Mohon tunggu...
Muhammad Luki Darmawan
Muhammad Luki Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Luki Darmawan

Muhammad Luki Darmawan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Asertif atau Komunikasi Islam

17 Januari 2022   19:27 Diperbarui: 17 Januari 2022   19:47 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATAR BELAKANG


Komunikasi asertif didefinisikan sebagai "kemampuan untuk berbicara dan berinteraksi
dengan cara yang mempertimbangkan dan menghormati hak dan pendapat orang lain sambil juga
membela hak, kebutuhan, dan batasan pribadi Anda" (Pipas & Jaradat, 2010, hlm. 649) .

Ketegasan
adalah cara yang efektif dan nonkonfrontatif untuk mengekspresikan ketidaksetujuan seseorang
dengan situasi atau konsep tertentu.


Dari ayat-ayat Al-Qur'an dan berbagai hadits dapat disimpulkan bahwa yang disebut
perilaku asertif dalam ajaran Islam adalah sikap penuh keteguhan dalam menjaga segala
sesuatunya mutlak dan nyata serta menanamkan emosi positif dan negatif sesuai dengan agama.
Secara keseluruhan, sementara komunikasi asertif terjadi dalam berbagai bentuk dan situasi,
umumnya melibatkan pencapaian tujuan seseorang tanpa menciptakan adegan yang tidak
menyenangkan atau membahayakan hubungan (Nurul Hikmah, 2020).


Pipas dan Jaradat (2010) lebih lanjut mencatat bahwa komunikator yang asertif dapat
berbicara untuk hak-hak mereka (atau hak orang lain) secara jujur dan elegan, sehingga konflik
antarpribadi berkurang dan rasa hormat terhadap orang lain tetap terjaga. Ketegasan mungkin
melibatkan penolakan tuntutan ("Tidak, saya tidak akan meminjamkan uang lagi"); memulai,
melanjutkan, atau mengakhiri percakapan ("Saya ingin mendiskusikan kompensasi saya dengan
Anda"); meminta bantuan ("Maukah Anda membantu saya mengganti ban saya?"); dan perasaan
positif dan negatif ("Perasaan saya sakit ketika Anda berbicara kepada saya seperti itu"; Pipas &
Jaradat, 2010).


PEMBAHASAN


9 Ciri-ciri Gaya Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif melibatkan berbagai kualitas verbal dan nonverbal. Berikut adalah
sembilan contoh dari Pipas dan Jaradat (2010) dan Bishop (2013):


1. Kontak mata langsung menunjukkan bahwa pembicara kuat dan tidak terintimidasi.

2. Sikap tegas atau postur dengan keseimbangan yang tepat antara kekuatan dan santai.

Misalnya, berdiri kaku mungkin terlihat agresif; sedangkan, membungkuk mungkin
dianggap lemah.

3. Nada suara, Suara yang kuat menunjukkan ketegasan, tetapi meninggikan suara
menunjukkan agresi dan kemungkinan besar akan dibalas dengan kemarahan.

4. Raut wajah, Ekspresi yang tidak marah atau cemas sangat penting untuk mengirimkan
pesan yang tepat.

5. Waktu, Komunikasi yang tegas harus dilakukan pada waktu yang tepat (misalnya,
membuat permintaan dari pasangan di tengah pesta makan malam kemungkinan besar tidak
akan diterima dengan baik).

6. Bahasa yang tidak mengancam dan tidak menyalahkan. Misalnya, bahasa seperti "Jika
Anda terus melakukan itu, Anda akan menyesal!" mengancam daripada tegas.

7. Kejelasan, Misalnya, "Bisakah Anda tidak seperti itu?" tidak jelas, sementara "Bisakah
Anda tidak pergi ketika kita sedang berbicara?" lebih jelas menyampaikan kebutuhan
pembicara.

8. Bahasa positif, Misalnya, membuat permintaan negatif ("Maukah Anda berhenti
meninggalkan surat-surat Anda di seluruh rumah?") kurang efektif daripada permintaan
positif ("Ini adalah pembatas yang telah saya siapkan. Tolong letakkan kertas Anda di
sini?" ).

9. Bahasa tanpa kritik terhadap diri sendiri atau orang lain. Misalnya, frasa seperti "Saya tahu
saya terlalu sensitif, tetapi bisakah Anda tidak menggunakan kata itu?" dan "Apakah tidak
ada yang pernah mengajarimu sopan santun?" kritis daripada asertif.
Contoh Kehidupan Nyata
Menurut Bishop (2013) Contoh komunikasi asertif Sangat mudah untuk menemukan
banyak contoh sehari-hari di mana ketegasan dibutuhkan, seperti:
* Pengemudi yang tidak pengertian
* Pembeli yang memaksa
* Anak-anak yang tidak sopan
* Permintaan yang tidak diinginkan dari keluarga
* Terjadinya ketidakadilan sosial
* Orang-orang yang menolak untuk mempraktikkan jarak sosial selama pandemi

KESIMPULAN

Komunikasi asertif merupakan komonikasi yang percaya diri dan tidak menyerah atau
menerima sesuatu. Apa yang diinginkan orang lain, termasuk teman bahkan kerabat dekat.
Secara individu, masyarakat tidak boleh berpuas diri dan tidak perlu ragu untuk
mengungkapkan pandangannya. 

Bahkan jika mereka adalah orang lain, anggota keluarga atau
kerabat dekat karena seseorang lebih tua darinya atau memiliki peran lebih uatama. Dalam
hadist "Kami membutuhkan orang yang kuat untuk mendukung kami" Dengan kata lain,
kehidupan pribadi tidak dapat diganggu gugat tanpa melanggar hak orang lain. 

Menyatakan
secara langsung kompeten, jujur, percaya diri dan berkemauan keras, tindakan yang disengaja
(menyiratkan), bukan Tidak ada keraguan dalam akting. Tindakan rahasia juga harus
diperhitungkan Kondisi, waktu, kedekatan dan intensitas yang menyatukan dalam suatu
hubungan, Sehingga kualitas hubungan baik akan tetap terjaga dan lebih berpengaruh dalam
kehidupan publik.

Referensi:
Bishop, S. (2013). Develop Your Assertiveness. London, UK: Kogan Page Limited.
Nurul Hikmah . 2020. PERILAKU ASERTIF DALAM PERSPEKTIF ISLAM ASSERTIVE
BEHAVIOR IN ISLAMIC PERSPECTIVE. Liwaul Dakwah: Volume 10, No. 1. Jurnal
Kajian Dakwah Dan Masyarakat Islam.
Pipa, M., & Jaradat, M. (2010). Assertive Communication Skills. Annales Universitatis Apulensis
Series Oeconomica, 12, 649--656.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun