Mohon tunggu...
Muhammad Nabil Ariyanto
Muhammad Nabil Ariyanto Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS VOKASI D3 KEPERAWATAN 2021

OLAHRAGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Rasa Nasionalisme serta Mencegah Masuknya Budaya Asing pada Generasi Milenial di Era Globalisasi

26 Juni 2022   11:09 Diperbarui: 26 Juni 2022   11:41 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme berasal dari kata nation yang artinya bangsa, kata nation artinya bangsa bahwa bangsa adalah suatu kesatuan yang dihasilkan dari kesamaan keturunan, budaya, Pemerintah dan tempat. Globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu kecanggihan informasi dan teknologi yang membuat perubahan besar pada era millineal. Globalisasi mempunyai dampak positif & negatif bagi kehidupan berbangsa. 

Adanya globalisasi menjadi tantangan elusif (berat) bagi kita yang tidak mampu mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 

Oleh sebab itu untuk menghindari dampak negatif dari Globalisasi diperlukan adannya sikap selektif agar tidak terjerumus ke dalam jurang kesejagatan. Dengan sikap selektif kita dapat memilih dan menentukan alternatif yang terbaik melalui proses rasional, waspada dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar.

Rasa nasionalisme generasi muda kini mulai menurun. Hal ini dapat diukur dengan banyaknya anak muda yang menganggap budaya Barat lebih modern daripada budaya mereka sendiri. 

Di kalangan generasi baru, terutama mahasiswa, banyak yang mengejar budaya Barat ketimbang budayanya sendiri. Terlihat dari perilaku, pakaian, dan percakapan mereka dengan gaya hidup yang cenderung meniru budaya asing dalam budaya mereka sendiri. 

Ini terjadi hampir di mana-mana, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di desa-desa terpencil yang mereka serang. Belakangan ini banyak terjadi, diperbincangkan, dan dipersoalkan tentang intuisi generasi muda. Banyak kegiatan yang dilakukan, mulai dari seminar dan workshop hingga konferensi Pancasila. 

Semua kegiatan tersebut selalu melibatkan generasi muda sebagai sasaran pengembangan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya berperan dan kontribusinya tidak hanya sekarang tetapi juga di masa depan untuk menjadi aktor dan pelaku pembangunan nasional.

Dengan adanya Globalisasi seakan mampu menciptakan hubungan interpersonal masyarakat Indonesia menjadi lebih individualistik, mementingkan diri sendiri, dan pragmatis. Masyarakat kita k cenderung pragmatis sebagai akibat dari pengaruh persoalan gaya hidup global yang sudah merasuk ke dalam kesadaran pola hidup mereka. 

Selain itu, pemahaman nasionalisme bangsa mulai berkurang, di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sebagian kecil masyarakat terutama yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan kelompoknya, golongannya, bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya.

Di era globalisasi, peran pancasila jelas sangat penting dalam menjaga kepribadian bangsa Indonesia karena dengan adanya globalisasi maka batas-batas antar negara akan semakin tidak terlihat dan akan tercipta suatu budaya di mana orang asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. 

Dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia datang jika kita bisa menyaring dengan baik, dari pengaruh globalisasi yang seharusnya saling mengetahui karena secara dampak positif globalisasi yaitu menambah wawasan dan mengubah hubungan di negara-negara. Dan dampak negatifnya bisa berbahaya secara moral. dan matinya eksistensi bangsa melalui pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan Indonesia.

Faktor penyebab rasa lunturnya rasa Nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara.

  • Faktor Internal Penyebab internal adalah :
  • Sebuah. Contoh elite kekuasaan yang bisa menimbulkan kekecewaan secara turun-temurun.
  • Perilaku keluarga terhadap anak-anaknya tidak mencerminkan nasionalisme dan patriotisme, sehingga generasi mereka meniru mereka
  •  Pelaksanaan demokratisasi yang tidak memperhatikan aspek etika dan santun Kompensasi, gejala yang mengarah pada kejadian nyata Frustrasi dan hilangnya optimisme pada anak muda, malas, egois, sesaat dan emosional.
  • Faktor Eksternal Terkait dengan faktor eksternal, penyebabnya adalah:
  • Arus globalisasi yang tak terbendung mempengaruhi moral bangsa
  •  Pengaruh liberalisme Barat dengan mudah menyerang citra bangsa Indonesia
  • Hilangnya kecintaan terhadap produk rumah tangga.
  • Kedua faktor di atas menimbulkan lemahnya sentimen nasionalisme Indonesia Pengaruh secara tidak langsung mempengaruhi semangat nasionalisme,yang pada akhirnya, jika dibiarkan, berakibat fatal yaitu hilangnya rasa kebangsaan dalam berbangsa dan bernegara (Suryaningsi, 2016)

REFERENSI

M. HUSIN, A., HAFIDH, M. (2016). MEMBANGUN KEMBALI SIKAP NASIONALISME BANGSA INDONESIA DALAM MENANGKAL BUDAYA ASING DI ERA GLOBALISASI. JURNAL PESONA DASAR. VOL. 3, NO. 4, 65-72

SAHMA, N, A, E., DINIE, A, D., & YAYANG, F, F., (2021). Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi Millenial Di Era Globalisasi melalui Pancasila. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 5, No. 3

Eta, Y, L., Miftahul, J., Putri, K, W. (2019). Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda Di Era Globalisasi Melalui Penerapan Nilai-Nilai Pancasila. Adil Indonesia Jurnal. Vol. 1, No. 1

Komariah. (2020). TANTANGAN DI ERA MILENIAL DALAM MENANGKAL BUDAYA ASING DENGAN MENGEDEPANKAN SIKAP NASIONALISME. Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan. Vol. 21, No. 1 (41-48)

H, Firman, Y. (2015). Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol. VIII, No. 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun