Puluhan mahasiswa dan mahasiswi program studi ilmu kesehatan masyarakat Universitas Jambi semester 3 kelas D terjun ke masyarakat untuk melakukan praktik turun lapangan di Desa Pematang Kabau, Kec. Air Hitam, Sarolagun pada tanggal 6-8 Desember 2024.
Praktik turun lapangan ini merupakan bentuk implementasi dari mata kuliah pemberdayaan komunitas adat terpencil. Yang mana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat  terkait dengan kesehatan serta dalam rangka mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada, lalu melakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat. Sasaran pada kegiatan kali ini adalah masyarakat Suku Anak Dalam khususnya anak-anak usia sekolah berfokus di Sekolah Halom Tijah.
Mahasiswa-mahasiswi pada kegiatan praktik turun lapangan berjumlah 40 orang dari kelas 3D yang dibagi ke dalam 3 kelompok. Kelompok 1 dan Kelompok 2 beranggotakan 13 mahasiswa per kelompok, sedangkan Kelompok 3 beranggotakan 14 mahasiswa per kelompok.
Kelompok 1 berfokus pada masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan mengawali sosialisasi cara menyikat gigi yang baik dan benar, kemudian praktek sikat gigi bersama anak-anak SAD dan dilanjutkan pemberian sikat dan pasta gigi gratis. Setiap mahasiswa dapat dibantu oleh mahasiswa lain dalam kelompok yang sama dalam melaksanakan kegiatan advokasi dan intervensi.
Kelompok selanjutnya yaitu kelompok 2 yang berfokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diawali dengan edukasi mengenai bahaya nya cacingan bagi tubuh, cara pencegahan nya, dan cara pengobatan nya. Dilanjutkan dengan pemberian quiz kepaada anak-anak SAD dengan tujuan agar bisa menambah pengetahuan mereka mengenai cacingan. Selanjutnya, Mempraktikan cara mencuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak SAD dengan harapan agar anak-anak SAD bisa megetahui langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
Kelompok selanjutnya yaitu kelompok 3 yang berfokus kepada kebersihan kuku, kegiatan pertama yang kelompok 3 lakukan adalah edukasi tentang seberapa penting tentang menjaga kebersihan kuku, kuku yang panjang dan kotor menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi, terutama anak-anak yang sangat aktif dan belum mengetahui tentang pentingnya menjaga kebersihan kuku, bagaimana cara menjaga kebersihan kuku? Salah satunya dengan cara memotong kuku yang baik benar. Kegiatan selanjutnya melakukan praktek cara memotong kuku kepada anak-anak dan orang tua SAD. Dan kegiatan terakhir dilanjutkan dengan membagikan gunting kuku kepada anak-anak dan orang tua SAD.