"Tidak?"
"Eh.. Maksudku" jawab Lauren gugup. "Aku.. Aku mencari pekerjaan. Kau tahu sendirikan ibuku sakit Leukimia sejak aku SMA."
"Richard, bagaimana jika kau memberikan dia pekerjaan," gumam David. "Itu mudah kan bagimu. Sekalian bantu lah dia."
"Apa?" jawabnya cepet. Terlalu cepat.
"Berilah dia pekerjaan." ulang David.
"Itu tidak mungkin," desah Richard. "Aku tidak mungkin begitu memberikan pekerjaan. Aku juga harus melihat kemampuan dan kelebihannya. Aku harus adil."
David mendengus kesal. Ia menarik nafas panjang dan dikeluarkan pelan-pelan. Lauren menatap mata hitam lekat milih David, sepertinya David sedang memikirkan sesuatu.
"Bagaiman kalau dia bekerja disini, Richard? Tidak butuh kelebihan kan. Hanya butuh kerja keras. Bagaimana Richard?"
"Apa?" lauren terkejut. "Eh.... Maksudku aku bahkan sudah melamar pekerjaan tadi pagi. Tapi sudah ditolak. Jadi tidak mungkin bekerja disini."
David dan Richard tertawa. Lauren heran. Memang ada yang lucu hingga mereka tertawa?Â
David menatap lekat dengan mata hitam pekatnya, "kau belum tahu? Restoran ini milik Keluarga Harrison."