Mohon tunggu...
MUHAMMAD MAULANA 111211229
MUHAMMAD MAULANA 111211229 Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

MUHAMMAD MAULANA 111211229 MATA KULIAH LEADERSHIP UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA PROF. Dr. APPOLO DAITO, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Republik Platon

24 Oktober 2024   18:05 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Pendidikan dan Kebajikan

Plato menekankan pentingnya pendidikan dalam menciptakan pemimpin yang baik. Dalam sistem aristokrasi, pendidikan menjadi prioritas untuk memastikan bahwa para pemimpin tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki karakter moral yang baik. Ini bertujuan untuk menghasilkan individu-individu yang mampu mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi mereka

5. Penghindaran dari Korupsi

Sistem aristokrasi dirancang untuk menghindari korupsi yang sering terjadi dalam pemerintahan lain seperti oligarki (di mana kekuasaan dikuasai oleh orang kaya) atau tirani (di mana satu orang memegang kekuasaan absolut). Dengan memilih pemimpin berdasarkan kebijaksanaan dan pengetahuan, Plato berpendapat bahwa kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan dapat diminimalkan

 

pengaruh dalam kehidupan ?

 Pengaruh karya-karya Plato, terutama "The Republic," masih sangat signifikan hingga masa kini. Berikut beberapa aspek yang menunjukkan pengaruhnya:

1. Refleksi Kedaulatan Moral

Keadilan dan Morality: Plato mendefinisikan keadilan sebagai suatu keadaan di mana akal pikiran menguasai hasrat. Konsep ini relevan dalam mengatasi degradasi moral pada masa kini. Dalam "The Republic," Plato menekankan bahwa keadilan dapat tercapai ketika setiap bagian jiwa manusia menjalankan fungsi yang semestinya, yaitu pikiran memimpin, keberanian mendukung, dan keinginan dikendalikan

2. Kritik Sistem Politik Modern

Kritik Demokrasi: Plato mengecam demokrasi sebagai sistem yang rentan terhadap kekacauan, manipulasi, dan kepemimpinan yang tidak kompeten. Kritik ini masih relevan dalam konteks modern, terutama dalam menghadapi tantangan korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam sistem demokrasi Pengaruh ini tampak dalam analisis kritikal terhadap demokratisasi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun