Mohon tunggu...
muhammad kholilullah
muhammad kholilullah Mohon Tunggu... Lainnya - Anak muda yang masih terus belajar, hobi ngeteh sembari mengamati hiruk pikuk masyarakat desa.

Ngeteh/musik/nulis/hiking_Gresik - Jawa timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebegitu Langit

27 Mei 2022   18:29 Diperbarui: 27 Mei 2022   22:54 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan apa kau lunasi pagi, yang setia menyajikan cericit burung-burung dan gemericik kehidupan pada kolam nila.

Pada lanscape kecil depan rumahmu, Pada angin senja yang menuntunmu, menepi tinggalkan riuh-jenuh perhelatan nyeri.

Detik-detik terus saja menuntunmu, menjauh dari riak sungai yang kemarin menderas di sela jemari.

Saat itu, kanvas dan palet hampir jadi piatu, karena keinginan seringkali memenjarakan kewarasan dibalik kantong-kantongmu.

Lantas begitu lautkah kau terbenam, dalam dekapan microskop cahaya. Atau sebegitu rabunkah kau dihadapan kondensor yang perlahan buram.

Sebegitu suramkah nyanyian esok, di kerongkongan batin yang dahaga, kemudian pasrah menuju ajal pada kebisuan alas lempeng besi dan martil.

Harus sebegitu langitkah pendakianmu, ke lereng mendung, lancip gerimis dan awan kelam. Hingga di puncak desahmu kau percaya, bahwa kuyup jiwa tak selalu soal air mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun