Setelah berakhirnya era perang dingin, negara-negara di dunia lebih condong menggunakan metode diplomasi untuk mencapai kepentingan nasionalnya secara damai. Salah satu instrumen yang sering digunakan adalah kebudayaan yang menghasilkan citra dan pengaruh positif pada kepentingan nasional seperti ekonomi dan politik. Usaha menjadikan budaya sebagai alat untuk diplomasi dinamakan diplomasi budaya atau cultural diplomacy.
Pada masa kini cultural diplomacy dianggap sebagai alat diplomasi yang paling fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kondisi domestik dan kepentingan suatu negara. Hal inilah yang menjadikan cultural diplomacy dianggap menjadi bagian dari soft power diplomacy, diplomasi publik ataupun sentralitas dan propaganda negara (Patricia, 2013). Karena hal tersebutlah Indonesia menjadikan cultural diplomacy sebagai alat untuk memantapkan posisi dan mengharumkan citra, sebagai negara yang berbudi luhur dan berkepribadian tinggi.
Karena itulah cultural diplomacy digunakan pemerintah Indonesia untuk mengharumkan citra Indonesia di dunia internasional. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam melaksanakan cultural diplomacy adalah dengan membentuk instansi pusat kebudayaan Indonesia di negara akreditasi. Â Instansi pusat kebudayaan tersebut bernama Rumah Budaya Indonesia (RBI) yang berfungsi untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia dan memitigasi terjadinya kemungkinan terjadinya pengklaiman budaya Indonesia.
Secara fungsi Rumah Budaya Indonesia memiliki tiga peran utama yaitu culture expression, culture learning, dan culture advocacy and promotion. Culture expression adalah fungsi Rumah Budaya Indonesia sebagai wadah untuk memperkenalkan keragaman seni dan budaya Indonesia.Â
Sementara itu culture learning adalah fungsi Rumah Budaya Indonesia sebagai lingkungan yang dapat memfasilitasi warga negara asing maupun warga negara Indonesia yang berada di negara akreditasi untuk mempelajari lebih jauh tentang seni dan budaya Indonesia. Sedangkan culture advocacy and promotion adalah fungsi Rumah Budaya Indonesia sebagai tempat untuk membahas dan mengembangkan budaya Indonesia baik berupa warisan budaya benda maupun tak benda agar lebih diakui oleh masyarakat internasional.
Salah satu negara akreditasi yang menjadi tempat berdirinya Rumah Budaya Indonesia adalah negara Jepang. Rumah Budaya Indonesia didirikan di Jepang pada tahun 2017 dengan alasan Jepang dianggap memiliki peran yang cukup signifikan bagi perkembangan Indonesia. Selain itu, Jepang juga memiliki kemampuan teknologi yang luar berhasil dan menjadikan Jepang sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS pada tahun 1968 hingga 2010.
Warsito (2007) mengungkapkan dalam situasi damai diplomasi kebudayaan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk yaitu eksibisi, kompetisi, negosiasi, pertukaran ahli dan studi serta konferensi. Sejauh ini Rumah Budaya Indonesia di Jepang telah mengupayakan beberapa bentuk diplomasi kebudayaan seperti eksibisi, kompetisi serta juga pertukaran ahli dan studi.
Eksibisi merupakan salah satu bentuk cultural diplomacy yang dapat berupa festival, pameran maupun pertunjukan yang bisa membuat memori atau citra yang mendalam bagi pemirsanya. Sementara itu kompetisi merupakan salah satu bentuk diplomasi kebudayaan yang dapat dilakukan dalam situasi damai dan mengarah kepada bentuk pertandingan atau persaingan dalam ranah positif. Sedangkan cultural diplomacy melalui pertukaran ahli studi dilakukan dengan cara mengadakan program-program pertukaran pelajar, pertukaran ahli ilmu dan sebagainya.
Adapun kegiatan eksibisi yang telah dilakukan oleh Rumah Budaya Indonesia diantaranya. Pertama, Batik Design Exhibition merupakan serangkaian acara yang diawali dengan penampilan desain batik, kemudian juga dilanjutkan dengan talk show dengan topik "The Development of Batik in The World". Kedua, Minang Day's dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2017 dan beberapa agenda yakni pemaparan historis kebudayaan Minang, penampilan kesenian seperti tari-tarian tradisional Minang, serta penyajiaan kuliner-kuliner khas suku Minang seperti soto Padang, sate Padang dan Rendang.
Ketiga, Java Day's diadakan pada tanggal 2 Desember 2017, berisikan kegiatan memperkenalkan Jawa sebagai suku bangsa yang memiliki keunikan nilai, tradisi dan juga kebudayaan melalui pementasan alat musik, tarian, cerita sejarah dan juga kuliner khas suku Jawa. Keempat, Sunda Day's digelar pada tanggal 17 Februari 2018, berfokus memperkenalkan alat musik Angklung dan juga tari Jaipong yang menjadi salah satu ciri khas suku Sunda.
Kelima, Dayak Day's diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2018, berfokus untuk memperkenalkan salah satu keunikan yang dimiliki oleh Suku Dayak yaitu tarian Tatto dan juga pakaian adat tenun khas Dayak. Keenam Papua Day's dilaksanakan pada tanggal 12 September 2020 secara online dengan agenda kegiatan penjelasan materi dari mahasiswa Papua, pemutaran video promosi Papua, dan menyanyikan Bersama lagu daerah Papua yang berjudul "Apuse".
Kemudian Rumah Budaya Indonesia juga mengadakan bentuk kegiatan kebudayaan kompetisi seperti lomba pidato Bahasa Indonesia dan lomba penulisan essay. Lomba pidato Bahasa Indonesia diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2017, ditujukan bagi para penutur asing.Â
Lomba pidato Bahasa Indonesia bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman bagi para peserta terkait pentingnya Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dalam berkomunikasi. Â Sedangkan, Lomba penulisan essay diadakan pada tanggal 30 Juli 2017 secara online dengan tema "Menjelang 60 Tahun Persahabatan Indonesia -- Jepang: Dulu, Kini dan Esok".
Bentuk kegiatan kebudayaan yang dilaksanakan Rumah Budaya Indonesia adalah pertukaran ahli dan studi. Setidaknya terdapat tiga kegiatan dalam prosesnya yaitu workshop Tari Jawa, Workshop Rindik Bali, dan workshop tekstil Indonesia.
Workshop Tari Jawa diselenggarakan pada 20 Juli 2019 dengan dibawakan oleh Riyantho yang merupakan penari Jawa yang sudah lebih dari dua puluh tahun berkarya di Jepang. Dalam workshop tersebut, Riyantho menjelaskan materi tentang Tarian Jawa Klasik. Selain itu, di dalam workshop Tari Jawa juga diadakan perjamuan kuliner dan rempah khas Jawa.
Sementara itu, workshop Rindik Bali atau "Gamelan Bali: Rindik Workshop" diadakan di Lobby Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo. Workshop dilanjutkan dengan penampilan grup musik "Bli Bagus" yang dipimpin oleh Komang Sujaya, yang saat itu secara langsung mengenalkan dan memberikan pelatihan tentang alat musik Rindik Bali kepada peserta.
Kegiatan Rumah Budaya Indonesia yang terakhir ialah workshop yang bertajuk "Tekstil Indonesia" yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2020. Workshop ini berisikan penjelasan detail mengenai kain-kain Indonesia, terutama 33 kain yang telah terdaftar dan diakui sebagai warisan budaya tak benda. Dalam kesempatan yang sama juga dilangsungkan fashion show dengan menggunakan kain-kain Indonesia yang telah dimodifikasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H