Mohon tunggu...
Muhammad Lukman Prayoga
Muhammad Lukman Prayoga Mohon Tunggu... Pembelajar -

Pribadi Pembelajar, Memupuk Ilmu Untuk Perubahan di Masyarakat, Guna Mendapatkan Jannah. https://akupijar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lakukan Hal Ini Sebelum Memunculkan Kepercayaan Diri!

8 September 2018   12:52 Diperbarui: 8 September 2018   13:02 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah merasa tidak percaya diri ketika akan presentasi di depan kelas? takut menghadapi sidang skripsi yang tinggal beberapa hari lagi? merasa tidak layak ketika mengikuti kontes menyanyi? atau merasa diri tidak bernilai, sehingga mengurungkan niat bergaul dengan orang-orang yang kita senangi? Hal-hal diatas, jelaslah sebuah masalah yang harus dicarikan sebuah solusi.

Ingin tahu solusinya? Orang bijak mengatakan "believe in yourself and you will be unstoppable", atau "believe in yourself anything is possible"

Masalah terselesaikan? Belum tentu, justru berpotensi menimbulkan pertanyaan dibenak kita yang senantiasa berpikir kritis dan filosofis ini, mungkin kita bertanya "Sebetulnya apa itu percaya diri? Apakah dengan memunculkan percaya akan berani presentasi di depan umum, merasa yakin ketika mengikuti kontes menyanyi, dan mampu memecahkan masalah lainya?" jawabanya, akan dikupas secara mendalam pada tulisan kali ini. 

Apa Itu Self-Confidence/Kepercayaan Diri?

Mendengar kata percaya diri, atau PD, tentu sudah tidak asing di telinga kita. Namun, tahukah kalian apa sebetulnya PD itu? Percaya diri atau Self-confidence menurut KBBI bararti yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan yang dimiliki (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dan sebagainya). Sedangkan menurut Sigmund Fred, PD ialah sesuatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu. Berdasarkan dua definisi tersebut, bisa kita tarik kesimpulan bahwa Self-confidence merupakan perasaan/sugesti seseorang yang merasa yakin benar akan sesuatu yang ada dalam dirinya. Dan dengan keyakinan itu, memunculkan rasa mampu untuk mencapai tujuan atau harapan yang diinginkan. 

meowmagz.com
meowmagz.com
Penulis buku "Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri" Iswidharmanjaya dan Agung mengatakan, seseorang yang percaya diri, akan mampu mengaktuskan segala potensi yang dimilikinya secara yakin, serta mampu meningkatkan motivasi dalam setiap perilakunya. Begitupun sebaliknya, bagi mereka yang tidak memiliki tingkat Self-confidence yang baik, maka ia akan sulit menemukan gairah dalam berperilaku, dan sulit mengaktuskan potensi dalam dirinya, walaupun ia memiliki keahlian mumpuni, serta dilengkapi segudang pengetahuan. Dari sini kita bisa tahu, bahwa Self-confidence penting untuk dimiliki seseorang.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah cukup hanya dengan Self-confidence seseorang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan? Bagaimana menurut kalian? Bagi penulis Self-confidence merupakan sebuah perasaan yang tidak bisa berdiri sendiri, dan tidak bisa digunakan untuk memecahkan masalah tanpa bantuan faktor penunjang lainya. Oleh sebab itu ada beberapa faktor yang menunjang kepercayaan diri, salah satunya adalah penilaian objektif terhadap diri. 

Objektif Terhadap Diri Sebagai Faktor Penunjang Self-Confidence

Sebagai pribadi yang senantiasa berkutat dengan upaya mencari kebenaran, tentu kita sudah mengenal istilah objektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia objektif bermakna keadaan yang sebenarnya, atau sesuai dengan fakta yang ada. Keobjektifan diperlukan juga dalam dalam Self-confidence. Sebab dengan objektifitas seseorang akan mampu menilai kemampuan, pengetahuan, dan kondisi lain dalam diri, secara tepat, dan berdasarkan fakta yang ada.

Self-confidence tanpa keobjektifan menimbang kapasitas diri, justru akan menjadi bumerang yang memberikan dampak negatif terhadap diri dan lingkungan. Ilustrasinya seperti seseorang yang dengan berani terjun kelautan untuk menolong anak yang tenggelam, namun ternyata orang tersebut tidak dapat berenang. Alhasil, sang anak tidak tertolong, dan orang yang niat menyelamatkan itu justru menjadi salah satu korban.

radarcirebon.com
radarcirebon.com
Dari ilustrasi tersebut, sangat jelas bahwa objektifitas dalam mengukur kapasitas diri, sebelum kita memunculkan Self-confidence, begitu penting untuk dilakukan.

Ketika kita telah menilai diri secara objektif, hasilnya adalah dapat memunculkan dua potensi. Potensi yang pertama adalah, secara objektif kita mampu melakukan apa yang ingin dilakukan, karena memiliki pengetahuan, kemampuan, dan aspek lain yang memadai. Sedangkan potensi kedua ialah, objektifnya memang kita tidak memiliki atau kurang secara kapasitas untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Jika potensi pertama yang  muncul setelah kita menilai diri dengan obyektif, maka sisanya tinggal menumbuhkan Self-Confidence, sebab jika secara kapasitas sudah ada, kemampuan sudah mumpuni, pengetahuan sudah mencukupi, maka sudah tidak ada alasan untuk tidak percaya diri. Namun jika objektifnya diri ini tidak memiliki kapasitas yang dibutuhkan. Jangan beranikan diri mengambil langkah ceroboh dengan dalih kepercayaan diri, bisa jadi kita seperti orang yang hendak menyelamatkan anak tenggelam di lautan tadi.

Dari sini kita sama-sama mengetahui, bahwa objektif terhadap diri, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan kepercayaan diri/Self-Confidence. Maka nilailah diri secara objektif sebelum merasa yakin terhadap diri, sebab jika tidak objektif, dampak negatiflah yang akan didapatkan. Namun bagi kita sudah menanggap dirinya mampu secara objektif, maka percaya diri lah. Kita pasti bisa melakukanya, bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, dan sampai pada tujuan yang kita harapkan.  

Sebagian dari kita mungkin bertanya, "Bagaimana jika ketika kita sudah objektif, namun hasilnya kita masih kurang atau belum memiliki kapasitas yang dibutuhkan? Apakah kita harus menyerah? Apakah sama dengan kita tidak dapat mencapai yang diinginkan?" Ingin tahu jawabanya? Tunggu di artikel selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA :

  1. Hasmayni, Babby. "Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Remaja ." Jurnal Magister Psikologi UMA 06. no.02 (2014): 98-104.
  2. https://kbbi.kemdikbud.go.id/percaya 
  3. https://kbbi.kemdikbud.go.id/objektif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun