Mohon tunggu...
MUHAMMAD MAULANA 111211229
MUHAMMAD MAULANA 111211229 Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

MUHAMMAD MAULANA 111211229 MATA KULIAH LEADERSHIP UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA PROF. Dr. APPOLO DAITO, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Sosok

gaya kepemimpinan myers-briggs type indicator

26 Desember 2024   21:27 Diperbarui: 26 Desember 2024   21:27 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gaya kepemimpinan myers-briggs type indicator

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah salah satu alat tes psikologi yang paling banyak digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. Alat ini didasarkan pada teori kepribadian Carl Jung dan dikembangkan lebih lanjut oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, selama paruh pertama abad ke-20. MBTI digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu memandang dunia dan membuat keputusan berdasarkan preferensi mereka dalam empat dimensi: Extraverted (E) vs. Introverted (I), Sensing (S) vs. Intuitive (N), Thinking (T) vs. Feeling (F), dan Judging (J) vs. Perceiving (P). Dalam konteks kepemimpinan, MBTI dapat menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana gaya kepemimpinan seseorang dibentuk oleh preferensi kepribadian mereka.

Gaya kepemimpinan yang efektif sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan orang lain. Pemimpin yang memahami preferensi kepribadian mereka serta karakteristik anggota tim mereka dapat menciptakan lingkungan yang produktif, harmonis, dan berorientasi pada hasil. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana tipe kepribadian MBTI mempengaruhi gaya kepemimpinan, mengapa pemahaman tentang tipe MBTI dalam kepemimpinan sangat penting, serta bagaimana pemimpin dapat mengadaptasi gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan karakteristik tim yang beragam.

Sejarah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

Teori dasar yang mendasari MBTI berasal dari karya seorang psikolog Swiss, Carl Gustav Jung, yang mengembangkan konsep psychological types pada awal abad ke-20. Jung berpendapat bahwa manusia memiliki preferensi bawaan dalam cara mereka memperoleh informasi dan membuat keputusan. Berdasarkan teori ini, ia mengidentifikasi dua siklus utama: cara seseorang memproses informasi (Sensing vs. Intuition) dan cara mereka membuat keputusan (Thinking vs. Feeling). Selain itu, Jung juga menyarankan bahwa individu cenderung lebih terbuka atau lebih tertutup terhadap dunia luar, yang digambarkan dalam konsep Extraversion dan Introversion. Terakhir, ia memperkenalkan gagasan mengenai Judging dan Perceiving, yang menggambarkan bagaimana individu cenderung merencanakan dan mengorganisir kehidupan mereka.

Isabel Briggs Myers dan Katharine Cook Briggs mengembangkan MBTI dengan tujuan untuk membantu orang memahami perbedaan ini dan bagaimana perbedaan ini memengaruhi kehidupan mereka, termasuk dalam konteks pekerjaan dan hubungan sosial. Mereka menciptakan instrumen yang dapat menilai keempat dimensi ini dan mengklasifikasikan individu ke dalam 16 tipe kepribadian yang berbeda. Setiap tipe memiliki kombinasi unik dari preferensi, dan memahami tipe ini memberikan wawasan tentang cara orang berpikir, merasa, dan bertindak dalam berbagai situasi.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1943, MBTI telah berkembang menjadi alat yang sangat populer di dunia psikologi dan manajemen, khususnya dalam pengembangan kepemimpinan dan manajemen tim. Banyak organisasi menggunakannya untuk memahami dinamika tim, meningkatkan komunikasi, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Apa itu Gaya Kepemimpinan Berdasarkan MBTI?

Gaya kepemimpinan mengacu pada cara seorang pemimpin memotivasi, mengelola, dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam memimpin, dan hal ini sangat dipengaruhi oleh kepribadian mereka. Gaya kepemimpinan yang dipengaruhi oleh MBTI terbentuk oleh preferensi yang dimiliki individu dalam empat dimensi dasar: Extraverted (E) vs. Introverted (I), Sensing (S) vs. Intuitive (N), Thinking (T) vs. Feeling (F), dan Judging (J) vs. Perceiving (P).

  1. Extraverted (E) vs. Introverted (I)
    Pemimpin dengan preferensi Extraverted (E) cenderung terbuka, berenergi, dan mudah berinteraksi dengan orang lain. Mereka merasa diberdayakan oleh interaksi sosial dan lebih cenderung bekerja dalam tim yang besar. Sebaliknya, pemimpin dengan preferensi Introverted (I) lebih cenderung berfokus pada pemikiran mendalam dan sering kali lebih efektif dalam lingkungan yang lebih tenang dan privat.

  2. Sensing (S) vs. Intuitive (N)
    Pemimpin dengan preferensi Sensing (S) lebih fokus pada kenyataan dan detail. Mereka lebih suka mengandalkan fakta dan pengalaman yang ada. Mereka cenderung mengutamakan stabilitas dan prosedur yang telah terbukti. Pemimpin dengan preferensi Intuitive (N), di sisi lain, lebih berfokus pada kemungkinan dan gambaran besar. Mereka cenderung lebih suka berpikir dalam jangka panjang dan lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi.

  3. Thinking (T) vs. Feeling (F)
    Pemimpin dengan preferensi Thinking (T) membuat keputusan berdasarkan logika dan analisis objektif. Mereka lebih cenderung memperhatikan efisiensi dan hasil yang terukur. Sebaliknya, pemimpin dengan preferensi Feeling (F) lebih cenderung membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi dan perasaan tentang bagaimana keputusan tersebut akan mempengaruhi orang lain. Mereka sangat memperhatikan kesejahteraan tim dan pentingnya hubungan interpersonal.

  4. Judging (J) vs. Perceiving (P)
    Pemimpin dengan preferensi Judging (J) lebih suka merencanakan dan mengorganisir segala sesuatu dengan cara yang terstruktur. Mereka cenderung menyelesaikan tugas dengan sistematis dan menginginkan keputusan yang jelas dan terperinci. Sebaliknya, pemimpin dengan preferensi Perceiving (P) lebih suka fleksibilitas dan kebebasan untuk menyesuaikan keputusan seiring perkembangan situasi. Mereka lebih spontan dan lebih nyaman bekerja dalam ketidakpastian.

Mengapa Memahami Gaya Kepemimpinan Berdasarkan MBTI Itu Penting?

Memahami gaya kepemimpinan berdasarkan MBTI sangat penting karena dapat meningkatkan efektivitas seorang pemimpin dalam beberapa cara berikut:

  1. Meningkatkan Komunikasi
    Setiap tipe MBTI memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Pemimpin yang memahami gaya komunikasi mereka dan gaya komunikasi anggota tim mereka dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas. Misalnya, pemimpin yang lebih Extraverted mungkin lebih nyaman berbicara di depan umum, sementara pemimpin Introverted lebih suka berkomunikasi dalam setting yang lebih kecil dan pribadi. Pemahaman ini dapat mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan interaksi yang lebih produktif.

  2. Meningkatkan Pengambilan Keputusan
    Pemimpin yang memahami kepribadian mereka sendiri dapat membuat keputusan yang lebih tepat. Sebagai contoh, pemimpin yang lebih Thinking akan cenderung lebih rasional dalam pengambilan keputusan, sementara pemimpin yang lebih Feeling akan mempertimbangkan dampak emosionalnya terhadap orang lain. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing tipe, pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih seimbang dan memperhatikan berbagai perspektif.

  3. Meningkatkan Kerjasama Tim
    Tim yang beragam memerlukan pendekatan kepemimpinan yang fleksibel. Pemimpin yang memahami perbedaan tipe MBTI di antara anggota tim dapat mengelola perbedaan tersebut secara lebih efektif, memaksimalkan kekuatan individu, dan mengurangi potensi konflik. Misalnya, seorang pemimpin dengan preferensi Judging (J) dapat bekerja dengan anggota tim yang lebih Perceiving (P) dengan memahami perbedaan dalam cara mereka mendekati pekerjaan dan pengambilan keputusan.

  4. Mengurangi Konflik dan Meningkatkan Harmoni
    Pemahaman tentang tipe MBTI memungkinkan pemimpin untuk mengenali sumber konflik yang mungkin timbul di antara anggota tim. Misalnya, seorang pemimpin yang sangat terstruktur (Judging) mungkin berhadapan dengan anggota tim yang lebih fleksibel (Perceiving). Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini, pemimpin dapat meminimalkan potensi ketegangan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.

Bagaimana Seorang Pemimpin Bisa Menyesuaikan Gaya Kepemimpinan Berdasarkan MBTI?

Menyesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan MBTI dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan strategis. Berikut adalah beberapa cara pemimpin dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka:

  1. Pahami Tipe Kepribadian Anda
    Langkah pertama adalah pemimpin harus memahami tipe MBTI mereka sendiri. Dengan mengetahui preferensi mereka, pemimpin dapat lebih mudah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Misalnya, seorang pemimpin dengan tipe ENTJ yang berorientasi pada hasil dapat belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan emosional anggota tim yang lebih INFP.

  2. Kenali Tipe Kepribadian Tim Anda
    Selain memahami diri sendiri, penting bagi pemimpin untuk mengenal tipe kepribadian anggota tim mereka. Dengan cara ini, mereka dapat menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan preferensi masing-masing individu. Misalnya, anggota tim dengan tipe ISFJ mungkin lebih membutuhkan lingkungan yang stabil dan terstruktur, sementara anggota tim dengan tipe ENFP mungkin lebih produktif dalam situasi yang lebih fleksibel dan kreatif.

  3. Adaptasi Komunikasi
    Seorang pemimpin dapat menyesuaikan cara mereka berkomunikasi sesuai dengan tipe kepribadian. Pemimpin dengan preferensi Introverted (I) mungkin lebih suka berbicara secara pribadi dengan anggota tim, sementara pemimpin Extraverted (E) akan lebih nyaman berbicara di depan umum. Mengetahui kapan dan bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan pesan dapat meningkatkan pengaruh pemimpin.

  4. Mendorong Kolaborasi
    Pemimpin dapat menggunakan pemahaman tentang MBTI untuk mendorong kolaborasi antar anggota tim yang memiliki preferensi yang berbeda. Misalnya, pemimpin dengan tipe ENTJ dapat mengarahkan anggota tim dengan tipe INFP untuk bekerja pada proyek kreatif, sementara anggota tim dengan tipe ESTJ dapat diberi tanggung jawab untuk manajemen proyek yang lebih terstruktur.

  5. Fleksibilitas dalam Pengambilan Keputusan
    Pemimpin dapat mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel atau lebih terstruktur tergantung pada kebutuhan situasi. Misalnya, dalam situasi krisis, pemimpin dengan tipe Judging dapat memberikan keputusan yang cepat dan jelas, sementara dalam situasi yang lebih santai, pemimpin dengan tipe Perceiving dapat membuka diskusi dan mendengarkan berbagai perspektif.

menjelaskan dua tipe kepribadian utama dalam MBTI, yaitu ekstraversi dan introversi. Ekstraversi merujuk kepada individu yang mendapatkan energi dari interaksi dengan orang lain dan lingkungan luar, sementara introversi merujuk kepada individu yang mendapatkan energi dari refleksi dan pemikiran dalam diri sendiri.

 Memahami perbedaan ini penting untuk mengetahui bagaimana individu berinteraksi dengan dunia luar dan orang lain. Ini membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik, meningkatkan komunikasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.

  • Ekstraversi:

    • Individu cenderung berkomunikasi secara verbal, yang berarti mereka lebih suka berbicara dan berdiskusi dengan orang lain.
    • Mereka belajar melalui interaksi sosial, sehingga pengalaman langsung dan kolaborasi dengan orang lain sangat penting bagi mereka.
    • Ekstraversi juga ditandai dengan ekspresivitas, di mana individu ini lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaan dan ide.
    • Mereka lebih suka berinisiatif dalam bekerja dan bersosialisasi, sering kali menjadi penggerak dalam kelompok.
  • Introversi:

    • Individu lebih suka berkomunikasi secara non-verbal, seperti melalui tulisan atau isyarat, dan mungkin merasa lebih nyaman dalam situasi yang tidak terlalu ramai.
    • Mereka belajar melalui refleksi diri, yang berarti mereka lebih suka merenungkan pengalaman dan informasi sebelum berbagi dengan orang lain.
    • Introversi ditandai dengan fokus pada pemikiran, di mana individu ini cenderung berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara atau bertindak, sering kali menghasilkan pemikiran yang lebih mendalam dan terstruktur.
    • Mereka mungkin lebih suka waktu sendiri untuk mengisi ulang energi dan merenungkan ide-ide mereka.

Kesimpulan

Dalam memahami kepribadian dan gaya hidup individu, konsep Judging dan Perceiving serta Sensing dan Intuition dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) memberikan wawasan yang berharga.

  1. Gaya Hidup Judging dan Perceiving: Individu dengan gaya hidup judging cenderung lebih terstruktur, terencana, dan menghargai keteraturan, sementara individu dengan gaya hidup perceiving lebih fleksibel, spontan, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Memahami perbedaan ini dapat membantu dalam pengelolaan waktu dan pengambilan keputusan, serta meningkatkan interaksi sosial.

  2. Cara Mengumpulkan Informasi: Pendekatan sensing dan intuition menunjukkan bagaimana individu mengumpulkan informasi. Sensing berfokus pada fakta dan detail yang nyata, sedangkan intuition lebih mengandalkan firasat dan pemahaman abstrak. Kesadaran akan cara pengumpulan informasi ini penting untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan kolaborasi.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang gaya hidup dan cara pengumpulan informasi ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan diri, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Dengan menghargai perbedaan ini, kita dapat berinteraksi dengan lebih baik dan memanfaatkan kekuatan masing-masing individu dalam tim.

daftar pustaka 

  • Apollo, Prof. (2016). Modul Kuliah 15. GAYA MIBT.

  • Briggs Myers, I., & Myers, P. B. (1995). Gifts Differing: Understanding Personality Type. Consulting Psychologists Press.

  • Jung, C. G. (1921). Psychological Types. Princeton University Press.

  • Heiss, P. (2010). The Myers-Briggs Type Indicator: A Critical Review and Practical Guide. Wiley-Blackwell.

  • Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and Practice (8th ed.). Sage Publications.

  • Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior (17th ed.). Pearson Education.

modul 15
modul 15
modul 15
modul 15
modul 15
modul 15
modul 15
modul 15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun