1. Pelatihan Guru: Para guru mendapatkan pelatihan intensif mengenai penggunaan modul ajar yang telah disusun, sehingga mereka dapat mengajarkan materi dengan efektif.
2. Praktik di Laboratorium: Siswa diberi kesempatan untuk melakukan praktik di laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan modern, sehingga mereka dapat menerapkan teori yang telah dipelajari.
3. Kolaborasi dengan Industri: SMK Mataram menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan otomotif untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa, seperti magang dan kunjungan industri.
Hasil dan Dampak
Penerapan modul ajar ini menunjukkan hasil yang positif. Siswa merasa lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar, serta menunjukkan peningkatan dalam pemahaman materi. Selain itu, kolaborasi dengan industri memberikan siswa wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja, serta meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Kesimpulan
Penerapan modul ajar jurusan teknik kendaraan ringan di SMK Mataram Semarang melalui program UNNES LANTIP 4 adalah langkah inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Dengan fokus pada praktik dan keterlibatan industri, program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Harapannya, program ini dapat menjadi model bagi SMK lain dalam upaya meningkatkan pendidikan vokasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H