Mohon tunggu...
Muhammad Muzhidul Mujhid
Muhammad Muzhidul Mujhid Mohon Tunggu... mahasiswa universitas negeri jakarta

hobi saya bersenang senang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tantangan dalam implementasi QRIS: Menghadapi Hambatan Demi Kemajuan Sistem Pembayaran Digital Indonesia

27 Oktober 2024   20:16 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:46 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tantangan dalam Implementasi QRIS: Menghadapi Hambatan demi Kemajuan Sistem Pembayaran Digital Indonesia

Salah satu inovasi yang dibuat oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) adalah QRIS, yang bertujuan untuk membuat sistem pembayaran lebih mudah dan diawasi oleh regulator satu pintu (Interactive Qris, 2021). Penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi salah satu langkah strategis Bank Indonesia dalam mengakselerasi transformasi digital di sektor keuangan. Sebagai standar pembayaran berbasis kode QR, QRIS memudahkan integrasi berbagai metode pembayaran digital, mulai dari aplikasi dompet digital hingga perbankan. Melalui QRIS, masyarakat dan pelaku usaha dapat menikmati kemudahan transaksi nontunai hanya dengan memindai satu jenis kode QR yang seragam di seluruh platform.

Namun, di balik kemajuan ini, penerapan QRIS masih menghadapi tantangan besar yang memerlukan solusi holistik agar benar-benar mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Artikel ini akan mengulas beberapa tantangan utama dalam implementasi QRIS, mulai dari literasi digital yang rendah, ketimpangan infrastruktur, hingga keamanan digital. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini, Indonesia diharapkan dapat mewujudkan inklusi keuangan yang lebih luas melalui sistem pembayaran digital.

Keterbatasan Literasi Digital di Kalangan Masyarakat

Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi QRIS adalah tingkat literasi digital yang belum merata di seluruh Indonesia. QRIS memerlukan pemahaman dasar tentang penggunaan aplikasi keuangan digital, yang masih menjadi kendala di berbagai daerah, terutama di pedesaan. Masyarakat yang kurang terbiasa dengan teknologi sering kali ragu atau enggan untuk mencoba metode pembayaran berbasis QR, terutama mereka yang terbiasa dengan transaksi tunai. Hal ini menciptakan kesenjangan yang signifikan antara masyarakat di perkotaan yang lebih akrab dengan teknologi dan masyarakat di pedesaan.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penggunaan QRIS memerlukan keterampilan teknologi yang kompleks, sehingga beberapa kalangan lebih memilih untuk menghindarinya. Padahal, QRIS sebenarnya cukup mudah digunakan dengan hanya beberapa langkah sederhana. Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi dan sosialisasi perlu ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk mengadakan program literasi digital yang membantu masyarakat memahami keuntungan menggunakan QRIS dan metode penggunaan yang aman dan mudah.

Infrastruktur Internet yang Belum Merata

QRIS mengandalkan koneksi internet yang stabil untuk melakukan transaksi real-time.

Namun akses internet di Indonesia masih belum merata, terutama di daerah terpencil atau pedesaan. Di beberapa wilayah, koneksi Internet yang lambat atau tidak tersedia dapat mempengaruhi transaksi QRIS.

Hal ini sangat mempengaruhi efisiensi dan kenyamanan pengguna dalam menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran utama. Upaya perluasan infrastruktur internet di seluruh Indonesia merupakan langkah penting dalam mendukung implementasi QRIS. Pemerintah mempunyai beberapa program yang direncanakan untuk memperluas akses Internet di daerah tertinggal, namun prosesnya memerlukan banyak waktu dan investasi. Tanpa akses internet yang merata, akan sulit bagi QRIS untuk diterima secara luas di seluruh lapisan masyarakat.

Preferensi terhadap Pembayaran Tunai dan Kartu

Meskipun QRIS menawarkan kemudahan dan kepraktisan, tidak semua konsumen atau pelaku usaha tertarik untuk beralih ke metode pembayaran digital. Banyak yang masih lebih nyaman menggunakan pembayaran tunai atau kartu debit/kredit. Faktor kebiasaan dan kepercayaan terhadap metode pembayaran tunai juga menjadi tantangan dalam mendorong adopsi QRIS. Di Indonesia, sebagian besar masyarakat terbiasa dengan pembayaran tunai, terutama dalam transaksi kecil di pasar tradisional atau usaha kecil.

Perubahan kebiasaan ini memerlukan waktu serta edukasi yang intensif. Selain itu, beberapa orang merasa bahwa transaksi tunai lebih langsung dan tidak membutuhkan perangkat tambahan seperti ponsel pintar atau koneksi internet. Dengan adanya QRIS, pengguna memang diberikan pilihan untuk melakukan transaksi tanpa uang tunai, namun mengubah preferensi masyarakat ini merupakan tantangan tersendiri. Pemerintah dan lembaga keuangan dapat memberikan insentif atau promosi untuk mendorong lebih banyak pengguna dan pelaku usaha menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari.

 Kekhawatiran terhadap Keamanan dan Privasi Data

QRIS telah diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia untuk memastikan keamanan transaksi, tetapi kekhawatiran akan masalah privasi dan keamanan data masih menjadi perhatian masyarakat. Keamanan menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan pengguna terhadap QRIS dan metode pembayaran digital lainnya. Beberapa insiden terkait keamanan digital yang melibatkan pencurian data atau transaksi tidak sah juga berpengaruh pada persepsi masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan ini, peningkatan standar keamanan dan perlindungan data harus menjadi prioritas. Lembaga keuangan dan penyedia layanan dompet digital perlu menjamin bahwa sistem mereka aman dan dapat diandalkan oleh pengguna. Selain itu, edukasi tentang praktik keamanan digital yang baik perlu diberikan kepada masyarakat, sehingga mereka memahami cara menggunakan QRIS dengan aman dan menghindari potensi risiko.

Kurangnya Sosialisasi dan Kesadaran di Kalangan Pelaku Usaha Kecil

Walaupun QRIS telah diterapkan secara luas di kota-kota besar, masih banyak pelaku usaha kecil dan mikro yang belum sepenuhnya memahami manfaat dan cara penggunaan QRIS. Terutama di daerah-daerah dengan literasi digital rendah, masih banyak pelaku usaha yang merasa asing dengan konsep pembayaran digital. Hal ini menyebabkan QRIS belum banyak digunakan di pasar-pasar tradisional atau toko kecil, yang sebenarnya dapat mendapatkan manfaat besar dari sistem pembayaran yang lebih praktis ini.

Sosialisasi yang intensif perlu dilakukan oleh Bank Indonesia, lembaga keuangan, dan penyedia layanan dompet digital untuk memperkenalkan QRIS secara menyeluruh. Pendekatan yang ramah dan sederhana dapat membantu meningkatkan pemahaman pelaku usaha kecil mengenai cara menggunakan QRIS. Pemerintah juga dapat mempertimbangkan insentif untuk mendorong pelaku usaha kecil agar lebih bersemangat menggunakan QRIS, misalnya dengan memberikan potongan biaya transaksi atau mengadakan pelatihan gratis.

Masa Depan QRIS di Indonesia dan Upaya Mengatasi Tantangan

QRIS berpotensi untuk terus tumbuh dan menjadi metode pembayaran utama di Indonesia, sejalan dengan perkembangan teknologi dan peningkatan akses internet. Dengan dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah, penyedia layanan keuangan, hingga masyarakat luas, tantangan-tantangan dalam penerapan QRIS dapat diatasi. Peningkatan infrastruktur digital, terutama di wilayah pedesaan, menjadi langkah penting untuk memastikan akses yang merata.

Bank Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan fitur dan keamanan QRIS agar lebih mudah digunakan dan semakin dipercaya oleh masyarakat. Dengan terus meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan manfaat QRIS, diharapkan bahwa sistem ini akan menjadi tulang punggung pembayaran digital di Indonesia, mendukung transaksi di segala sektor dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.

QRIS adalah langkah besar menuju sistem pembayaran yang lebih modern, inklusif, dan efisien. Dengan mengatasi tantangan yang ada, QRIS dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan di Indonesia.

Sumber : - https://qris.online/Homepage/qris-news-detail?page=1-apa-itu-qris-dan-manfaatnya-bagi-pebisnis#:~:text=QRIS%20merupakan%20terobosan%20Bank%20Indonesia,diawasi%20regulator%20dari%20satu%20pintu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun