Pada artikel sebelumnya kita sudah mengetahui apa itu Self-Confidence, dan kitapun tahu bahwa Self-Confidence tidak bisa berdiri sendiri, butuh adanya objektifitas dalam menilai diri, sebagai faktor penunjang dalam kepercayaan diri.Â
Namun, tentu masih menyisakan sebuah pertanyaan. "Bagaimana bagi seseorang yang sudah menilai dirinya secara objektif, tetapi hasilnya masih ada kekurangan dalam diri, apakah bisa melakukan sesuatu yang diinginkan, apakah bisa mencapai cita-cita yang diharapkan?". Ingin tahu jawabanya? Hal tersebut akan dikupas tuntas dalam artikel kali ini.Â
Kurangnya Kondisi Diri
Sudah menjadi rahasia umum, jika tidak ada manusia yang sempurna. Masing-masing orang memiliki kekurangan dalam bidang tertentu. Misalnya, kita tahu Adele penyanyi lagu "Someone Like You", dulu sering mendapatkan bully-an karena fisiknya yang gemuk, Messi sebagai pemain sepak bola memiliki kekurangan di aspek tinggi badan, atau mungkin kita sendiri, masih banyak kekurangan baik dalam aspek keahlian, pengetahuan, moral, dls.Â
Berupayalah Untuk Melayakkan Diri!
Upaya melayakkan diri ialah, upaya yang dilakukan seseorang untuk membuat aspek-aspek dalam diri kita baik pengetahuan, keahlian, moral, dan aspek lain menjadi pantas, atau patut dan bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
 Contohnya, misal kita memiliki keinginan kuat untuk mencoba terjun ke dunia tulis menulis, namun disisi lain secara objektif kemampuan penulisan belum begitu baik. Karena keinginan yang begitu kuat, kita tidak menyerah dengan keadaan, dan berusaha melayakkan diri.Â
Latihan demi latihan untuk memunculkan ide, mengembangkan ide, menggali data, penyusunan outline, dls, terus dilakukan. Dan buah dari itu, kemampuan pun dimiliki, dan kita menjadi penulis handal. Hal tersebutlah yang dinamakan upaya melayakkan diri.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melayakkan diri. Jika kurang dalam hal kemampuan, maka bisa menjalani pelatihan agar mendapatkan skill yang dibutuhkan.Â
Jika kurang dalam hal pengetahuan, maka carilah pengetahuan tersebut dari sumber-sumber yang telah tersedia (Sekarang ini zaman digital, manfaatkanlah itu untuk mencari pengetahuan!). Dan jika moral atau kepribadian yang masih kurang, mulailah untuk merencanakan strategi pembangunan moral tertentu, aktuskan dalam kehidupan sehari-hari, serta mulai dibiasakan.Â
Dengan cara-cara diatas, kita bisa menjadi pribadi yang layak atau memiliki kapasitas untuk mencapai tujuan. Setelah itu ya tinggal PD saja, apa yang sudah ada dalam diri kita tinggal kita aktuskan, lakukan apa yang awalnya tidak bisa/sulit kita lakukan, dan hasilnya kita pun sukses.Â
Jessica Cox, Pilot Pertama Tanpa Lengan
Jessica merupakan perempuan yang lahir di Arizona, Amerika, dengan kondisi yang disebut congenital amputee, atau kelahiran tanpa lengan. Dari kecil hingga dewasa, sudah cukup banyak cemoohan yang didapatkan olehnya.Â
Dari mulai ejekan "Robot Girl" sampai pandangan sebelah mata dari rekan kerjanyapun tidak jarang ia dapatkan. Ada kalanya hal tersebut membuat dirinya tidak percaya diri, namun Jessica berusaha bangkit, dan menghiraukan cemoohan orang.
Kondisi congenital amputee, tentu sangat menyulitkan dirinya, terlebih lagi cita-citanya menjadi seorang pilot. Jessica berusaha objektif akan kondisinya, walaupun terkadang rasa sakit yang justru dirasakan.Â
Hasil dari penilainya itu ia memutuskan untuk TIDAK MENYERAH PADA KEKURANGAN. Perempuan asal Arizona ini mencoba melayakan dirinya dengan cara melatih kedua kakinya, dengan harapan kelak kakinya mampu mengoprasikan panel kemudi pesawat secara lihai.Â
Hasilnya upaya melayakkan diri dan percaya diri Jesicca Cox ternyata luar biasa. Buah dari upaya tersebut membuatnya mampu menerbangkan pesawat setinggi 10.000 kaki. Dan Guinness World Record menobatkan Jessica Cox, sebagai manusia tanpa lengan pertama dalam sejarah penerbangan dunia, yang mendapatkan sertifikat pilot.Â
Kesimpulan
Dari apa yang disampaikan di tulisan ini dan sebelumnya, kita dapat mengetahui, Self-Confidence/kepercayaan diri diperlukan dalam kehidupan sesorang. Namun, tidak cukup jika berusaha mengejar impian hanya dengan bermodalkan kepercayaan diri.Â
Perlu adanya penilaian yang objektif akan potensi diri, dan berusaha membuat diri menjadi layak disaat kapasitas diri belum mencukupi. Jika kedua hal tersebut telah dipertimbangkan, dan dilakukan, maka tidak ada alasan untuk tidak percaya diri, dan bukan menjadi kemustahilan untuk mendapatkan cita-cita.
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". QS Ali Imran : 139
Daftar Pustaka
- Krisnanti, Elin Yunita. "Kisah Jessica Cox, Pilot Pertama Di Dunia yang Tak Punya 2 Tangan". September 8, 2018.
- https://kbbi.kemdikbud.go.id/layakÂ
- Al - Quran (QS Ali Imran : 139)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H