Kabupaten Semarang (08/08) -- Walaupun memiliki potensi susu yang amat besar, sayangnya harga komoditas ini di Desa Ngrawan masih sangat to the bone (sangat murah), hanya berkisar 3000 -- 4000 rupiah saja perliternya. Ini dikarenakan susu yang dihasilkan masyarakat Ngrawan langsung dijual kepada pengepul tanpa ada pengolahan apapun.
Ngrawan adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokasi desa ini berjarak kurang lebih satu kilo meter dari Gunung Telomoyo. Kondisi desa ini sangat sesuai untuk beternak sapi perah. Pak Lungguh, selaku Kepala Desa Ngrawan juga membenarkan hal ini.
"Hampir setiap rumah di Desa Ngrawan itu punya sapi perah, sekitar 50%-lah dari seluruh rumah di desa ini", jelasnya ketika mahasiswa Undip melakukan survei potensi dan permasalahan desa (02/07).
Melihat potensi yang amat besar serta permasalahan yang dihadapi masyarakat, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro, Muhammad Khoirul Umam (21), yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Ngrawan dengan ide to the moon (sangat tinggi) berdiskusi dengan Pak Lungguh serta Karang Taruna Desa Ngrawan untuk mengadakan pelatihan pembuatan sabun cair berbahan dasar susu untuk meningkatkan nilai ekonomi dari susu yang dihasilkan masyarakat.Â
Ide ini disambut dengan baik oleh pihak desa dengan menyediakan tempat untuk pelaksanaannya, yaitu di sebuah rumah yang merupakan salah satu rumah tertua di desa itu, sehingga dinamakan Omah Cikal.
Sabun cair berbahan dasar susu dipilih sebagai produk yang dihasilkan karena lebih mudah dalam pembuatannya daripada sabun batang, serta lebih mudah dalam perijinan edarnya daripada produk makanan. Sabun susu memiliki beberapa manfaat, diantaranya
Mengatasi kulit kering
Sabun susu mengandung lemak alami yang dapat menyerap ke bagian dalam kulit sehingga membantu melembabkannya.
Menghaluskan kulit
Sabun susu mengandung asam laktat yang berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati sehingga kulit menjadi lebih halus.
Mencegah penuaan
Vitamin E yang terkandung dalam sabun susu dapat membantu menangkal radikal bebas yang bisa mempercepat penuaan.
Pelaksanaan pelatihan awalnya akan dilaksanakan secara luring, namun mengingat diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat), maka pelaksanaan dialihkan menjadi secara daring dengan menonton video yang telah dibuat oleh mahasiswa. Sedangkan contoh produk jadi diserahkan secara langsung di Omah Cikal pada Senin, 9 Agustus 2021.
"Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat melatih masyarakat desa, terutama Karang Taruna, untuk mengolah susu yang dihasilkan desanya menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi sehingga akan membantu perekonomian dan perkembangan wirausaha di Desa Ngrawan" penjelasan Umam mengenai tujuan diadakannya kegiatan ini
Cara pembuatan 250 ml sabun cair susu ini adalah sebagai berikut
- Menyiapkan alat dan bahan
- Air sebanyak 100 ml dan EDTA 4Na sebanyak 0,25 g dicampurkan
- SLS sebanyak 20 g dan garam dapur sebanyak 12,5 gr ditambahkan, kemudian dipanaskan hingga terlarut
- Susu sapi sebanyak 50 ml ditambahkan
- Air sebanyak 100 ml ditambahkan
- Cocamide DEA sebanyak 12,5 ml ditambahkan
- VCO sebanyak 1 ml ditambahkan
- Gliserin sebanyak 7,5 ml ditambahkan
- Campuran dipanaskan hingga semua bahan tercampur
- Sabun cair dimasukkan ke dalam wadah botol 250 ml
- Sabun cair susu siap digunakan
Cara pembuatan ini bisa juga dilihat melalui video berikut ini
Yang berjuang dalam KKN : Muhammad Khoirul Umam
Status : Mahasiswa Biologi FSM
Dibimbing oleh : Ibu Nissa Kusariana, S.K.M., M.Si.
#KKNPulangKampung #KKNPekalongan2021 #KKNKabSemarang #KKNUndip2021 #KKNCOVID19 #KKNNgrawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H