Mohon tunggu...
Muhammad Thoha Maruf
Muhammad Thoha Maruf Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis yang gemar beranjangsana. Kadang juga aktif di sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Cinta Ditolak Alkohol Bertindak

17 Maret 2020   12:05 Diperbarui: 17 Maret 2020   12:12 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia sebagai makhluk paling sempurna yang berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain memang diciptakan dengan keistimewaan. Manusia mempunyai akal sehat dan satunya lagi hawa nafsu. Dibanding membicarakan akal sehat nampaknya membicarakan nafsu adalah hal yang menarik di telinga kebanyakan orang. Segalak-galaknya singa betina tidak akan marah apabila singa jantan yang menjadi pasangannya berganti-ganti pasangan dengan singa betina yang lain.Tapi itu singa bukan manusia.

Hanya manusia yang lahir lewat jalur bokong  yang rela pasangannya semacam itu. Saya yakin wanita yang menggantungkan hidupnya menjadi seorang pelacur tidak akan mau menggeluti pekerjaan tersebut tanpa ada keterpaksaan.

Berbicara masalah dunia asmara memang tidak akan ada habisnya. Mulai dari hal menyenangkan hingga hal paling menyedihkan. Semua orang tentu tidak ingin mengalami hal yang kedua. Saya yakin bagi orang yang pernah merasakannya lebih baik merasakan hal buruk yang lain. Misalkan nilai ujiannya jelek ataupun ditemui hantu. Sedikit mengutip dari ucapan Cak Nun, beliau pernah berkata "Sehebat apapun kamu tidak ada apa-apanya jika dihadapkan dengan yang namanya patah hati".

Orang saling mencintai itu sama halnya dengan orang yang trauma makan sambal. Semual-mual apapun keadaan perut setelah makan sambal, tidak akan ada kapok-kapoknya untuk mengonsumsinya kembali. Begitu juga masalah percintaan sesakit-sakit apapun hatinya, kalau tidak ada harapan untuk memperbaiki hubungan yang ada hanyalah mencari pasangan pengganti. Meskipun akhir ceritanya tetap sama-sama menyakiti hati.

Mengenai pergulatan pencarian sosok pengganti memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan banyak rintangan dan cobaan yang terus menghadang bagaikan ombak di lautan. Dengan segala semangat yang menyala-nyala tidak ada kata menyerah sebelum mendapatkan cinta. Pantang pulang sebelum tumbang. Slogan semangat yang terus digelorakan.

Saat proses pendekatan wanita dimulai, ibarat jambu biji yang matang namun tidak dibungkus. Si lelaki akan menunjukkan semua sisi baiknya dan menutupi sisi-sisi buruknya. Bahkan kalau biasanya memakai parfum hanya satu dua semprot, maka di hari berbeda yang disemprotkan satu botol yang hampir penuh. Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Jantung berdebar-dehar luar biasa. Tisu satu bungkus yang dibeli di toko langsung habis seketika hanya untuk mengusap keringat. Kaki sampai gemetaran. Hingga saat yang ditunggu-tunggu tiba. Karena sudah berkomunikasi dan kenal lumayan lama. Hanya ada satu kata yang terlintas. Lancar.

Namun takdir berjalan tidak sesuai harapan yang ia harapkan. Cintanya ditolak. Semua hal yang telah diperjuangkan menjadi sia-sia dan tak bernilai. Mengakhiri hidup lebih cepat adalah salah satu solusi, dikala depresi sudah siap menjemput. Tetapi, ada salah satu hal yang belum terpikirkan sebagai ajang pelampiasan.

Mabuuuuk.

Entah di sebelah mana titik korelasinya. Yang jelas beberapa orang menganggap mabuk alkohol solusi terbaik. Apakah dengan mabuk berat seolah-olah mimpi yang indah akan dengan cepat digapai walau hanya sesaat, atau untuk melupakan segala kenyataan pahit yang berjalan tidak sesuai harapan. Meskipun semua itu sia-sia, ingatan itu akan tetap terbesit dan melegenda. Harga alkohol memang tidak semahal biaya kencan atau biaya pdkt (kalau yang biasa keluar duit banyak) apalagi kalau beli alkoholnya yang murah, jelas tidak ada apa-apanya.

Terus apakah setelah mabuk tidak akan mencari pengganti lagi ? Belum tentu. Yang namanya nafsu tidak bisa dibendung seperti membendung air dengan membuat bendungan. Apabila sudah bosan dengan yang namanya cinta, pergi saja ke dokter lalu minta untuk dikebiri seperti para pelaku pelecehan seksual. Maka, hidup ini terasa hampar tidak ada sensasinya.

Apakah tidak ada cara lain ? Tetap ada. Temanmu berpengaruh dalam hidupmu. Sepenggal kalimat yang cocok untuk melihat situasi yang mencerminkan apa yang terjadi di zaman sekarang. Kalau ada teman yang memang mempunyai jiwa bucin tingkat dewa, lebih baik jauhilah. Virus bucin akan mudah merebak seperti virus corona. Bukan berarti mengesampingkan teman yang tergolong budak cinta, tapi daripada sakit hati itu datang kembali. Bagaimanapun mereka tidak ikut merasakan. Carilah teman-teman yang senasib. Lampiaskanlah keluh-kesah, penderitaan, sakit hati, dengan hal yang bermanfaat seperti membaca buku, bepergian dan hal-hal yang lain.

Lebih baik kejar cinta dengan semampunya saja. Hidup bukan melulu soal perpaduan kasih dua orang manusia. Cinta adalah sebuah nikmat Tuhan yang luar biasa. Namun bisa juga menjadi bala petaka yang membawa kawanannya. Hidup tanpa cinta sama halnya dengan sayur tanpa garam.Tapi, sayur kebanyakan garam juga tidak ada enak-enaknya sama sekali.

Penulis kadang aktif di sosial media juga.

Ig : @muhammadmaruff_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun