Sudah menjadi budaya bagi sebagian orang tua siswa di Indonesia, disetiap menjelang UAS, UN atau Tes Masuk Perguruan tinggi, mereka selalu berbondong-bondong mendaftarkan anaknya di tempat bimbel demi berharap anaknya pada saat ulangan bisa menghadapi soal-soal dengan baik dan memuaskan hasilnya.
Kita ketahui bersama bahwa bimbingan dalam belajar itu perlu, apalagi bila di bimbing secara individu, karna ini menyangkut masa depan penerus bangsa. Dengan menambah waktu belajar anak, sebagian orang tua berupaya mengurangi jam bermain khususnya pada anak setingkat SMP maupun SMA.
Bimbelah yang menjadi solusinya, tempat bimbingan belajar tambahan bagi siswa dan siswi kini sudah tak aneh dijumpai di kalangan masyarakat luas. Hal ini akan banyak kita jumpai manakala musim ulangan telah tiba. Berbondong-bondong para pengelola bimbel mendatangi tiap sekolah di kota maupun pelosok kampong sekalipun. Menawarkan jasa pengajaran terhadap mereka yang ingin meningkatkan kualitas SDM nya sebagai siswa tepelajar.
Disisi lain, budaya seperti ini harus dirubah. Budaya yang memanfaatkan bimbel hanya ketika menjelang ujian. Seharusnya bagi mereka siswa yang betul-betul ingin menjadi manusia terdidik sudah saatnya belajar meminij waktu. Yakni, menggunakan satu atau dua jam dari jam bermain mereka untuk melaksanakan bimbel setelah sekolah usai.
Hal ini, bermanfaat bagi mereka. Karena, pendidikan yang baik itu manakala siswanya dapat mempraktekkan atau mengaplikasikan langsung hasil belajar disekolah dalam kehidupannya sehari-hari. Baik dalam ruang lingkup keluarga maupun saat bermain.
Nah, disini pula peran pengelola bimbel. Para pengelola seharusnya jangan melaksanakan bimbel selalu didalam ruangan. Ajaklah sesekali siswanya untuk belajar sambil bermain di luara ruangan. Karna ini bermanfaat secara psikologis bagi siswa yang pada saat itu melaksanakan bimbel sepulang sekolah.
Maka dari itu, kini kita sadar akan pentingnya bimbel setelah sekolah. Akan tetapi bimbel jangan dijadikan tolak ukur hasil baik dalam ujian. Akan tetapi lulusnya siswa saat menghadapi ulangan tergantung keseriusan mereka masing-masing. Maka dari itu semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi mereka yang membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H