Lebih kepada enjoy dan tidak terbebani ketika kita menghafal nadzom berbahasa Arab tersebut
Bagaimana tidak?
Semua nadzom yang telah kita hafal bisa kita "lalar" (lantunkan) dengan irama lagu pop Indonesia
Seperti lagu ridho roma-menunggu, lagu bojoku galak, kangen band-pujaan hati, lagu korban janji dan masih banyak lagi.
Tidak disadari bahwa dengan menghafal nadzom bisa menjadi media belajar berbahasa arab
Karena pada saat itu juga santri-santri membaca berkali-kali bait syair yang berisi kalimat berbahasa arab dan berusaha untuk menghafalkannya, otomatis kalimat/mufrodat yang ada di nadzom tersebut akan terus ada dan diingat oleh santri.
Hal ini yang menjadi faktor pendukung dalam belajar bahasa Arab. Dalam artian dengan menghafal nadzom juga bisa membuat santri lebih cepat dan lebih banyak menghafal mufrodat untuk diucapkan dalam bahasa arab sehari-hari.
Apakah bisa dipastikan kalau mereka bisa faham dengan yang dihafal?
Bukankah mereka hanya sekedar menghafal kalimat perkalimat saja?
Begini teman-teman
Yang namanya pemahaman akan datang setelah tau dan ingat.