Mohon tunggu...
Muhammad Mahatir15
Muhammad Mahatir15 Mohon Tunggu... Penulis - Terpilih Sebagai PENULIS TERPILIH, Dalam lomba menulis puisi bertema “Sahabat Karib” dengan judul buku Sahabat Karib: Kumpulan Puisi Terbaik yang diterbitkan oleh Harasi Publisher pada tanggal 16 September 2023. Terpilih Sebagai 250 Penulis Terbaik Dalam Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional Bertema Mimpi Yang Diselenggarakan Lomba Sastra, Gresik, 1 September 2023. Terpilih Sebagai Peserta Terbaik Lomba Nulis Cerpen, Pantun, Puisi dan Quotes Tingkat Nasional Yang Diselenggarakan Oleh Literasi Kita Ind dan Menjadi Penulis Dalam Buku Aksara Mencari Makna. Terpilih Sebagai 200 Penulis Terbaik Dalam Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional Tema Rindu yang Diselenggarakan oleh Sastramedia Pustaka Periode Agustus 2023.

Nama: Muhammad Mahatir Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal lahir: 16 Juni 2003 Tempat lahir: Hulu Sungai Utara, Indonesia Kebangsaan: Indonesia Pekerjaan: Penulis Pendidikan: PGSD - S1 (Masukan SMA dan Diploma/Sarjana) Bahasa yang digunakan: Bahasa Indonesia Hobi /minat: Menulis puisi, baca buku, merawat diri, nikmati pemandangan alam, olahraga, main smartphone, kursus online, jalan-jalan, istirahat, minum, tidur. Biografi: Muhammad Mahatir adalah seorang penulis berusia 20 tahun. Dia sangat tertarik membaca buku, dan telah menulis tentang topik-topik yang diperlukan dan membawa manfaat sejak dia berusia 20 tahun. Mahatir gemar menulis. Ia telah menulis 18 puisi, 1 cerita pendek, 2 senandika, dan 1 novel. Ia juga merupakan kontributor pada beberapa lomba online. Mahatir berkomitmen menggunakan tulisannya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi, dan ia percaya bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan. Saat ini ia sedang merencanakan perjalanan hidupnya untuk memberi manfaat kepada orang banyak melalui karyanya. Ia dikenal karena memiliki semangat yang tinggi dalam mengejar pendidikan dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Dia sangat terorganisir dan mengatur waktunya secara efektif, memungkinkan dia bekerja secara efisien dan memenuhi tenggat waktu yang ketat. Mahatir selalu berusaha mempelajari hal-hal baru. Di waktu luangnya, ia senang mendengarkan musik, melihat pemandangan alam, serta membaca buku dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Ia percaya bahwa membantu orang lain adalah bagian penting dalam menjalani kehidupan, dan selalu mencari cara untuk memberikan dampak positif untuk orang-orang. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, dia akan mampu meraih impian apapun itu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon Terakhir

18 September 2023   06:32 Diperbarui: 18 September 2023   08:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik juga membuat masyarakat desa semakin dekat. Mereka telah bekerja sama untuk melindungi pohon itu, dan dengan melakukan hal itu, mereka memperkuat ikatan mereka. Mereka telah belajar untuk mengesampingkan perbedaan dan berupaya mencapai tujuan bersama, dan mereka tahu bahwa inilah kunci kemakmuran desa mereka

"Pohon Terakhir" telah memberikan pelajaran berharga kepada penduduk desa, yang tidak akan pernah mereka lupakan. Mereka tahu bahwa mereka harus hidup selaras dengan alam, menghormati kekuatannya dan melindunginya dari bahaya. Mereka telah belajar bahwa tindakan sekecil apa pun dapat berdampak besar terhadap lingkungan, dan mereka berkomitmen untuk membuat perbedaan

Saat penduduk desa melihat ke arah "Pohon Terakhir", mereka tahu bahwa itu lebih dari sekedar pohon. Itu adalah simbol masa lalu, masa kini, dan masa depan mereka, pengingat akan hubungan mereka dengan alam dan tanggung jawab mereka untuk melindunginya. Mereka bersumpah untuk menjaga pohon tersebut tetap aman, memastikan bahwa pohon tersebut akan terus memberikan keteduhan dan perlindungan bagi generasi mendatang.

Pasca konflik, warga desa menyadari pentingnya menjaga "Pohon Terakhir" dan hutan. Mereka tahu bahwa mereka harus mengambil tindakan untuk memastikan bahwa hutan akan terus tumbuh subur, dan mereka mempunyai rencana untuk melakukannya.

Para tetua desa memutuskan untuk membuat tempat perlindungan di sekitar pohon tersebut, agar pohon tersebut terlindung dari bahaya apa pun. Mereka pun memutuskan untuk menanam pohon baru di sekitar desa, untuk memastikan hutan tetap tumbuh subur.

Seiring berjalannya waktu, desa tersebut terus berkembang, dan "Pohon Terakhir" tetap menjadi jantung desa. Pohon itu terus mengabulkan permohonan kepada mereka yang percaya pada keajaibannya, dan penduduk desa tahu bahwa mereka berhutang kemakmuran pada pohon itu. Mereka terus berkumpul di sekitar pohon untuk merayakan festival dan acara penting lainnya, dan pohon itu tetap menjadi simbol harapan dan kemakmuran bagi penduduk desa.

Tempat suci di sekitar pohon telah menjadi tujuan wisata populer, dan orang-orang dari seluruh dunia datang untuk melihat "Pohon Terakhir". Penduduk desa bangga dengan pohon dan hutan mereka, dan mereka terus bekerja keras untuk melindunginya.

Konflik dengan para penebang pohon telah memberikan pelajaran berharga bagi penduduk desa, dan mereka telah belajar untuk hidup harmonis dengan alam. Mereka menyadari bahwa tindakan sekecil apa pun dapat berdampak besar terhadap lingkungan, dan mereka berkomitmen untuk membuat perbedaan.

Saat penduduk desa melihat ke arah "Pohon Terakhir", mereka tahu bahwa itu lebih dari sekedar pohon. Itu adalah simbol masa lalu, masa kini, dan masa depan mereka, pengingat akan hubungan mereka dengan alam dan tanggung jawab mereka untuk melindunginya. Mereka telah mengetahui bahwa hutan sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, dan mereka telah bersumpah untuk menjaganya untuk generasi mendatang.

"Pohon Terakhir" tidak hanya menyelamatkan desa, tetapi juga mengajarkan penduduknya pentingnya alam dan perlunya hidup selaras dengannya. Penduduk desa tahu bahwa kemakmuran mereka berasal dari pohon tersebut, dan mereka bersumpah untuk melindunginya dari generasi ke generasi.

Saat matahari terbenam di desa, "Pohon Terakhir" berdiri tegak dan bangga, sebuah bukti komitmen penduduk desa terhadap alam dan tekad mereka untuk melindunginya. Penduduk desa tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, namun mereka siap menghadapi tantangan. Mereka tahu bahwa mereka harus hidup selaras dengan alam, menghormati kekuatannya dan melindunginya dari bahaya. Mereka telah belajar bahwa tindakan sekecil apa pun dapat berdampak besar terhadap lingkungan, dan mereka berkomitmen untuk membuat perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun