Mohon tunggu...
Mahmudi Sae
Mahmudi Sae Mohon Tunggu... lainnya -

Cita-cita menyenangkan dan bermaslakhat untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-Jk Presidennya, Prabowo-Hatta Rakyatnya

22 Juli 2014   00:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung nasi belum jadi bubur dan basi, mending Prabowo lilo legowo nerimo hasil quick count dari berbagai lembaga survei independen dan hasil real count KPU. Fenomena masyarakat yang sangat antusias terhadap Pilpres kali ini membuat rakyat indonesia begitu antusias, tidak tidur karena berdzikir, berpartisipasi, rela berkorban demi kebaikan, kebenaran dan kesejahteraan bersama. Banyak perbincangan dan perdebatan saling dilontarkan di berbagai tempat dan berbagai kalangan. Semua mata, fikiran tertuju fokus ke Pilpres yang memenangkan pasangan Jokowi-JK. Jadi Pak Prabowo sudah semestinya tak mengelak semua kenyataan yang sudah terwujud. Bagi saya ini sudah menjadi takdir Prabowo yang gagal dalam Pilpres 9 Juli 2014.

Orang pandai dan pintar di negeri surga ini memang sangatlah banyak. Tapi saya berharap yang bijakpun juga banyak agar keteladanan beliau semua bisa menjadi panutan bagi kami kaum muda penerus generasi bangsa. Saya yakin kemenangan Jokowi sebagai capres terpilih merupakan ridho dari Illahi Robbi, ridho dari negara-negara besar dunia dan ridho dari rakyat Indonesia.

Konon H-10 sebelum pilpres berlangsung 9 juli 2014 diadakan pertemuan tertutup oleh
tokoh-tokoh dunia dan Indonesia di Thailand membahas kebaikan Indonesia ke depannya. Thailand yang notabennya sekarang negara konflik, sekejap menjadi aman, kondusif dan terkendali karena kedatangan tamu tokoh-tokoh dunia. Konon sebelumnya tokoh Dewan Syuro' Partai Bulan Bintang Prof. Yusril juga terbang ke Thailand turut mengintip dan diam-diam mendengarkan pertemuan tertutup tersebut.

Prof. Yusril merupakan tokoh idola yang menjadi kiblat pengetahuan saya pribadi. Entah itu dari segi kepandaian, kelihaian etika berpolitik, bertata negara, dll. Saya yakin Prof. Yusril mempunyai power yang kuat baik di negara ini maupun hubungan dengan dunia internasional. Kalau Flashback ke belakang sebelum penetapan Parpol yang sah lulus verifikasi, PBB dan PKPI termasuk partai terakhir yang lolos verifikasi. Kemudian langkah Yusril memperjuangkan PBB untuk lolos verifikasi dan akhirnya berhasil. Entah jurus apa yang digunakan Prof. Yusril guna menghadapi SBY dan KPU.

Menjadi hal yang saya sayangkan, kenapa dalam Pilpres kemarin Prof. Yusril ikut Tim kampanye kemenangan Prabowo-Hatta. Padahal letupan suara rakyat Indonesia menghendaki Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakilnya. Memang manusia tiada yang sempurna dan kesempurnaan milik Allah semata dan seemuanya rahasia dan hanya Allah lah yang maha mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun