Ustad Nasir Usman S.Ag merupakan Ketua Qoyyimul atau Dewan Kemakmuran Masjid, yaitu MasjidAn-Nuur, yang berada di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Dengan pemikirannya yang
rasional dan cara berceramah yang lembut juga mudah untuk dipahami bahasa-bahasanya karena beliau
merupakan lulusan jurusan Sastra Arab IAIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 1997-an. Ketika
semasa kuliahnya beliau berteman baik dengan teman sekamarnya ketika dikos-kosan yaitu Irfan Hakim
yang saat ini menjadi artis papan atas di Indonesia.
Perjalanan hidup beliau cukup terang dengan menjabat sebagai Ketua I Pimpinan Wilayah
Pemuda Persis Jawa Barat dan menjadi panitia pendiri STAI Persis Garut pada tahun 2000-an bersama
Prof. Dadan Wildan Annas dan K.H Aceng Zakaria (Ketua Umum Persatuan Islam 2015-2020). Di dunia
pendidikan beliau sempat menjadi dosen di STAI Persis Garut karena telah mengambil AKTA V sebagai
syarat menjadi dosen pada saat itu. Di samping itu beliau menjadi Guru di Pesantren Persis 99
Rancabango Garut, dan terakhir menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Kota Garut.
Kemudian beliau pindah menuju Bandung, ketika di kota kembang beliau mengabdikan diri
dengan mengajara di Pesantren Manbaul Huda, SMP Swadaya 1 Kota Bandung, dan terakhir beliau
mengajar di MAN 1 Kota Karawang. Begitu giatnya beliau dalam mengabdikan diri di dunia pendidikan
untuk mengembangkan anak-anak Indonesia menjadi maju. Tetapi hidup akan terus berputar dan
berdinamisasi dengan perkembangan zaman yang ada.
Memasuki umurnya yang hamper setengah abad, beliau memutuskan untuk berhenti mengabdi di
dunia pendidikan dan berpindah mengabdikan diri pada rumah Allah yaitu Masjid. Namun, disamping
pengabdiannya terhadap masjid beliau tidak hanya memiliki kegiatan pengabdian pada ilahi semata, tetapi
beliaupun tetap mencari nafkah bagi anak-anaknya. Hingga beliau menjadi seorang driver ojek online
untuk membiayai anak-anaknya sekolah. Karena tentu saja tanggungjawab keluarga adalah bagian penting, bukan hanya tanggungjawab mengurus umat. Oleh karena itu beliau memiliki tiga anak yang harus dibesarkan sebagai
tanggungjawabnya, ketiganya sekarang duduk dibangku perguruan tinggi, diantaranya anak pertama
kuliah di jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) , anak
keduanya kuliah di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung (UIN Bandung) dan anak terakhirnya kuliah di Universitas Darussalam Gontor (UNIDA).
Sosok beliau dibalik ketua DKM menjadi sorotan tersendiri, bagi beliau kesabaran dan kegigihan
bahkan kesuksesan bukan dilihat dari jabatan atau tittle yang dipegang, tetapi kesabaran dan kegigihan
yang melahirkan kesuksesan diawali dari keikhlasan hati. Tidak banyak yang tahu dibalik sosok DKM ini,
banyak stigma yang berpikir bahwa seorang DKM hanya mengurus masjid semata tanpa ada peran lain
bagi kemaslahatan umat. Inilah sosok orang yang mendedikasikan sebagian waktu, tenaga, pikirannya untuk mengurus umat dan kemaslahatan ya yaitu dengan mengemban amanah sebagai penguru DKM didaerah kediamannya,.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H