Mohon tunggu...
Muhammad Lazuardian Fauzy
Muhammad Lazuardian Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Menyukai isu isu internasional dan perkembangan teknologI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Otoritarianisme Digital China pada Sektor Ekonomi: Study Kasus Sistem Kredit Sosial China

3 Desember 2023   18:49 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dikarenakan peningkatan kasus kriminal yang mengakibatkan krisis kepercayaan dalam lingkungan masyarakat Cina. Kasus-kasus tersebut meliputi penghindaran pajak, penipuan, pemalsuan barang, keamanan makanan dan obat-obatan, hingga kecelakaan di berbagai pabrik. 

Meskipun begitu sistem kredit sosial ini mendapat protes yang keras dikarenakan digunakan secara menyimpang oleh pemerintah China untuk membungkam rakyatnya. Hal ini sangat jauh berbeda dari tujuan awal untuk menciptakan kontrol dan keamanan, bukan untuk membatasi suara dan kepedulian warga China kepada negara.

Pada tahun 2017, Li Wenzu, istri dari seorang aktivis hak asasi manusia yang ditahan oleh pemerintah China, ditangkap oleh polisi dan skor kredit sosialnya diturunkan. Hal ini membuat Li Wenzu kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dan untuk menggunakan layanan publik. 

Satu tahun berikutnya yakni pada tahun 2018, seorang wanita bernama Zhang Ziyue ditangkap oleh polisi karena menggunakan media sosial untuk mengkritik pemerintah. Skor kredit sosial Zhang Ziyue kemudian diturunkan, dan dia dilarang menggunakan layanan publik selama satu tahun. 

Kemudian pada tahun 2019, Chen Qiushi, jurnalis independen yang meliput protes di Hong Kong, ditangkap oleh polisi dan skor kredit sosialnya diturunkan. masih pada tahun yang sama, seorang pria bernama Liu Xiaobo ditangkap oleh polisi karena menulis artikel yang kritis terhadap pemerintah. 

Selanjutnya Pada tahun 2020, seorang pria bernama Wang Quan Zhang ditangkap oleh polisi karena membela hak-hak minoritas di China. Skor kredit sosial Wang Quan Zhang kemudian diturunkan, dan dia dilarang bepergian.

Terakhir Kasus Zhang Chen yang merupakan seorang pengusaha yang memiliki peringkat kredit sosial yang tinggi. Namun, peringkat kredit sosialnya tiba-tiba turun setelah ia mengkritik pemerintah Tiongkok di media sosial. Akibatnya, Zhang Chen kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dari bank, tidak dapat membeli tiket pesawat atau kereta api serta dilarang memasuki beberapa tempat umum.

Kasus-kasus tersebut menjadi cerminan tentang sistem kredit sosial China yang menjadi seperti 2 bilah mata pisau. Satu sisi hak dan keamanan investasi terjamin sehingga melancarkan arus dana dari para investor. Namun disisi lain hak ekonomi warga negara menjadi terancam akibat penyalahgunaan sistem oleh pemerintah, bahkan kalangan pengusaha dan investor pun tetap dapat menjadi korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun