Mohon tunggu...
Muhammad Nafeeqy Alfiandy
Muhammad Nafeeqy Alfiandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

. I am a dedicated and resilient individual with a strong work ethic and a clear ambition to succeed. I have a strong interest in business and I am convinced that my skills and achievement giving me practical insights to improve my abilities and also its aligns perfectly with my future carrer goals

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Infrastruktur Sebagai Faktor Penting untuk Perkembangan di Indonesia

2 September 2024   21:50 Diperbarui: 2 September 2024   21:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketersediaan infrastruktur di suatu wilayah mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan wilayah tersebut. Infrastruktur adalah sistem fisik yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan pembangunan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan sangatlah penting dan harus diprioritaskan. 

Proses perencanaan pembangunan infrastruktur Indonesia terkait dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dan menjawab tantangan global untuk mengembangkan konsep pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), TPB bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan melindungi lingkungan hidup saat ini dan di masa depan.

Indonesia merupakan negara yang sangat luas, hal ini tentu menimbulkan suatu tantangan yang harus kita hadapi secara Bersama. Salah satu masalah tersebut adalah Kesenjangan Pembangunan. Pembangunan di wilayah yang tertinggal merupakan cara yang cukup efektif dan signifikan untuk meminimalisir kesenjangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan di Indonesia.

Daerah pedesaan sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses infrastruktur dan layanan publik. Hal ini berdampak pada sumber daya manusia yang ada di Indonesia karena permasalahan ini menyebabkan timbulnya masalah terhadap lapangan pekerjaan yang dapat diciptakan. Tetapi Langkah pembangunan daerah pedesaan yang tertinggal menghadapi berbagai rintangan. Beberapa faktor berikut teridentifikasi menjadi penyebab utama dari tantangan tantangan ini, contoh:

  • Aksesibilitas/Infrastruktur
  • Tantangan ini merupakan kunci utama dari masalah dalam mengurangi kesenjangan Pembangunan, hal ini disebabkan daerah pedesaan memiliki akses yang sulit untuk dijangkau, medan yang sulit merupakan salah satunya, kondisi geografis sangat dipentingkan sebagai faktor penunjang untuk Pembangunan ini.
  • Sumber daya yang kurang
  • Minimnya sumber daya merupakan kelanjutan masalah yang disebabkan oleh aksesibilitas tersebut. Keterbatasan ini berpengaruh kepada sumber daya di daerah pedesaan yang menyebabkan tidak adanya inovasi dalam sumber daya teknologi dan kompetensi kualitas sumber daya manusia terhambat.
  • Perbedaan budaya antara pedesaan dan perkotaan
  • Kesenjangan Pembangunan dapat terjadi karena faktor perbedaan budaya. Hal ini dapat mempengaruhi efektifitas pelaksaan pembanguna tersebut.

Tantangan-tantangan ini jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan ketidak stabilan antara kualitas hidup sumber daya manusia di daerah pedesaan dengan perkotaan.

Dalam mengatasi tantangan tersebut diperlukan teori dari akar permasalahan ini. Bahkan, Teori Pembangunan untuk mengatasi kesenjangan memerlukan dasar yang berlandaskan pedoman negara yaitu Pancasila. Langkah yang dilaksanakan berdasarkan pedoman menunjukan bahwa sebagai rakyat Indonesia berhak untuk mendapatkan keadilan yang sama dalam segala aspek kehidupan.

Namun, dalam melaksanakan misi Pembangunan berkelanjutan ini banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut hal ini bisa dicapai melalui beberapa program kerja yang bisa dilakukan, yaitu :

 * Pembangunan Infrastruktur Digital: Pengenalan internet broadband meningkatkan produktivitas perusahaan, lapangan kerja, dan kesejahteraan, sementara ketersediaan ponsel meningkatkan koordinasi pasar, sehingga mengurangi disparitas harga produk pertanian.

* Pembangunan Infrastruktur Energi: Elektrifikasi pedesaan berdampak positif pada kesejahteraan rumah tangga, transformasi struktural, dan pembentukan modal manusia, meskipun dampak jangka pendek mungkin kurang signifikan di wilayah pedesaan yang tersebar.

* Pembangunan Infrastruktur Transportasi:

Investasi dalam jalan pedesaan dan jalan raya meningkatkan pendapatan rumah tangga, konsumsi, dan daya saing perusahaan, sebagai contoh di Sub-Sahara Afrika.

 Oleh karena itu, pembangunan daerah tertinggal diharapkan menjadi prioritas utama pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf hidup Masyarakat dan mengurangi ketimpangan wilayah. Meskipun Langkah ini dihadapkan oleh berbagai tantangan, tetapi potensi manfaat yang dapat dicapai sangatlah banyak dan ini merupakan salah satu Langkah untuk mengembangkan dan merealisasikan tujuan SDG 9 (Industry, Innovation, Infrastructure).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun