Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Mini Kata

27 November 2022   13:06 Diperbarui: 27 November 2022   13:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi adalah ungkapan ekspresi yang ditulis dengan bahasa kiasan dan gaya bahasa. Dalam seni puisi, penyair dikenalkan dengan berbagai macam gaya bahasa seperti metafora, litotes, hiperbola, dan lain-lain. Maka dalam puisi Mini Kata ini, kita sebagai penyair dikenakan untuk memakai satu gaya bahasa saja. Sekedar menyampaikan ungkapan kepada pembaca. Ungkapan ini nantinya diinterpretasi oleh pembaca dengan multimakna.
Contoh:
1. RUMAH
unggun kayu menyala di bawah tepi sawah
2022
Arti puisi:
Unggun kayu diartikan sebagai tumpukan kayu. Menyala diartikan sebagai ramai dan tidak sepi. Selalu ada suara. Di tepi sawah diartikan sebagai tempat atau keterangan. Jadi, makna puisi tersebut adalah: sebuah rumah yang ramai di tepi sawah.

2. SUNGAI
Dia berlari berkelok di jalan muara.
2022
Arti: dia berlari diartikan sebagai sebuah perumpamaan berjalan dengan deras atau cepat. Berkelok diartikan sebagai berbelok dan menghindar. Jalan muara berarti sebuah jalan menuju muara. Yang menuju muara berarti air. Jadi, arti puisi tersebut adalah, air sungai yang berarus deras ke muara.
Penyair dalam puisi tersebut menggunakan imaji visual dan taktil. Melalui pengalaman puisi tersebut, penyair mengatakan dan menyampaikan maksud tentang sebuah air sungai deras yang menuju pada muara.

Oleh: Muhammad Lutfi, S.S.
-Salam-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun