Pengaruh dan Kritik
Pemikiran Marxis Soekarno memainkan peran penting dalam membentuk pandangannya tentang perjuangan sosial dan politik. Pengaruh ideologi Marxis dapat terlihat dalam retorika dan kebijakan politiknya, terutama selama periode awal kepemimpinannya.
Namun, pemikiran Marxis Soekarno juga mendapat kritik keras, terutama dari kalangan anti-komunis dan pemerintahan Barat. Ketika Soekarno mendekati Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengadopsi retorika yang lebih radikal, hubungannya dengan Barat memburuk. Kondisi ini memuncak dalam peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, yang mengakibatkan penggulingan Soekarno dan pelarangan PKI di Indonesia.
Kesimpulan
Pemikiran Marxis Soekarno saat muda merupakan bagian integral dari perkembangan pemikiran dan perjuangan revolusionernya. Ia mengadopsi pandangan Marxis dalam memahami ketidakadilan sosial, kapitalisme, dan imperialisme kolonial. Pemikiran Marxis ini membentuk pandangannya tentang perjuangan kelas, redistribusi kekayaan, dan peran negara dalam mengatur sektor ekonomi.
Meskipun pemikiran Marxis Soekarno berperan penting dalam membentuk pandangannya saat muda, penting untuk dicatat bahwa pemikirannya terus berkembang seiring waktu. Soekarno kemudian menggabungkan prinsip-prinsip Marxis dengan nasionalisme dan agama dalam konsep Nasakom. Meskipun pemikiran Marxis Soekarno tidak lagi menjadi landasan utama dalam kebijakan negara, pengaruh dan peranannya sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia tetap tidak dapat diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H