Mohon tunggu...
muhammadmuharrikmaulana
muhammadmuharrikmaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Pendidikan yang Memberdayakan : Dari Gaya Bank ke Pembelajaran Kritis bagi Kaum Tertindas

17 Desember 2024   23:33 Diperbarui: 17 Desember 2024   23:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran kritis sangat bermanfaat bagi kaum tertindas karena memberikan mereka alat untuk memahami dan mengatasi ketidakadilan sosial yang mereka hadapi. Pendidikan yang berbasis kesadaran kritis memungkinkan siswa untuk menganalisis posisi mereka dalam struktur sosial yang lebih luas dan memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih adil.

Menurut data World Bank (2018) pendidikan berbasis kesadaran kritis mengurangi ketidaksetaraan dan kualitas hidup. Negara-negara seperti Kanada dan Finlandia, yang telah lama menerapkan pendidikan inklusif dan berbasis pemikiran kritis, menunjukkan penurunan ketimpangan sosial dan peningkatan kualitas hidup. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang memungkinkan siswa untuk berpikir secara sosial dan melibatkan mereka dalam proses tersebut dapat menghasilkan perbaikan sosial dan ekonomi secara keseluruhan.

Pendidikan kritis juga berfungsi sebagai alat untuk menantang dan mengubah struktur sosial yang tidak adil dalam masyarakat yang tidak adil. Dalam hal ini, pendidikan bukan hanya cara untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga alat untuk merubah dunia. Ini adalah proses yang sangat penting bagi kaum tertindas karena mereka dapat memahami kapasitas mereka untuk mengubah masyarakat melalui pendidikan kritis.

Untuk mewujudkan pendidikan yang memberdayakan, paradigma pendidikan harus digeser ke arah pembelajaran yang lebih berpartisipasi dan berbasis kesadaran kritis. Pendidikan berbasis bank tidak hanya memperburuk ketidaksetaraan sosial, tetapi juga menghalangi orang-orang yang tertindas untuk memperoleh kesadaran yang diperlukan untuk mengubah hidup mereka. Sebaliknya, pendidikan kritis memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keadaan sosial mereka dan memberi mereka alat untuk menjadi agen perubahan.

Kesimpulan

Pendidikan yang memberdayakan seharusnya menghindari model pendidikan gaya bank yang pasif dan tidak melibatkan siswa dalam proses berpikir kritis. Menurut saran Paulo Freire, sistem pendidikan yang lebih partisipatif dan kritis memungkinkan siswa untuk tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi juga untuk menganalisis dan merefleksikan kondisi sosial mereka. Hal ini sangat penting bagi kelompok terpinggirkan, yang seringkali terjebak dalam ketidakadilan sosial dan ekonomi. Pendidikan kesadaran kritis membantu siswa memahami tempat mereka dalam struktur sosial dan menjadi agen perubahan. Pendidikan yang didasarkan pada kesadaran kritis memiliki potensi untuk mengurangi ketimpangan, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan kemampuan untuk mengatasi ketidakadilan yang ada. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus diubah ke arah pendekatan yang lebih inklusif dan berfokus pada pemikiran kritis. Pendekatan ini akan membantu memperbaiki keadaan individu dan mendorong perubahan sosial yang lebih adil.

Catatan Kaki

Freire, Paulo. Pedagogy of the Oppressed (Herder and Herder, 1970), 72-75.

UNESCO, Global Education Monitoring Report 2020: Inclusion and Education: All Means All (UNESCO, 2020), 17-20.

World Bank, World Development Report: Learning to Realize Education’s Promise (World Bank, 2018), 4-10.

Giroux, Henry A., On Critical Pedagogy (Continuum, 2011), 102-107.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun