Mohon tunggu...
Muhammad Muslim
Muhammad Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

senang berdiskusi secara langsung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penolakan Indonesia terhadap Israel dalam Pelaksanaan FIFA Memicu Peperangan atas Palestina Kembali Memanas

8 Mei 2023   07:10 Diperbarui: 8 Mei 2023   11:53 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FIFA dan Negara Indonesia

            Organisasi olahraga dalam sepak bola yang biasa dikenal dengan FIFA memiliki kepanjangan Federation Internationale de Football Association. FIFA berdiri sejak 21 Mei tahun 1904, markas organisasi sepak bola ini tepatnya terletak di Zurich, Swiss. Presiden badan pengendali internasional sepak bola yang sedang menjabat saat ini adalah Gianni Infantino. Dalam pertandingan sepak bola internasional FIFA merupakan tim pelaksana yang melibatkan banyak negara, salah satu dari negara yang terlibat dalam negara tersebut menjadi tuan rumah tempat terlaksananya pertandingan tersebut.

            Sehubungan dengan itu bertepatan pada tahun 2023 ini pihak FIFA menetapkan negara Indonesia sebagai tuan rumah dalam pertandingan sepak bola internasional namun, naasnya keuntungan negara indonesia dari berbagai aspek kenegaraan seperti sektor ekonomi, politik, dan aspek lainya seketika sirna karena penolakan beberapa petinggi negara. 

Hal tersebut dipicu oleh salah satu negara yang nantinya ikut terlibat di dalam pertandingan, Negara tersebut tidak lain adalah negara Israel. Merupakan hal lumrah sebenarnya kalau ada kontradiksi antar perorangan (pejabat) di dalam sebuah negara akan tetapi, penolakan pada saat itu lebih mendominasi sehingga kesempatan Indonesia dalam meraih kesempatan emas hilang seketika.

            Sebagaimana telah kita ketahui bahwa masing-masing orang memiliki pandangan atau gagasan sendiri dalam menghadapi sebuah peristiwa, di sini pejabat negara sudah pasti telah memikirkan secara matang entah itu sebuah penolakan maupun penerimaan negara Israel untuk ikut serta dalam pertandingan FIFA 2023 yang akan dilaksanakan Indonesia. Namun perlu diketahui pula bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang mana penduduknya didominasi oleh masyarakat yang memiliki keyakinan Islam terbanyak, dasar-dasar keyakinan ini dapat menjadi fundamental mereka dalam menyikapi ikut sertanya negara Israel dalam pertandingan yang akan dilaksanakan oleh FIFA. 

Melihat sifat kemanusiaan yang telah diabaikan oleh negara penjajah palestina, sedangkan palestina memiliki hal serupa dalam keyakinan serta beberapa aspek lainya, baik dalam kuantitas pemeluk agama islamnya, sejarah agama islam, kemanusiaan. Walaupun sebenarnya kemanusian bukan merupakan urgensi yang diperhatikan oleh pemeluk agama islam semata, keyakinan lain juga melakukan hal serupa, tetap saja kemanusiaan merupakan salah satu urgensi yang harus diprioritaskan dalam bernegara maupun agama.

             Karena beberapa faktor yang telah dijelaskan penulis dalam opininya ini yaitu kemanusiaan, agama, norma, atau nilai-nilai dalam bernegara salah satu bahkan seluruh faktor itu bisa jadi pengaruh dari pada kebijakan pemerintah negara atas penolakan mereka terhadap Israel.

Geopolitik Dua Negara dan Manifestasi penolakan Indonesia

            Sebelumnya terbesit relevansi antara ketiga negara dengan pelaksanaan kegiatan organisasi FIFA yang akan dilaksanakan di Indonesia, bagaimana sepak bola dapat mempengaruhi geopolitik negara lain ?, setelah beberapa perenungan yang dilakukan penulis, bentuk renungan tersebut dapat dilihat dalam pembahasan yang telah dipaparkan di atas.

            Untuk menjawab pertanyaan di atas kita dapat merefleksikan pemikiran melalui faktor-faktor yang telah ada. Negara Palestina dan Indonesia merupakan pemeluk agama islam dengan kuantitas yang mendominasi dari beberapa negara lain yang memiliki penduduk beragamakan islam, kedua negara ini mengedepankan norma kemanusiaan dalam bernegara melalui perspektif islam dan ideologi-ideologi negara masing-masing. Di dalam agama islam sesama muslim merupakan saudara, biasanya hal ini dikenal dengan sebutan saudara seiman. 

Ada unsur sejarah islam yang sangat dijaga dalam negara Palestina yaitu bangunan Masjidil  Aqsa. Karena islam biasa melihat orang yang memiliki keyakinan yang sama denganya dikatakan saudara seiman maka apa yang menjadi kepemilikan dari saudara kita sendiri itu menjadi kewajiban muslim lainya untuk dapat membantu saudara kita dari kesulitan yang sedang mereka hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun