keputusan lebih efektif dalam pembangunan. Di bidang pertahanan dan keamanan, citra satelit memainkan peran penting dalam pengawasan perbatasan, pemantauan militer, dan kegiatan intelijen, sehingga membantu menjaga keamanan nasional dan mendeteksi ancaman potensial.
Teknologi ini juga sangat berguna dalam komunikasi dan navigasi, seperti melalui satelit komunikasi yang menyediakan layanan internet di daerah terpencil, serta sistem navigasi berbasis satelit seperti GPS yang memfasilitasi transportasi global. Di bidang ilmiah, satelit mendukung eksplorasi ruang angkasa, pemantauan atmosfer, dan penelitian geologi, memperluas pemahaman kita tentang bumi dan alam semesta.
Secara ekonomi, citra satelit membantu industri seperti asuransi untuk menilai risiko bencana, serta sektor energi dalam eksplorasi sumber daya alam dan pemantauan energi terbarukan. Selain itu, teknologi ini juga berperan dalam upaya kemanusiaan, seperti pemantauan krisis pengungsi dan distribusi bantuan, serta dalam pendidikan melalui akses informasi global yang lebih luas. Dengan dampak luas ini, teknologi citra satelit tidak hanya mengubah cara kita memahami dunia, tetapi juga membantu kita dalam menghadapi tantangan global secara lebih efektif.
Setelah memahami dampak luas dari teknologi citra satelit pada berbagai aspek kehidupan, penting untuk melihat bagaimana contoh-contoh citra satelit yang spesifik memainkan peran kunci dalam penerapan teknologi ini. Setiap citra satelit dari berbagai sumber dan resolusi memberikan kontribusi unik dalam mendukung pemantauan lingkungan, perencanaan kota, pertahanan, dan mitigasi bencana yang telah dibahas sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa contoh citra satelit, yang memperlihatkan bagaimana teknologi ini diterapkan secara nyata untuk membantu memecahkan tantangan yang dihadapi manusia dan lingkungan.
1. Citra dari Satelit Landsat, Satelit Landsat adalah proyek bersama NASA dan USGS (United States Geological Survey) yang telah mengorbit sejak 1972. Citra Landsat memberikan data multispektral yang digunakan untuk pemantauan lingkungan, perubahan penggunaan lahan, urbanisasi, deforestasi, dan pertanian.Â
2. Citra dari Satelit Sentinel, Satelit Sentinel adalah bagian dari program Copernicus dari Uni Eropa dan ESA (European Space Agency). Citra Sentinel banyak digunakan untuk pemantauan ekosistem daratan dan laut, deteksi polusi, perubahan iklim, dan manajemen bencana alam.Â
3. Citra dari Satelit WorldView, Satelit komersial WorldView, yang dioperasikan oleh perusahaan Maxar, menyediakan citra resolusi sangat tinggi (hingga 30 cm). Citra ini banyak digunakan dalam bidang militer, pemetaan perkotaan, serta pemantauan infrastruktur
Berikut tadi adalah beberapa contoh dari citra satelit dan satelit ini juga lah akan saya pakai pada pembahasan kali ini untuk interpretasi dan menganalisa kelebihan dan kekurangan pada citra satelit tersebut, saya mendapatkan bagian untuk menginterpretasi wilayah Kabupaten Sumedang. Saya akan menginterpretasi masing masing citra berdasarkan sembilan unsur citra penginderaan jauh dan akan saya sajikan dalam bentuk tabel.
1. Google Earth (Worldview-3)
1)Kelebihan dari satelit Worldview-3:
1. Resolusi Spasial Sangat Tinggi, resolusi pankromatik (hitam-putih): 31 cm, yang memungkinkan pengamatan objek sangat kecil di permukaan bumi. Dan resolusi multispektral: 1,24 meter, memungkinkan perekaman warna dan informasi spektral dalam berbagai saluran warna.Â
2. Kemampuan Multispektral yang Luas, WorldView-3 memiliki 16 band multispektral, termasuk band dalam rentang visible (cahaya tampak) dan near-infrared (NIR). Ini sangat bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan vegetasi, analisis tanah, deteksi perairan, dan klasifikasi objek.
3. Revisit Time yang Cepat, satelit ini memiliki kemampuan untuk merekam citra wilayah yang sama dengan frekuensi yang tinggi (hingga satu kali per hari di lokasi tertentu), sehingga memudahkan pemantauan perubahan dari waktu ke waktu.Â
4. Akurasi Geolokasi yang Tinggi, worldView-3 mampu memberikan citra dengan akurasi geolokasi yang tinggi (sekitar 3-5 meter tanpa referensi darat tambahan
2)Kekurangan dari satelit Worldview-3:
1. Biaya Citra yang Mahal, citra yang dihasilkan oleh WorldView-3 merupakan data komersial dengan harga yang relatif tinggi, yang dapat menjadi hambatan bagi pengguna dengan anggaran terbatas, seperti akademisi, organisasi nirlaba, atau lembaga kecil.
2. Rentan Terhadap Kondisi Cuaca, seperti kebanyakan satelit optik, citra WorldView-3 dapat terpengaruh oleh kondisi atmosfer seperti tutupan awan, kabut, atau polusi udara, yang dapat mengurangi kualitas gambar. Ini dapat menjadi kendala saat ingin mendapatkan citra di wilayah dengan cuaca buruk yang sering.
3. Keterbatasan Waktu Revisit untuk Area Tertentu, walaupun dapat melakukan revisit harian, tidak semua area dapat selalu terekam dengan frekuensi yang diinginkan, terutama jika ada kendala cuaca atau kondisi lainnya.Â
3)Berikut adalah interpretasi dari google earth
2. Earth Explorer (Landsat 8)
1)Kelebihan dari satelit Landsat 8:
1. Gratis dan Terbuka untuk Umum, salah satu keuntungan utama citra Landsat 8 adalah ketersediaan data yang gratis dan terbuka. Ini memungkinkan berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah, dan organisasi nirlaba, untuk mengakses data tanpa biaya
2. Resolusi yang Memadai untuk Banyak Aplikasi, Landsat 8 memiliki resolusi spasial 30 meter untuk band multispektral dan 15 meter untuk band pankromatik. Walaupun bukan resolusi tinggi seperti citra komersial, resolusi ini cukup untuk banyak aplikasi seperti pemantauan lahan, vegetasi, dan sumber daya alam.
3. Data Jangka Panjang untuk Pemantauan Perubahan, program Landsat sudah ada sejak tahun 1972, sehingga pengguna dapat melakukan analisis perubahan di permukaan bumi dalam jangka waktu yang sangat panjang dengan data yang konsisten.
2)Kekurangan dari satelit Landsat 8:
1. Resolusi Spasial Menengah, resolusi 30 meter dari Landsat 8 cukup memadai untuk pemetaan regional atau pemantauan luas, tetapi tidak cukup detail untuk aplikasi yang memerlukan resolusi sangat tinggi, seperti pemantauan infrastruktur kota atau identifikasi objek kecil.
2. Revisit Time yang Lebih Lama Dibandingkan Satelit Lain, dengan revisit time 16 hari, Landsat 8 mungkin tidak cukup cepat untuk aplikasi yang memerlukan pemantauan perubahan yang sangat sering, seperti deteksi pergerakan bencana atau aktivitas manusia yang cepat.Â
3. Tidak Mencakup Resolusi Sangat Tinggi, meskipun memiliki band pankromatik dengan resolusi 15 meter, ini masih jauh dari resolusi yang ditawarkan oleh satelit komersial seperti WorldView (31 cm). Ini menjadi keterbatasan ketika detail yang sangat tinggi diperlukan
3)Berikut adalah interpretasi dari Earth Explorer:
3. Copernicus (Sentinel -2 Quarterly Mosaics)
1)Kelebihan dari satelit Sentinel -2 Quarterly Mosaics
1. Cloud-Free Images, menawarkan citra yang benar-benar tanpa awan, yang sangat berguna untuk aplikasi yang memerlukan gambar tanpa gangguan dari awan.Â
2. Flexibilitas Penggunaan, dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti pembuatan map skala besar, pemantauan pertanian, dan pemantauan lingkungan. Selain itu, juga dapat digunakan untuk proyek-proyek yang memerlukan citra tanpa awan.
2)Kekurangan dari satelit Sentinel -2 Quarterly Mosaics
1. Resolusi Spasial Batas, meski memiliki resolusi spasial 10 meter, kadang-kadang mosaik ini harus direduksi ke 20 meter untuk visi global luas, yang mungkin kurang presisi jika dibandingkan dengan citra asli
2. Biaya Produksi, proses produksi ini memerlukan infrastruktur komputasi yang kuat untuk mengompilasi data dari berbagai sumber, sehingga biayanya mungkin cukup tinggi apabila dilakukan secara manual
3. Keterbatasan Waktu Periode, didistribusikan berdasarkan periode tiga bulan, yang mungkin tidak sesuai untuk aplikasi yang memerlukan update data harian atau mingguan.
Kesimpulan:
Dari ketiga citra satelit yang saya interpretasi dan analisis kelebihan dan kekurangannya, kita dapat mengetahui perbedaan kelebihan dan kekurangan pada masing-masing citra satelit, contohnya seperti revisit pada Worldview-3 lebih cepat hingga satu kali per hari di lokasi tertentu dibandingkan Landsat 8 yang memerlukan waktu revisit selama 16 hari. Tetapi masing-masing citra satelit yang telah disebutkan tadi tentu saja memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing kamu hanya perlu menentukan citra satelit mana yang kamu perlukan karna pada ketiga satelit tadi mereka saling melengkapi satu dengan yang lainÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H